The FED: Acuan Bank Indonesia Dalam Mengambil Kebijakan

by Minsya
11 minutes read

Halo sobat minsya! Pasti sobat minsya sering mendengar yang Namanya the FED atau suku bunga  di media masa Ketika teman teman sedang melakukan analisis tentang saham yang akan kalian beli.  Tapi  masih banyak orang yang bingung kira kira siapa sih the FED itu, hingga bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga mengikuti kebijakan the FED?

The FED, singkatan dari Federal Reserve, merupakan bank sentral Amerika Serikat yang berdiri berdasarkan Federal Reserve Act. Undang-undang ini disahkan pada 23 Desember 1913, di bawah kepemimpinan Presiden Woodrow Wilson, melalui persetujuan Kongres AS.

Pembentukan suku bunga ini merupakan reaksi terhadap krisis finansial yang dialami AS, terutama pada tahun 1907. Sebelumnya, AS menjadi negara besar di bidang keuangan yang belum memiliki bank sentral. Tujuan utama dibentuknya suku bunga ini adalah untuk menciptakan sebuah otoritas moneter pusat yang dapat mengatasi dan mencegah krisis finansial.

Keunikan federal reserve terletak pada independensinya, di mana kebijakan yang diambil tidak perlu mendapatkan persetujuan atau izin dari Presiden AS. Namun, efektivitas dan kinerja federal reserve tetap diawasi dan dinilai secara periodik melalui kongres.

Federal reserve dioperasikan oleh sebuah badan yang dikenal sebagai Board of Governors atau Dewan Gubernur, yang berpusat di New York, AS. Dewan ini terdiri dari tujuh anggota dengan masa jabatan yang panjang, yaitu 14 tahun, menandakan stabilitas dan komitmen jangka panjang dalam pengelolaannya.

The FED

Stakeholder The Federal Reserve

Federal reserve bertanggung jawab dalam mengawasi ekonomi AS, sebuah peran yang cukup rumit. Namun, untuk mendukung pelaksanaan tugasnya, federal reserve didukung oleh tiga entitas utama. Berikut adalah rincian lengkap dari ketiga entitas utama suku bunga AS:

  1. Dewan gubernur

Dewan Gubernur merupakan elemen penting dan berada di puncak hierarki federal reserve Sebagai lembaga pemerintah federal yang independen, Dewan ini terdiri dari tujuh anggota yang ditunjuk oleh Presiden AS dan dikonfirmasi oleh Senat AS, termasuk jabatan ketua dan wakil ketua.

Dengan hanya tujuh orang yang mengisi posisi ini, masa jabatan setiap anggota Dewan Gubernur berlangsung selama 14 tahun. Setelah masa jabatan mereka berakhir, anggota tidak dapat ditunjuk lagi. Namun, ketua dan wakil ketua Dewan memiliki periode jabatan yang lebih singkat, yaitu empat tahun, dengan kemungkinan penunjukan kembali setelah masa jabatan berakhir.

Tugas utama Dewan Gubernur federal reserve meliputi pengawasan terhadap 12 Bank Federal Reserve dan penetapan kebijakan moneter nasional. Dewan ini juga bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengatur sistem perbankan di AS secara keseluruhan. Selain itu, Dewan Gubernur federal reserve wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS.

  1. 12 bank federal reserve

12 Bank Federal Reserve adalah bank-bank cadangan yang beroperasi di bawah naungan suku bunga AS, berfungsi secara mandiri namun tetap berada di bawah pengawasan Dewan Gubernur. Bank-bank ini terletak di berbagai daerah di AS, dengan penamaan berdasarkan lokasi kantor pusat mereka, seperti di New York, Dallas, Atlanta, dan beberapa lokasi lainnya.

Setiap bank tersebut didirikan sebagai entitas terpisah dan memiliki dewan direksi yang terdiri dari sembilan anggota utama. Mereka bertanggung jawab untuk menyediakan layanan keuangan primer, memastikan likuiditas dalam sistem finansial, serta mengawasi dan meninjau bank anggota untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum.

