PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA): Profil dan Sejarah Singkat Perusahaan

by Minsya
6 minutes read

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ialah perusahaan yang memproduksi perak, emas, mineral dan tembaga. Dengan anak-anak perusahaan yang tersebar di wilayah Nusantara, perusahaan ini telah menerapkan standar tinggi dalam kinerja sosial, lingkungan, dan tata kelola perusahaan. Hal ini terbukti dari sejarah perkembangan di masa lalunya sebagai berikut.

Profil dari PT Merdeka Copper Gold Tbk

Produk berupa logam dan mineral yang dihasilkan oleh PT Merdeka Copper Gold ialah esensial bagi kemajuan hidup manusia. Perusahaan induk pertambangan logam dan mineral ini berkantor pusat di Jakarta. Melalui anak-anak perusahaannya, perusahaan ini mengeksplorasi, mengekstraksi serta memproduksi emas, tembaga, perak, dan mineral lainnya.

PT Merdeka Copper Gold Tbk memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi pertambangan. Hal ini dilakukan dengan dua operasi tambang yaitu Tambang Tembaga Wetar yang terletak di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya dan Tambang Emas Tujuh Bukit yang berada di Banyuwangi, Jawa Timur. Proyek ini ialah tambang terbuka konvensional dengan pengolahan serta pelindian SX/EX.

Perusahaan ini juga tengah mengembangkan berbagai proyek. Salah satunya yaitu proyek Tembaga Tujuh Bukit yang merupakan penambangan tembaga bawah tanah di Banyuwangi. Penambangan ini ialah pelataran pelindian dan pengolahan emas dan perak. Proyek tembaga ini yang dilakukannya ialah salah satu cebakan tembakan terbesar di dunia yang masih belum dikembangkan.

Merdeka juga mengembangkan proyek berupa Emas Pani yang akan menjadi salah satu tambang emas primer besar di Indonesia. Proyek ini ialah endapan emas yang tersebar dengan epitermal sulfidasi yang rendah. Kegiatan proyek ini beroperasi di Gorontalo, Sulawesi. Sementara itu, proyek AIM atau Acid, Iron, Metal berupa pengolahan air mineral bergerak di Morowali, Sulawesi Tengah.

Untuk memproduksi pellet bijih besi, asam sulfat, uap, logam dasar dan logam mulia, proyek AIM mengolah bijih pirit serta Tambang Tembaga Wetar. Adapun logam-logam mulia yang dihasilkan, seperti tembaga, perak dan emas. Proyek ini memproduksi bahan baku baterai yang ramah lingkungan.

Berdiri sejak 2012, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menjadi perusahaan public di tahun 2015 dengan kode saham MDKA. Perusahaan ini dimiliki oleh para pemegang saham terkemuka yakni Garibaldi Thohir, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk, dan PT Provident Capital Indonesia (dari PT Suwarna Arta Mandiri serta PT Mitra Daya Mustika).

Merdeka Copper Gold
https://merdekacoppergold.com/bisnis-kami/tambang-emas-tujuh-bukit/

Merdeka menetapkan standar tertinggi dalam sosial, kinerja lingkungan, serta tata kelola perusahaan untuk mencapai visinya. Perusahaan ini yakin akan kesuksesan jangka panjang yang sangat membutuhkan integrasi keberlanjutkan pada semua aspek bisnisnya. Dengan begitu, perusahaan selalu berkontribusi bagi pembangunan Indonesia.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) memiliki beberapa anak perusahaan. Beberapa perusahaan tersebut yaitu PT Batutua Abadi Jaya, PT Merdeka Mining Servis, Eastern Field Developments Ltd, PT Batutua Tembaga Raya, PT Bumi Suksesindo, PT Pani Bersama Jaya, PT Batutua Pelita Investama, Merdeka Copper Gold International Pte. Ltd, dan PT Merdeka Battery Materials.

Sejarah Perkembangan Perusahaan Merdeka Copper Gold

Perusahaan Merdeka mencetak sejarahnya sejak 5 September 2012 dengan nama “PT Merdeka Serasi Jaya”.  Di tahun yang sama, PT Bumi Suksesindo atau BSI memperoleh Izin Usaha Pertambangan di wilayah Tujuh Bukit, Pesanggaran, Banyuwangi. Dua tahun kemudian tepatnya pada tahun 2014, perusahaan ini mengubah namanya menjadi PT Merdeka Copper Gold hingga kini.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) resmi menguasai Bursa Efek Indonesia atau BEI pada tahun 2015. Pada tahun 2016, Merdeka mulai mengoperasikan konstruksi serta penambangan bijih mineral di Tambang Emas Tujuh Bukit. Setahun kemudian, konstruksi berhasil diselesaikan di Tambang Emas Tujuh Bukit. Dengan begitu, BSI mulai menghasilkan serta menjual emas.

