Perusahaan PT Elnusa Tbk (ELSA) diartikan sebagai anak usaha Pertamina Hulu Energi yang menyediakan berbagai jenis jasa pendukung pengeboran minyak serta gas. Hal yang dilakukan oleh perusahaan untuk bisa mendukung kegiatan bisnis yaitu dengan membentuk 2 kantor cabang di Balikpapan dan Cirebon pada tanggal 31 Desember 2020 secara bersamaan.
Perusahaan Elnusa secara resmi didirikan pada 25 Januari 1969 dengan sebutan PT Electronika Nusantara yang berperan sebagai penunjang operasional Pertamina dalam hal pemeliharaan serta perbaikan alat komunikasi elektronik, alat navigasi dan sistem radar yang dipakai pada kapal Pertamina. Serta kapal asing yang melakukan kerjasama dengan Pertamina.
Perusahaan ini didirikan secara langsung oleh Ir. H. Udaya Hadibroto yang namanya kemudian dijadikan Ruang Udaya do Graha Elnusa dan diresmikan oleh Direktur Utama ELSA bernama Ir Aswad Dipo serta disaksikan oleh seluruh keluarga besar Udaya mulai dari Indah Udaya sebagai Istrinya, Aksa Udaya, Ozal Udaya dan Namira Udaya.
Mulai dari tahun 1971 sampai 1974, perusahaan mulai berkempang pada beberapa area termasuk pendirian divisi pemrosesan data seismik, sistem komunikasi perminyakan terintegrasi, pendirian pusat sata ilmiah dan penyediaan layanan akuisisi data seismik dan estimasi reservoir sampai dengan layanan optimalisasi proses untuk kilang.
Kemudian kisaran tahun 1980 dan 1987, perusahaan mulai berkemang menjadi industri gas dan minyak, layanan jas ladang minyak serta pengelolaan dan penyimpanan data distribusi bahan bakar dengan melalui pembentukan PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Petrofin dan PT Elnusa Workover Hydraulic. Setelah itu pada 8 Juni 1984, nama perusahaan dialihkan menjadi PT Elnusa.
Antara tahun 2003 dan 2005, perusahaan kembali membentuk PT Elnusa Drilling Services untuk menyediakan layanan pengeboran terintegrasi serta mengakuisisi PT Purna Bina Nusa di Batam dan kemudian diubah namanya menjadi PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi. Untuk membuat kinerja menjadi lebih efisien, Perusahaan Elnusa Tbk PT ini menggabungkan 4 anak perusahaan.
Perusahan tersebut diantaranya yaitu PT Elnusa Drilling Services, PT Elnusa Geosains, PT Sinar Riau Drillindo dan PT Elnusa Workover Service. Setelah itu pada 6 Februari 2008, perusahaan Elnusa ini secara resmi masuk pada Bursa efek Indonesia. Kemudian pada 2009-2010 perseroan ini menjual beberapa anak usaha yang berkaitan dengan pengeboran gas dan minyak.
Pada tahun 2013, perusahaan kembali mendirikan perusahaan dengan nama PT Elnusa Trans Samudera dan pada tahun 2014 kembali membangun PT Elnusa Geosains Indonesia serta PT Elnusa Oilfield Services. Perseroan satu ini kini tidak hanya mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pengeboran minyak dan gas, tetapi juga mendukung berbagai kegiatan eksplorasi lainnya.
Perseroan juga mempunyai kapal Seismik bernama “Elsa Regent” untuk bisa memberikan dukungan ada kegiatan eksplorasi pada Blok Jambi Merang. Selain itu, perseroan ini juga mengalami keberhasilan dalam memberikan dukungan terkait dengan proses proyek pembongkaran anjungan YYA pada Blok Offshore North West Java (ONWJ).
Kemudian, PT Elnusa juga mengalami keberhasilan dalam melakukan inovasi pengeboran dengan memakai HWU EHR-12 yang dikreasikan sendiri yang bisa dimanfaatkan sebagai alat alternatif guna pengeboran sumur baru dengan menggunakan teknologi HWD atau Hydraulic Work-Drilling. Perusahaan ini juga kemudian kembali melebarkan sayap pada bisnis distribusi bahan bakar minyak.
Perusahaan ini bisa melakukan pengolahan 49 unit depot minyak serta 1629 unit truk tangki. Perusahaan ini juga dapat memproduksi sendiri tiga alatnya yaitu berupa Hidrolik Rig-14, Air Receiver Tank dan Triple Pump. Setelah itu pada 1 september 2021, mayoritas saham perseroan resi dialihkan ke Pertamina Hulu energi yang telah ditetapkan sebagai induk perusahaan.