Presiden dari tiap Bank Federal Reserve diharapkan memberikan kontribusi penting dengan bertugas dalam Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Di dalam FOMC, Presiden Bank Federal Reserve New York, bersama dengan presiden dari empat Bank Federal Reserve regional lainnya, akan bergantian berpartisipasi dalam komite tersebut.

  1. Komite pasar terbuka federal (FOMC)

Terakhir, ada Komite Pasar Terbuka Federal atau Federal Open Market Committee (FOMC). FOMC terdiri dari 12 anggota, 7 merupakan Dewan Gubernur dan 5 sisanya adalah Presiden Bank Federal Reserve.

Sejatinya, semua Presiden Bank Federal Reserve berkontribusi pada diskusi dan penilaian komite terhadap ekonomi serta opsi kebijakan, tetapi hanya 5 presiden yang kemudian menjadi anggota FOMC dan memberikan suara pada keputusan kebijakan. Tugas utama FOMC adalah membuat kebijakan dan keputusan penting tentang suku bunga dan kebijakan moneter lainnya.

FOMC menentukan organisasi internalnya sendiri. Menurut tradisi, ketua dewan gubernur akan menjadi ketuanya dan presiden Bank Federal Reserve New York sebagai wakil ketua. Pertemuan formal biasanya diadakan delapan kali setiap tahun di Washington DC.

Tugas Dan Fungsi Utama Suku Bunga Federal Reserve

Mengutip informasi dari situs resmi federal reserve, bank sentral Amerika Serikat ini memiliki lima tugas dan fungsi utama. Inilah ringkasan dari tugas dan fungsi penting The Fed yang perlu dipahami:

  1. Menerapkan kebijakan moneter negara dengan tujuan untuk mendukung penyerapan tenaga kerja secara maksimal, stabilisasi harga, serta mencapai tingkat suku bunga jangka panjang yang seimbang dalam perekonomian AS.
  2. Menjaga kestabilan sistem keuangan dengan mengurangi risiko melalui pengawasan dan partisipasi aktif baik di dalam maupun luar negeri.
  3. Mengawasi keamanan dan kesehatan institusi keuangan individu serta memonitor efeknya pada sistem keuangan secara umum.
  4. Memajukan keamanan dan efisiensi dalam sistem pembayaran dan penyelesaian, dengan menyediakan layanan kepada sektor perbankan dan pemerintah AS yang memudahkan transaksi dan pembayaran dalam dolar AS.
  5. Menyediakan perlindungan konsumen melalui pengawasan yang terfokus pada konsumen dan masyarakat, melakukan penelitian dan analisis terhadap isu serta tren yang muncul di kalangan konsumen, mengimplementasikan program pengembangan ekonomi komunitas, serta mengelola regulasi dan legislasi yang berkaitan dengan konsumen.

Stakeholder Federal Reserve

  1. Jerome H. Powell (Ketua Dewan Gubernur)
  2. Lael Brainard (Wakil Ketua Dewan Gubernur)
  3. Michael S. Barr (Wakil Ketua Dewan Gubernur Bidang Pengawasan)
  4. Michelle W. Bowman (Anggota Dewan Gubernur)
  5. Lisa D. Cook (Anggota Dewan Gubernur)
  6. Philip N. Jefferson (Anggota Dewan Gubernur)
  7. Christopher J. Waller (Anggota Dewan Gubernur)

12 Presiden Bank Federal Reserve

  1. Kenneth C. Montgomery (Boston)
  2. John C. Williams (New York)
  3. Patrick T. Harker (Philadelphia)
  4. Loretta J. Mester (Cleveland)
  5. Thomas I. Barkin (Richmond)
  6. Raphael W. Bostic (Atlanta)
  7. Charles L. Evans (Chicago)
  8. James Bullard (St. Louis)
  9. Neel Kashkari (Minneapolis)
  10. Esthel L George ( Kansas city)
  11. Meredith black (dallas)
  12. Mary C daly (san fransisco)

