Pentingnya Strategi Average Up dan Average Down Saham

by Minsya
3 minutes read

Average up dan average down menjadi dua istilah yang akan anda dengar saat berinvestasi di pasar saham. Jadi apabila anda sedang belajar saham untuk pemula, maka ini saat yang tepat untuk mengenal pentingnya strategi investasi tersebut.

Biasanya banyak investor yang menggunakannya untuk menghadapi kondisi pasar yang tidak stabil. Lebih lanjut, yuk simak penjelasannya berikut.

Average saham merupakan strategi dalam bertransaksi saham, dimana investor melakukan pembelian atau penjualan secara bertahap pada level harga berbeda. Sebuah saham sendiri memang umumnya mempunyai harga yang berbeda meskipun kodenya sama. Sehingga harga rata rata pembelian perlu diperhatikan secara cermat dalam aktivitas trading saham.

Saat anda sebagai investor membeli saham ketika harganya menanjak atau uptrend, maka metode ini dikenal dengan istilah average up. Sebaliknya, pembelian saham ketika harganya menurun atau downtrend disebut sebagai average down. Kelebihan dari metode average adalah tidak perlu memperhitungkan besaran profit atau loss setiap order.

Sebagai contoh ketika anda membeli saham tertentu sebanyak lima kali di waktu dan harga yang berbeda, maka nilai profitnya tidak harus diperhitungkan satu per satu. Apalagi sebagian besar aplikasi trading telah dilengkapi fitur menghitung nilai average secara otomatis. Jadi anda bisa dengan mudah menggunakan strategi tersebut.

Ketika belajar saham untuk pemula, anda perlu memahami pentingnya strategi average up dan average down ini. Mungkin di awal investasi anda merasa tidak banyak kondisi yang membuat anda harus menggunakan metode averaging. Namun percayalah, di kemudian hari metode tersebut akan sangat bermanfaat.

Cara Average Up dan Average Down

Sederhananya, average up dilakukan dengan pembelian saham secara bertahap di harga yang lebih tinggi dari harga pembelian saham sebelumnya. Namun harga saham di sini masih dalam kisaran harga yang ditentukan strategi money management. Jadi langkah ini dilakukan bukan semata mata untuk menambah jumlah lot agar keuntungan bertambah, melainkan memang sebaiknya direncanakan di awal.

Sementara average down dilakukan dengan membeli saham secara bertahap ketika harganya mengalami koreksi. Tujuannya yaitu supaya harga rata rata pembelian suatu saham menjadi lebih murah. Alhasil ketika harganya naik kembali bisa mendatangkan keuntungan yang besar. 

Average Down

Menggunakan metode averaging ini pada dasarnya seperti kegiatan menabung saham, karena dilakukan dengan cara dicicil atau pembelian langsung namun dengan harga bervariasi. Apabila investor memiliki dana yang besar, maka tidak masalah untuk melakukan pembelian di banyak harga.

Dimana kondisi volume lot bid dan offer di order book terkadang mungkin lebih kecil ketimbang modal. Harga yang harus dibayarkan pun berbeda beda supaya dapat memborong saham. Namun sebaiknya menurunkan harga rata rata di saat harga saham anjlok hanya dilakukan oleh trader profesional.

Sedangkan saham untuk pemula cukup mulai dengan memahami konsepnya saja terlebih dahulu. Karena trader profesional pun dianjurkan dengan catatan mempunyai aliran dana yang mengalir terus menerus, memiliki modal besar, serta tidak takut harga saham semakin turun nantinya.

Kesalahan dalam Menerapkan Average Up dan Average Down

Terdapat beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh mereka yang baru pertama menerapkan average up dan average down. Karena sudah cukup banyak orang yang melakukan kesalahan ini, maka sebaiknya anda belajar dari kesalahan tersebut dan menghindarinya sebisa mungkin.

Seperti melakukan average down dengan selisih harga yang tidak jauh berbeda. Sebab ini akan membuat harga rata investasi tidak menurun secara signifikan, jadi tidak efektif. Kemudian terlalu sering melakukan average down juga bukan langkah yang tepat, sampai sampai tidak sadar bahwa alokasi modal yang digunakan sudah terlalu besar untuk satu saham saja.

Sebaliknya, melakukan average up dengan selisih harga yang terlalu tinggi juga sebaiknya dihindari. Karena hal ini membuat harga rata rata investasi meningkat signifikan, padahal belum tentu harga sahamnya akan naik terus. Sebab ketika harga mengalami koreksi, floating profit yang diperoleh bisa berbalik menjadi floating loss. Bagi saham untuk pemula, sebaiknya jangan mencobanya.

Strategi average up dan average down sebenarnya tidak sulit apabila anda sudah terbiasa. Yang menjadi tantangan adalah memperhatikan dengan cermat dan disiplin mematuhi rencana yang telah dibuat. Sebagai pemula, anda bisa mempelajarinya sampai benar benar paham terlebih dahulu sebelum menerapkan. Apalagi di awal investasi umumnya tidak banyak kondisi yang membutuhkan strategi tersebut.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00