Kemudian, Merdeka melakukan studi kelayakan dalam memperluas Proyek Emas Tujuh Bukit. Akhirnya, studi konsep Proyek Porfiri Tembaga Tujuh Bukit berhasil dirampungkan. Di tahun yang sama , 2017, perusahaan ini mulai menjalankan Proyek Ekspansi Oksida di Proyek Emas Tujuh Bukit. Hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan bijih.

Kapasitas bijih yang awalnya 4 juta ton meningkat menjadi 8 juta ton per tahunnya. Merdeka mengakuisisi 67,9% saham dari Proyek Tembaga Wetar di Maluku Barat Daya. Proyek Emas Pani terletak di Pohuwato, Gorontalo memiliki saham sebesar 66,7%. Di tahun 2019, Merdeka berhasil menuntaskan akuisisi wajib terhadap Proyek Tembaga Wetar melalui Eastern Field Development Ltd.

Proyek Ekspansi Oksida dan Proyek Emas Tujuh Bukit juga telah dituntaskan. Merdeka kemudian menekan beberapa dokumen transaksi bersyarat yang berhubungan dengan PT J Resources Nusantara. Hal ini dilakukan untuk menggabungkan sejumlah proyek Emas Pani hingga menjadi satu proyek emas.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar, lingkup kegiatan usaha perusahaan ini ialah kegiatan perusahaan holding yang memiliki kegiatan utama berupa kepemilikan aset dari sekelompok subsidiary termasuk di bidang pertambangan. Perseroan ini juga melakukan kegiatan usaha pertambangan, seperti mengeksplorasi serta memproduksi perak, tembaga, emas, dan mineral lainnya sejak Mei 2018.

Pada 2020, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan Eternal Tsingshan Group Ltd meneken nota kesepahaman atas proyek yang dilakukannya yaitu AIM di Morowali dan Wetar. Pada bulan Februari 2021, PT Merdeka Copper Gold Tbk, PT Batutua Pelita Investama, Wealthy Source Holding Ltd, dan Eternal Tsingshan Group meneken perjanjian joint venture.

Joint venture yang ditekan tersebut dilakukan untuk menjalankan Proyek AIM di Morowali, Sulawesi Tengah. Di bulan Oktober 2021, Merdeka mendirikan Merdeka Copper Gold International Pte. Ltd di Singapura. Akhirnya, Merdeka berinvestasi sebanyak US$ 80,16 juta untuk memegang 50,1% saham dari PT Andalan Bersama Investama.

Tahun lalu tepatnya pada 2022, Merdeka meningkatkan saham dari PT Pani Bersama Jaya menjadi 83,35%. Sehingga, PBJ memegang IUP Proyek Emas pani secara tidak langsung di Gorontalo, Sulawesi. Merdeka menginvestasikan 55,67% saham di PT Hamparan Logistik Nusantara yang menghasilkan tambang nikel dan fasilitas pemurnian.

Pada 31 Januari 2023, saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menunjukkan adanya peningkatan dengan naik sebesar 1,5% ke posisi 4,740 jelang penutupan sesi I. kemudian, saham ini dibuka pada posisi 4.670 serta bergerak di rentang 4,750 hingga 4,760. Kini, kapitalisasi pasar telah mencapai 114,29 triliun.

Satu terakhir ini, sebagian besar saham 18,34% dikuasai oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. Lalu, saham 12,06% digenggam oleh PT Mitra Daya Mustika, Garibaldi Thohir atau Boy Thohir memiliki 7,36%  saham, serta PT Suwarna Arta Mandiri yang memiliki 5,59%. Adapun kapasitas kepemilikan public sebesar 51,39%. Sisa sahamnya dikuasai oleh Direksi Perseroan.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) ialah perusahaan produksi emas, perak, tembaga dan mineral lainnya dengan kontribusi yang cukup besar terhadap pembangunan Indonesia. Kesuksesannya ialah hasil dari upaya peningkatan kualitas perusahaan, produk dan kinerjanya yang terus direalisasikan. Hal ini terbukti dari sejarah perkembangannya sejak tahun 2012.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00