Tentunya bagi anda yang sudah berkecimpung di dunia trading baik itu saham, crypto ataupun forex pasti mengenal istilah sideways. Istilah tersebut dapat diartikan sebagai tren pergerakan saham yang merujuk ketika harga saham flat atau tidak menunjukkan tren tertentu. Agar lebih semakin memahaminya, yuk simak ulasan pengertian sideways dan strateginya.
Umumnya, seorang trader akan mendapatkan kesempatan untuk bisa melakukan transaksi pembelian atau long position di futures dan saham saat trend naik. Begitupun sebaliknya ketika tren sedang turun maka trader berkesempatan untuk melakukan short selling. Namun ketika harga saham tidak turun dan tidak naik ini terkadang membuat para trader kebingungan.
Agar bisa mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak pada situasi pasar sideways tersebut, seorang trader perlu memahami pengertian dari sideways dan bagaimana strategi terbaik untuk trading secara tepat. Sideways dimaknai sebagai suatu kondisi yang dimana pergerakan harga suatu aset mendatar atau horizontal ketika terdapat jumlah penjual dan pembeli yang seimbang.
Kondisi tersebut dapat terjadi karena disebabkan oleh kuatnya jumlah penawaran serta permintaan yang sama pada periode tertentu. Ketika pasar trendless ini muncul maka pasar saham akan berada dalam fase konsolidasi. Tujuan dari adanya fase ini yaitu untuk bisa menemukan pergerakan harga baru yaitu berkaitan dengan turun naiknya setelah adanya trend tersebut.
Namun sayangnya saat mengalami posisi sideways, tidak ada yang bisa mengetahui apakah pasar akan turun atau naik. Oleh karena itu, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi setiap trader untuk lebih berhati hati pada setiap situasi. Trend ini juga terkadang menjadi alasan bagi para trader untuk melakukan trading dalam jangka waktu tertentu untuk menghindari resiko.
Mengenal Ciri Ciri Tren Saham Sideways
Setelah memahami pengertian sideways, bentuk karakteristik tren saham sideways pertama yaitu ketika menemukan bukit dan lembah dengan candle berwarna merah hijau yang pendek. Keberadaan pola ini sebenarnya menunjukkan situasi pasar yang stabil atau bisa diartikan tidak naik dan juga tidak turun. Namun dapat dikatakan bahwa trading dalam keadaan ini akan sangat berisiko.
Hal tersebut karena pola berikutnya dari situasi statis ini tidak bisa diketahui. Selain dari memperhatikan pola grafik, trader juga bisa melakukan identifikasi terkait dengan indikator overlay dan indikator oscillator akselerator. Jenis indikator acuan overlay ini terbagi menjadi 3 yaitu indikator Bollinger Band, William’s Alligator dan indikator Parabolic SAR.
Sedangkan untuk indikator Oscillator juga terbagi menjadi 3 jenis dimana diantaranya yaitu AO atau Accelerator Oscillator, RSI atau Indikator Relative Strength Index dan ADIK atau Average Directional Index Movement. Seorang trader bisa mempelajari dan menemukan perbedaan dari berbagai jenis indikator tersebut agar bisa mengambil keputusan trading atau tidak.
Memahami Strategi Trading Sideways
Hampir semua trader sepakat bahwa ketika profit saham relatif kecil jika saham tidak mengalami kenaikan ataupun penurunan. Jenis saham seperti ini bisa dikatakan layak ditradingkan namun perlu melihat beberapa faktor seperti jenis sektor usahanya, sentimen yang mempengaruhinya dan juga analisis yang dilakukan untuk mengambil suatu keputusan.
Strategi trading saham sideways ini bisa dilakukan dengan cara memperhatikan tren pasar saat ini. Saat IHSG sedang berada dalam posisi lemah atau pergerakannya stagnan maka kemungkinan besar saham akan kesulitan bergerak naik. Jika volume saham rendah dan pergerakan sektor dan jumlah peminat tidak menunjukkan arah maka saham tersebut tidak layak untuk dikoleksi.
Namun jika pergerakan industri sedang dalam arah yang positif serta jumlah prospeknya besar, Anda mungkin sudah siap untuk membeli. Selain itu, perlu diperhatikan bagi para trader untuk memperhatikan support dan resistance. Menurut pengertian sideways, Investor umumnya akan lebih suka menunggu sampai mereka menerima konfirmasi penyelesaian atau dukungan.
Namun dibalik risiko yang sering membingungkan, gerakan menyamping juga menyimpan banyak keuntungan bagi trader. Saat pola bukit dan lembah sideways, ada peluang untuk membeli (open) saham saat harga saham sedang ada di posisi lembah dan kemudian menjual (exit) saat berada di puncak atau bukit untuk bisa mendapatkan keuntungan.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!