Pemesanan Sukuk Mudharabah Keberlanjutan BSI Oversubscribe 3x Lipat

by Minsya
4 minutes read

“Kami optimistis akan terserap optimal karena kinerja perseroan saat ini berada di atas rata-rata industri perbankan dilihat juga dari rating idAAA serta merupakan sukuk pertama yang diterbitkan BSI”, ujar Direktur Utama BSI Hery Gunardi.

Sukuk Mudharabah
https://keuangannews.id/

Sustainability Sukuk BSI atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat kesuksesan besar dalam penerbitan Sustainability Sukuk atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan. Sukuk Mudharabah mengalami oversubscribe tiga kali lipat, mencapai Rp9 triliun, atau 300% dari target awal Rp3 triliun. Hal ini menunjukkan antusiasme tinggi investor terhadap instrumen investasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan ini.

Sukuk Mudharabah BSI ditawarkan dengan kisaran imbal hasil yang menarik, yaitu antara 6,40% hingga 7,20% per tahun, dengan jangka waktu 1, 2, dan 3 tahun. Masa penawaran awal berlangsung dari 14 hingga 30 Mei 2024. Sukuk ini terdiri dari tiga seri, yaitu seri A dengan jangka waktu 1 tahun, seri B dengan jangka waktu 2 tahun, dan seri C dengan jangka waktu 3 tahun.

Kesuksesan penerbitan Sukuk Mudharabah BSI ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap komitmen BSI dalam mengembangkan ekonomi syariah yang berkelanjutan. Dana hasil penerbitan Sukuk ini akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang ramah lingkungan dan berkelanjutan, seperti energi terbarukan, infrastruktur hijau, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkelanjutan.

Penerbitan Sukuk Mudharabah BSI ini merupakan langkah yang tepat dalam mendukung pembangunan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060.

BSI Terbitkan Sukuk Mudharabah Keberlanjutan Pertama di Indonesia

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) telah meluncurkan instrumen ESG sukuk pertama di Indonesia, yakni Sustainability Sukuk BSI atau Sukuk Mudharabah Keberlanjutan. Instrumen ini didasarkan pada kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan (KUBL) dan sosial (KUBS), memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan yang signifikan bagi para investor.

Sustainability Sukuk BSI mencerminkan komitmen kuat BSI dalam upaya mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan melalui pembiayaan yang berkelanjutan. Perseroan bertekad mendorong transisi menuju green economy dengan mengimplementasikan instrumen keuangan syariah yang berfokus pada ESG (environment, social, governance).

Menurut Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, BSI telah mendapatkan izin dari OJK melalui POJK No. 18 Tahun 2023 untuk menerbitkan sukuk senilai hingga Rp3 Triliun. Sustainability Sukuk ini, dalam mata uang Rupiah, ditawarkan dalam Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) dengan imbal hasil berkisar antara 6,40% hingga 7,20% untuk jangka waktu 1, 2, dan 3 tahun.

“Kehadiran Sukuk Sustainability ini adalah inovasi yang memperkaya instrumen keuangan syariah di Indonesia,” ujar Hery Gunardi dalam pernyataan resminya, Rabu (15/5). Ia menambahkan bahwa inovasi ini tidak hanya memperkuat keberlanjutan ekonomi tetapi juga mendukung mitigasi perubahan iklim dan pembangunan ekonomi hijau, serta memberikan manfaat kepada umat.

BSI melihat peluang besar dalam pasar obligasi hijau global yang berkembang pesat dan berusaha mengembangkan instrumen baru untuk membiayai proyek-proyek keberlanjutan melalui penerbitan Sukuk Sustainability. BSI juga akan mengatur pengelolaan dan penggunaan dana, evaluasi dan seleksi proyek, serta pengelolaan hasil dan pelaporannya.

Hery Gunardi merasa bangga karena BSI, sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, mempelopori penerbitan sukuk sustainability. Instrumen ini menggabungkan kegiatan usaha ramah lingkungan dan berwawasan sosial, mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan, dan mendorong target kontribusi pembiayaan berkelanjutan secara nasional.

Sukuk ESG diharapkan dapat menarik minat investor institusional dan ritel, termasuk kalangan muda seperti Gen-Z. “Instrumen ini dapat dimiliki mulai dari Rp5 juta per unit sehingga terjangkau oleh kaum muda yang baru belajar investasi,” kata Hery.

Data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per September 2023 menunjukkan bahwa investor pasar modal di Indonesia didominasi oleh milenial dan Gen-Z dengan usia 30 tahun ke bawah dan 31-40 tahun, yang mencapai lebih dari 80%.

Per Maret 2024, portofolio pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp59,19 triliun, terbagi atas kategori KUBL sebesar Rp12,57 triliun dan KUBS sebesar Rp46,62 triliun.

BSI terus berkomitmen untuk mendukung pembiayaan yang berkelanjutan, memberikan kontribusi signifikan terhadap upaya mitigasi perubahan iklim, dan mendukung pembangunan ekonomi hijau yang berkelanjutan di Indonesia.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00