Kebijakan Federal Reserve

Kebijakan moneter yang diimplementasikan oleh bank sentral AS termasuk pengaturan jumlah uang dan kredit yang beredar di ekonomi Amerika Serikat. Variasi dalam jumlah uang yang beredar, seperti distribusi kredit, dapat berdampak signifikan terhadap ekonomi AS, termasuk pada tingkat suku bunga. Berikut ini adalah beberapa kebijakan penting dari federal reserve:

  1. Menaikan Suku Bunga

Untuk mengendalikan inflasi di Amerika Serikat, bank sentral AS secara agresif menaikkan suku bunga pada tahun 2022. Peningkatan suku bunga merupakan salah satu cara federal reserve dalam melaksanakan kebijakan moneter. Perubahan tingkat suku bunga ini memiliki pengaruh signifikan terhadap pola pengeluaran dan investasi masyarakat. Kebijakan bank sentral ini tidak hanya berpengaruh di AS, tetapi juga memiliki dampak global. Dengan suku bunga yang lebih tinggi, jumlah uang yang beredar di sistem keuangan biasanya akan berkurang. Selain itu, suku bunga yang tinggi dapat menyebabkan perlambatan di pasar tenaga kerja, yang ditandai dengan peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK), tingginya angka pengangguran, dan berkurangnya peluang pekerjaan. Lebih lanjut, suku bunga yang terlampau tinggi berpotensi memicu terjadinya resesi.

  1. Operasi Pasar Terbuka

Kebijakan pasar terbuka, atau open market, merupakan salah satu strategi yang sering diadopsi oleh bank sentral AS dan dianggap sebagai metode yang efektif. Mirip dengan Bank Indonesia, The Fed juga memiliki kapasitas untuk membeli atau menjual berbagai instrumen surat berharga pemerintah di pasar keuangan. Melalui pendekatan ini, bank sentral bermaksud untuk mengontrol dan mengatur jumlah dana yang beredar dalam sistem perbankan. Instrumen surat berharga pemerintah yang dibeli bank sentral termasuk obligasi, wesel, dan tagihan. Tujuan dari pembelian sekuritas oleh The Fed adalah untuk meningkatkan jumlah uang dan kredit yang beredar, sementara penjualan sekuritas dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di pasar.

Kenapa Fed Begitu Kuat Sehingga Bisa Menjadi Acuan Bank Sentral Lain Mengikuti Kebijakan Nya?

Walaupun entitas utama federal reserve terdiri dari bank-bank yang dimiliki oleh sektor swasta, institusi ini memiliki pengaruh signifikan terhadap ekonomi di Amerika Serikat dan juga di berbagai negara lain di seluruh dunia. Kekuatan dan dominasi bank sentral ini begitu besar hingga kebijakan-kebijakannya berdampak luas terhadap masyarakat global. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini terjadi:

  1. Kebijakan suku bunga federal reserve AS jadi kiblat pasar dunia. Sebagai bank sentral AS, federal reserve menjadi kiblat bank-bank sentral di negara lain. Bank-bank sentral di negara lain menjadikan federal reserve sebagai patokan dalam membuat kebijakan moneter. Wajar jika kebijakan federal reserve sanggup mempengaruhi pasar domestik dan internasional. Misalnya, ketika bank sentral ini menaikkan suku bunga di AS yang secara otomatis mengundang banyak investor dari berbagai belahan dunia untuk menyimpan dananya di AS. Kebijakan ini memberikan imbas luas bagi perekonomian dunia, terutama perdagangan internasional.
  2. Dolar AS diakui sebagai mata uang global dan secara luas digunakan di seluruh dunia. Oleh karena itu, langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral ini dapat berdampak pada berbagai negara secara global.Dalam kegiatan ekonomi dan perdagangan internasional, dolar AS sering menjadi mata uang pilihan, memainkan peran kunci dalam perekonomian internasional. Akibatnya, kebijakan The Fed seringkali berpengaruh signifikan terhadap pasar modal di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
  3. Sanggup menguasai AS. Sebagai kumpulan kartel perbankan swasta, The Fed sanggup menjelma menjadi bank sentral AS yang merupakan negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Federal reserve pada akhirnya menjadi pemegang otoritas tertinggi dalam penentuan kebijakan moneter di negara tersebut.Kekuasaan bank sentral atas AS secara ekonomi makin menjelaskan kekuatan lembaga tersebut. Meski sempat mengalami resesi ekonomi, hingga saat ini AS masih tercatat sebagai negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia.

