PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) adalah perusahaan yang berbasis di Indonesia dan bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan industri pengolahan minyak sawit melalui anak perusahaannya dan perusahaan asosiasi serta perkebunan karet. Perusahaan ini beroperasi melalui dua segmen: minyak sawit dan inti sawit, serta karet.
Perusahaan ini beroperasi di 23 perkebunan kelapa sawit dan satu perkebunan karet dengan 18 pabrik minyak sawit, satu fasilitas pengolahan lembaran asap bergerigi (RSS), dan empat kantor anak perusahaan di Jambi dan Kalimantan, Indonesia. Perusahaan ini mengolah sekitar 160.000 hektar perkebunan kelapa sawit dan 1.400 hektar perkebunan karet.
Produk perusahaan ini meliputi minyak kelapa sawit mentah (CPO), inti sawit (PK), slab dan lembaran asap bergerigi. CPO adalah minyak sayur yang dapat dimakan yang diekstrak dari daging (mesocarp) kelapa sawit (Elaeis guineensis). Slab adalah bahan karet berbasis lateks yang berbentuk gumpalan. Lembaran asap bergerigi adalah produk berbasis lateks atau getah pohon karet, yang diproses secara mekanis dan kimia dan dikeringkan melalui pengasapan.

Sejarah Perusahaan TAPG
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 dan memiliki sekitar 14.300 karyawan. Kantor pusatnya berlokasi di The East Building, Jl. DR IDE ANAK AGUNG GDE AGUNG, KAV E.3 2 No 1 (D/h Jalan Lingkar Mega Kuningan), JAKARTA SELATAN 12950, Indonesia.
Perusahaan ini berkomitmen untuk menghasilkan produk minyak kelapa sawit mentah dan inti sawit berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional. Produk-produknya meliputi minyak kelapa sawit mentah, inti sawit, tandan buah segar, dan slab.
Perusahaan ini juga terlibat dalam perkebunan karet; konsultasi manajemen lainnya; perdagangan grosir; konstruksi; dan aktivitas pertambangan. Pada tanggal 31 Desember 2021, perusahaan ini mengoperasikan sekitar 85.086 hektar area tanam total perkebunan kelapa sawit.
Perusahaan ini didirikan oleh Arif Rachmat pada 24 Januari 2005 dan berkantor pusat di Jakarta, Indonesia. PT Triputra Agro Persada Tbk awalnya didirikan dengan nama PT Alam Permata Indah pada Januari 2005, kemudian mengubah namanya menjadi PT Triputra Agro Persada Tbk pada Maret 2005.
PT Triputra Agro Persada Tbk juga berkomitmen untuk menerapkan praktik terbaik dalam operasionalnya dan berusaha untuk memastikan keberlanjutan lingkungan dan sosial. Perusahaan ini berfokus pada pengembangan dan peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit dan karet, serta peningkatan efisiensi operasional dan peningkatan kualitas produk.
Perusahaan ini juga berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Ini termasuk program pendidikan, kesehatan, dan pembangunan infrastruktur di komunitas lokal.
PT Triputra Agro Persada Tbk juga berkomitmen untuk mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku, termasuk standar internasional untuk produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan. Perusahaan ini telah mendapatkan sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), yang menunjukkan komitmen perusahaan terhadap praktik perkebunan yang berkelanjutan.
Dalam hal tata kelola perusahaan, PT Triputra Agro Persada Tbk dipimpin oleh Dewan Direksi dan Dewan Komisaris yang berpengalaman dan berdedikasi. Mereka bertanggung jawab untuk menentukan strategi perusahaan dan memastikan bahwa perusahaan beroperasi dengan cara yang etis dan bertanggung jawab.
Secara keseluruhan, PT Triputra Agro Persada Tbk adalah perusahaan yang berdedikasi untuk mencapai keunggulan dalam operasionalnya, sambil memastikan keberlanjutan lingkungan dan sosial. Dengan komitmen ini, perusahaan ini berharap dapat terus tumbuh dan berkembang, sambil memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, karyawan, dan masyarakat sekitar.
Dividen Tahunan
PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) berencana membagikan dividen sebesar Rp 1,8 triliun dari tahun buku 2023. Hal ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 2 Mei 2024. Dividen yang diberikan tahun ini bukan hanya dari laba bersih perseroan pada 2023 saja, tapi juga ditambah oleh saldo laba ditahan. Nilai dividen per lembar saham meningkat hingga 140 persen dibandingkan nilai dividen per lembar tahun lalu.
Kinerja Keuangan
TAPG mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 44,8 persen menjadi Rp 1,6 triliun sepanjang 2023, dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 2,8 triliun. Meski pendapatan turun, beban pokok penjualan TAPG tercatat meningkat 8,51% menjadi Rp6,1 triliun pada 2023, dari 2022 yang sebesar Rp5,62 triliun. Hal tersebut membuat laba bruto TAPG tergerus menjadi Rp2,21 triliun atau turun 40,33% secara tahunan dari Rp3,7 triliun di 2022.
Perubahan Struktur Organisasi
Rapat juga menyetujui perubahan dan penegasan kembali susunan anggota direksi dan komisaris Perseroan menyusul wafatnya komisaris Perseroan Kuntoro Mangkusubroto pada akhir 2023. Dewan Komisaris dan Direksi yang baru adalah sebagai berikut:
- Dewan Komisaris
– Presiden Komisaris : Arif Rachmat
– Komisaris : Arini Saraswaty Subianto
– Komisaris : Toddy Mizaabianto Sugoto
– Komisaris : Danny Rachmat
– Komisaris Independen :Drs. Aridono Sukmanto
– Komisaris Independen : Ir. Maruli Gultom
– Komisaris Independen : Stanley Setia Atmadja
- Direksi
– Presiden Direktur : Tjandra Karya Hermanto
– Direktur : Erida
– Direktur : Sutedjo Halim
– Direktur : Budiarto Abadi
– Direktur : George Oetomo
Dua investor asing TAPG menjual saham dalam jumlah fantastis, dimulai dengan Gochean Holdings Incorporated yang menjual 1,09 miliar lembar, sehingga jatah sahamnya tinggal 5,39%.
Secara keseluruhan, PT Triputra Agro Persada Tbk terus berupaya untuk meningkatkan kinerja dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, karyawan, dan masyarakat sekitar.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!