Rasio Likuiditas: Kenali 3 Jenis, Rumus dan Cara Hitungnya

by Minsya
3 minutes read

Rasio Likuiditas apa itu? Analisis rasio ini sangat bermanfaat bagi investor, pemberi utang dan pemasok dalam memperoleh gambaran mengenai kesehatan keuangan dari suatu perusahaan. Adapun nilainya sering digabungkan dengan rasio solvabilitas. Untuk mengetahui apa itu rasio likuiditas lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.

Sebelum membahas lebih dalam, anda perlu tau ap aitu rasiko likuiditas. Rasio Likuiditas atau rasio likuiditas ialah rasio untuk menghitung kekuatan suatu perusahaan atau industri dalam membayar utang secara luas saat jatuh tempo. Perlu diketahui bahwa semakin besar angkanya, maka semakin tinggi tingkat kesanggupan perusahaan melunasinya dalam jangka pendek.

Rasio likuiditas sering digunakan oleh investor dalam menentukan saham mana yang layak dibeli. Bisa dikatakan jika rasionya baik maka keuangan perusahaan dalam kondisi sehat. Rasio ini berkaitan dengan neraca karena seluruh datanya diambil dari neraca tersebut. Terdapat tiga unsur penting yang dimiliki neraca yakni asset, liabilitas dan ekuitas.

Aset termasuk aset tetap maupun aset lancar yang dimiliki perusahaan. Aset lancar termasuk kas piutang, persediaan, biaya bayar dimuka dan surat berharga sedangkan aset tetap terdiri dari aset berwujud dan aset tidak berwujud. Kemudian, liabilitas melibatkan liabilitas jangka pendek maupun jangka Panjang yang terdiri dari utang hipotek dan utang obligasi.

Sementara itu, ekuitas ialah hak pemilik terhadap aset perusahaan dikurangi kewajiban atau liabilitas dalam neraca. Dapat dikatakan bahwa ekuitas meliputi modal atau saham pemilik usaha, laba ditahan, saham treasury dan tambahan modal yang disetor. Nilai ekuitas inilah yang nantinya mencerminkan nilai buku suatu perusahaan.

Rasio Likuiditas
freepik.com

Jenis-jenis Rasio Likuiditas dan Rumusnya

1. Rasio Lancar

Apa itu rasio likuiditas berjenis lancar? Current ratio atau rasio lancer ialah Teknik termudah dalam mengenali kapasitas perusahaan dalam menuntaskan kewajiban atau utang dalam jangka waktu pendek. Jenis rasio ini menggambarkan kapasitas asset lancer perusahaan dalam membayar utang dengan membagi aset lancar dan current liabilities.

Contohnya, perusahaan A memiliki Aset Lancar 17.198.309 dan 7.477.526 liabilitas jangka pendek. Untuk mengetahui rasio lancarnya,  anda dapat membagi keduanya dan hasilnya yaitu 2,3. Bisa disimpulkan bahwa perusahaan A memiliki 2,5 kali lebih banyak dari aset lancar yang dibutuhkan untuk membayar kewajibannya.

Perlu diketahui bahwa jika nilai rasio lancer besar maka posisi likuiditas perusahaan bagus dan sebaliknya. Angka rasio yang besar juga menyiratkan bahwa perusahaan memiliki banyak persediaan, piutang lama, kas piutang dan inventaris. Namun, angka rata-ratanya tidak menentukan posisi likuiditas perusahaan. Jika rasio tersebut kurang dari rata-rata, maka evaluasi wajib dilakukan.

2. Rasio Cepat

Quick ratio atau rasio cepat biasa disebut sebagai acid test ratio sebagai perbandingan keuangan dalam menghitung kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek. Jenis rasio ini memanfaatkan aset lancar paling likuid. Dalam artian, likuid ialah aset yang mudah diuangkan dalam jangka waktu pendek kurang dari 1 tahun.

Adapun cara menghitungnya yaitu dengan mengurangi persediaan dari asset lancer lalu dibagi nilai utang jangka pendek. Menganalisisnya pun hampir sama dengan rasio lancar dimana jika angkanya 2 kali maka dapat ditulis 200%.  Hal ini berarti bahwa aset lancar paling likuid 2 kali lebih besar daripada jumlah utang jangka pendek.

3. Rasio Kas

Rasio kas atau cash ratio ialah metrik likuiditas yang menerapkan komponen kas atau setara kas dan dibandingkan dengan liabilitas jangka pendek serta utang lancar. Rasio ini lebih baik digunakan untuk menyatakan posisi likuiditas perusahaan karena kas digunakan sebagai patokan utamanya.

Adapun rumusnya yaitu kas ditambang dengan setara kas lalu dibagi dengan utang lancar. Misalnya, perusahaan A memiliki Rp 35 juta aktiva lancar, Rp 95 juta uang cash dan Rp 250 juta utang lancar. Bisa diketahui bahwa rasio kasnya yaitu 0,68 kali dari perhitungan Rp 95 juta ditambah dengan Rp 75 juta yaitu Rp 170 juta dibagi dengan Rp 250 juta yang hasilnya 0,68 kali.

Itulah penjelasan mengenai apa itu rasio likuiditas yang penting diketahui untuk mengukur kapasitas perusahaan dalam membayar utang jangka pendek. Metode ini dapat dimanfaatkan dengan rasio lancar dan rasio cepat. Namun, rasio cepat cocok dipilih untuk menghasilkan kondisi yang lebih solid akan posisi likuiditas.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00