Apa Dampak Federal Reserve Terhadap Perekonomian Indonesia

Kebijakan bank sentral AS memiliki efek domino yang dapat mempengaruhi stabilitas keuangan negara lain, termasuk Indonesia. 

Oleh karena itu, bank sentral Indonesia harus memantau perubahan kebijakan bank sentral AS dengan cermat. Berikut adalah beberapa dampak utama dari kebijakan The Fed terhadap kondisi ekonomi Indonesia:

  1. Pengaruh Pada Nilai Tukar

Keputusan bank sentral AS terkait suku bunga dapat mempengaruhi aliran modal internasional. Ketika suku bunga AS naik, investor asing cenderung memindahkan investasinya ke AS yang menawarkan imbalan lebih tinggi. Hal ini meningkatkan permintaan terhadap dolar AS dan melemahkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Depresiasi rupiah dapat membuat impor menjadi lebih mahal, memicu inflasi, dan mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia, serta meningkatkan utang luar negeri yang dominan dalam bentuk dolar AS.

  1. Harga Komoditas Dunia

Kebijakan yang diterapkan oleh federal reserve memiliki potensi untuk mempengaruhi nilai komoditas secara global. Sebagai contoh, apabila suku bunga di Amerika Serikat mengalami kenaikan, maka investasi di sektor keuangan dapat menjadi lebih menarik dibandingkan dengan investasi dalam komoditas seperti minyak, gas, atau logam.

Dampak dari hal ini bisa berujung pada penurunan pendapatan negara-negara eksportir komoditas, mempengaruhi keseimbangan perdagangan mereka, serta mengurangi dana yang tersedia untuk pembangunan infrastruktur dan implementasi program sosial, termasuk di negara-negara seperti Indonesia.

 

  1. Inflasi

Perubahan kebijakan bank sentral AS dapat menyebabkan harga komoditas global dan ekspor turun secara signifikan. Hal ini dapat menciptakan tekanan inflasi dan deflasi di Indonesia, yang akan menjadi tantangan bagi bank sentral Indonesia dalam menjaga stabilitas harga.

  1. Biaya Pinjaman

Pengumuman The Fed tentang kenaikan suku bunga bisa mempengaruhi tingkat biaya pinjaman secara global, termasuk bagi perusahaan, pemerintah, dan individu di Indonesia.

Ketika biaya untuk meminjam uang meningkat, ini cenderung menurunkan tingkat investasi dan konsumsi, yang kemudian dapat berakibat pada perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

  1. Volatilitas Pasar Keuangan

Pernyataan dan tindakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral AS dapat menimbulkan fluktuasi dalam pasar keuangan internasional. Keadaan ini berpotensi menimbulkan risiko terhadap rencana investasi, perdagangan, dan kebijakan ekonomi di Indonesia, berpotensi mengganggu stabilitas ekonomi dan keuangan di negara tersebut secara menyeluruh.

Oleh karena itu, sangat penting bagi Indonesia untuk secara seksama memahami dan menganalisis dampak serta perubahan yang terjadi akibat kebijakan bank sentral AS, serta meresponnya dengan strategi yang bijaksana.

Sebagai negara yang berperan di panggung internasional, penting bagi Indonesia untuk selalu mengikuti perkembangan pasar keuangan global dan menyiapkan strategi efektif guna menghadapi pengaruh dari kebijakan bank sentral.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

Ramadhan,RSA,AWP Equity Research Analyst Syariah Saham

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00