Jenis Layanan yang Diberikan PT Elnusa Tbk
Layanan yang diberikan oleh perusahaan ini diantaranya yaitu berupa jasa data geofisik, jasa pengeboran migas, jasa pengelolaan lapangan minyak serta jasa pendukung. Jasa layanan data geofisik diartikan sebagai suatu layanan yang memproses serta merekam data menggunakan metode seismic di laut, darat serta di zona transisi (laut dangkal/mangrove) dan dengan perangkat yang dipasang di laut dalam.
Sebagai pelopor layanan data geofisika di Indonesia, ELSA memiliki operasi geofisika di Indonesia. Jenis layanan berikutnya yaitu berupa jasa pengeboran migas yang memberikan penawaran terkait dengan solusi pengeboran menggunakan manajemen pengeboran, pengadaan, peralatan dan pengiriman. Itulah mengapa perusahaan ini menjadi perusahaan yang terpercaya.
Pada tahun 2009, ELSA menjadi perusahaan yang mempunyai serta mengoperasikan Modular Rig pertama yang ada di asia pasifik melalui divisi pengeboran. Jenis jasa ketiga yaitu berupa pengelolaan lapangan minyak atau Operasi dan pemeliharaan lapangan minyak dan gas dan pengujian sumur, EPC-M, operasi dan pemeliharaan pipa dan fasilitas produksi.
Selain itu juga melakukan proses manajemen produksi minyak dan gas dan mendukung layanan pengeboran darat seperti pemotongan kabel, penyemenan dan pengujian sumur, dan layanan evaluasi produksi. Terakhir terdapat jasa pendukung yang berisi pelengkap jasa migas seperti jasa telekomunikasi dan data manajemen yang dioperasikan oleh Afiliasi Elnusa dan anak perusahaan.
Gambaran Saham yang Dimiliki Perusahaan PT Elnusa Tbk
Pada awal tahun 2008, perseroan ini telah menyelesaikan aksi korporasi dan mencatatkan saham perseroan pada Bursa Efek Indonesia secara efektif di tanggal 6 Februari 2008 dengan kode ELSA. Sebelum IPO, perseroan meningkatkan modal saham dari Rp 750 miliar menjadi Rp 2,3 triliun, pembagian saham 1: 5 atau dari Rp500 per saham menjadi Rp100.
Peningkatan modal yang ditempatkan serta disetor penuh mulai Rp 583,9 miliar menjadi Rp729,9 miliar. Penawaran umum perdana saham yaitu 20% dari peningkatan modal atau 1.460.000.000 saham telah dieksekusi sehingga jumlah saham setelah IPO menjadi 2.798.500.000 saham. Setelah selesai IPO dan sehubungan dengan Bagian 2 X.K.4 Peraturan BAPEPAM.
Perusahaan BAPEPAM-LK secara teratur melaporkan setiap tiga bulan rincian penggunaan dana dari negara bagian 31/03/2008 dan negara bagian terakhir. tanggal 31/03/2009. Sebelum tanggal 30 Maret 2009, seluruh penerimaan yang diterima telah direalisasikan kepada publik sehingga realisasi penggunaan dana tidak berubah dibandingkan dengan rencana penggunaan dana dari dana tersebut.
Perseroan memanfaatkan Rp 143,9 miliar dana IPO sebagai modal kerja sesuai persentase rencana penggunaannya. Dalam rangka peminjaman untuk proses pengembangan serta perluasan aktivitas usaha.
Setiap data yang diperoleh oleh perusahaan ELSA telah dilaporkan kepada BAPEPAM-LK serta BEI. Anda bisa mengetahui data tersebut secara terperinci dan melakukan analisis dividen yang bisa diperoleh. Keuntungan yang diperoleh memang perlu diperhitungkan dengan baik agar terhindar dari berbagai jenis resiko buruk yang mungkin terjadi.
Melakukan investasi saham pada perusahaan fundamental merupakan suatu keputusan yang terbaik. Anda akan bisa mendapatkan keuntungan yang terbaik dan menjanjikan. Sebelum memutuskan untuk melakukan investasi, Anda perlu melakukan analisis terlebih dahulu untuk mendapatkan gambaran terkait bagaimana dan seberapa besar keuntungan yang didapat.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!