Grup emiten PT Trans Power Marine Tbk (TPMA), belum lama ini mengumumkan realisasi bahwa TPMA borong 79 kapal. Dengan jenis kapal tugboat dan kapal tongkang. Lalu bagaimana dampaknya terhadap kinerja keuangan TPMA?
TPMA (Trans Power Marine) Borong 79 Kapal Melalui Anak Usaha - PT Trans Logistik Perkasa
Melalui pengumuman perusahaan, PT Trans Logistik Perkasa (TLP) yang merupakan anak usaha dari PT Trans Power Marine Tbk, resmi melakukan pembelian 79 kapal. Transaksi pembelian tersebut dilakukan dengan nilai total investasi sebesar Rp1.2 triliun.
Corporate Secretary dari PT Trans Power Marine Tbk – Rudy Sutiono, menginformasikan bahwa pembelian 79 kapal ini akan digunakan untuk mendukung kegiatan operasional. Langkah ini sebagai bentuk peningkatan kebutuhan atas kapal tongkang, untuk pengangkutan komoditas seperti batubara dan nikel, maupun barang curah.
Rudy Sutiono juga mengungkapkan, untuk investasi tersebut PT TLP menggunakan dana cash perusahaan dan pembiayaan oleh bank. Selain itu PT TLP juga memesan 30 kapal tongkang baru, yang saat ini masih dalam proses pembuatan. PT TLP sendiri menargetkan kapal tongkang dapat selesai di tahun 2024.
Dalam kegiatan usahanya, PT Trans Power Marine Tbk hanya memiliki tiga jenis kapal yakni kapal tugboat, kapal tongkang dan kapal carne barge. Berikut ini jumlah kapal yang dimiliki oleh TPMA per Mei 2023:
Dengan adanya penambahan 79 kapal tersebut, maka jumlah kapal dari TPMA akan meningkat lebih dari dua kali lipat. Hal ini merupakan langkah yang cukup berani bagi PT Trans Power Marine Tbk. Mengingat keputusannya berinvestasi dengan jumlah yang sangat besar, dan diharapkan dapat memberikan imbal hasil yang optimal.
PT Trans Power Marine Tbk sendiri saat ini memiliki posisi cash yang sangat baik untuk berinvestasi, dengan current ratio lebih dari 200% dan saldo kas yang lebih besar dari pinjaman jangka panjang kepada bank.
Ditambah lagi adanya peningkatan permintaan dari sektor industri komoditas seperti batubara dan nikel yang demandnya meningkat tajam setelah pandemi usai.
Namun dengan PT Trans Power Marine Tbk borong 79 kapal, perlu diingat bahwa TPMA tidak akan berkontribusi secara langsung dalam pengadaan kapal tersebut. Melainkan hanya melalui penyertaan dalam bentuk saham kepada PT TLP, dengan kepemilikan PT Trans Power Marine Tbk saat ini sebesar 30%. Maka dengan adanya pembelian kapal, tentu kepemilikan saham PT Trans Power Marine Tbk pada PT TLP akan bertambah. Kendati begitu, belum disebutkan secara pasti angka penambahan kepemilikan saham tersebut.
Dampak TPMA Borong 79 Kapal Terhadap Kinerja Keuangan
Salah satu pos yang akan terdampak, dengan adanya PT Trans Power Marine Tbk borong 79 kapal tugboat adalah arus kas. Lalu liabilitas dan ekuitas, berikut gambaran neraca per kuartal III-2023:
Dari laporan keuangan, terlihat posisi kas per Kuartal III-2023 sebesar USD22.1 juta. Jika menggunakan kurs USD/IDR 15.500 maka setara dengan Rp342 miliar.
Dengan posisi utang bank, pada liabilitas jangka pendek sebesar USD5.9 juta dan liabilitas jangka panjang sebesar USD5.4 juta. Jika dijumlahkan maka sebesar USD11.3 juta atau setara Rp175.1 miliar.
Hal itu menunjukkan bahwa PT Trans Power Marine Tbk memiliki cash yang kuat, dengan cash ratio sebesar mencapai 1.4x per kuartal III-2023.
Sejalan dengan kondisi cash yang kuat. PT Trans Power Marine Tbk juga memiliki ekuitas yang sama kuatnya sebesar USD91 juta atau setara Rp1.4 triliun. Ditambah dengan adanya ekuitas yang belum ditentukan penggunaanya sebesar USD57.8 juta atau setara Rp895 miliar.
Posisi tersebut, memperlihatkan bahwa TPMA memiliki posisi ekuitas yang cukup solid dengan rasio DER yang rendah di level 0.25x per kuartal III-2023.
Dengan kondisi neraca di atas, nampak sangat wajar jika TPMA melakukan ekspansi dalam bentuk investasi kapal tugboat dan tongkang. Di mana kapal-kapal itu memang dimaksudkan untuk mendukung dan menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Dan dengan adanya biaya tambahan investasi sebesar Rp1.2 triliun, sudah tentu akan meningkatkan DER. Namun dengan total ekuitas per kuartal III-2023 sebesar Rp1.4 triliun, setidaknya masih aman bagi DER TPMA. Ya karena rasio DER masih dibawah 100%.
Kesimpulan
Investasi kapal merupakan langkah yang baik bagi optimalisasi operasional TPMA. Hal itu diharapkan dapat menghasilkan imbal hasil yang lebih besar, pada tahun-tahun berikutnya.
Bahkan dengan skema biaya investasi yang menggunakan kombinasi, antara utang bank dan kas. Dapat dikatakan masih wajar, dikarenakan rasio DER TPMA yang masih cukup aman.
Dari segi valuasi, TPMA tengah diperdagangkan pada kisaran harga 700an – 710an per Desember 2023, dengan PER sebesar 7.0x dan PBV sebesar 1.3x. Yang membuatnya secara valuasi masih dapat dikatakan murah.
So, bagaimana dengan pendapat teman-teman investor mengenai TPMA? Apakah dengan TPMA borong 79 kapal mampu menjamin peningkatan kinerja dan prospek bisnis yang semakin menarik?
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!