Perlu diketahui bahwa PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ini merupakan salah satu perusahaan yang berjalan dalam bidang real estate dan cukup terkemuka di Indonesia. Bahkan, perusahaan ini juga tercatat sebagai perusahaan real estate yang terbesar berdasarkan pendapatan, aset dan laba bersih. Berikut adalah sejarah perjalanan berdirinya PT Lippo Karawaci Tbk.
Perlu diketahui bahwa pada awal pendiriannya, PT Lippo Karawaci ini bernama PT Tunggal Reksakencana yang berdiri pada 24 Oktober 1990 sebagai anak perusahaan dari Lippo Group. Tiga tahun kemudian atau tepatnya pada 5 Januari 1993, Lippo Karawaci secara resmi membuka pembangunan kota Mandiri bernama Lippo Village yang berada di Kelapa Dua dan Kecamatan Curug, Tangerang, Jakarta barat.
Lokasi dari Lippo Village ini berada sekitar 30 km di sebelah barat Jakarta. Beberapa fasilitas yang bisa ditemukan di dalamnya diantaranya yaitu berupa layanan komersial, rumah sakit, hotel, lapangan golf dan sekolah. Bersamaan dengan pembangunan tersebut, perseroan ini juga membangun kota mandiri di kawasan industri ringan yang lokasinya sekitar 40 km sebelah timur Jakarta.
Pembangunan tersebut diberi nama dengan Lippo Cikarang yang didukung dengan fasilitas modern serta infrastruktur memadai. Kemudian pada tahun 1997, Lippo Karawaci mengembangkan Kota Mandiri Tanjung Bunga di Makassar yang menjadi kota mandiri pertama di Indonesia Timur. Perencanan pembangunan ini dilakukan dengan penuh perhitungan dan sangat hati hati.
Menggabungkan 7 Perusahaan pada Tahun 2004
PT Lippo Karawaci Tbk mulai mengumumkan rencananya untuk menggabungkan 7 perusahaan yang beroperasi di rumah sakit, tempat hiburan, hotel dan aset lainnya pada 15 Mei 2004. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk bisa menciptakan satu perusahaan real estate yang terintegrasi. Proses penggabungan tersebut akhirnya bisa terselesaikan pada tanggal 2 Agustus 2004.
Berdasarkan hasil penggabungan tersebut diketahui bahwa Lippo Karawaci masih memegang sekitar 48,16% saham. Tujuh perusahaan yang digabungkan ini diperoleh dari 3 perusahaan publik yang delisting dan anak perusahaan dari perusahaan tersebut. Dengan merger tersebut, Lippo Karawaci telah memperluas portofolio bisnisnya dengan menjadi salah satu perusahaan real estate terbesar di Indonesia.
Saat ini, Lippo Karawaci telah kembali memperluas portofolio bisnisnya untuk mencakup pengembangan perkotaan, pengembangan terintegrasi skala besar, pusat perbelanjaan, rumah sakit, hotel dan hiburan serta pendapatan fee. Selain itu, perusahaan besar ini juga telah memulai usahanya dalam mengembangkan integrated business model.
Mengembangkan Integrated Business Model
Setelah berhasil menggabungkan beberapa perusahaan, perseroan ini kembali mengembangkan model bisnis terintegrasi yang mampu menghasilkan pendapatan berulang yang kuat untuk memberikan dorongan agar mempunyai modal pertumbuhan berkelanjutan. Perseroan dengan kode LPKR ini mampu beradaptasi dan merespon secara efektif terhadap perubahan gaya hidup masyarakat yang diakibatkan perkembangan pasar domestik dan urbanisasi.
Perseroan kemudian memelopori pengembangan mixed-use yang memadukan kawasan komersial, hunian, dan rekreasi serta didukung oleh fasilitas layanan medis dan pendidikan di lingkungan yang asri. Berpegang teguh dengan visi misinya, perusahaan telah memantapkan posisinya sebagai pengembang paling terpercaya di Indonesia dengan reputasi terbaik.
Mulai Menerapkan Strategi Pertumbuhan pada tahun 2010
Perusahaan kembali menyusun strategi pertumbuhan untuk bisa mengubah perusahaan dari perusahaan yang bernilai USD 3 Miliar menjadi USD 8 Miliar pada tahun 2010 hingga 2015. Strategi ini tentunya telah didukung dengan perkembangan yang sangat kuat pada bisnis real estate serta dukungan yang diperoleh dari pertumbuhan jaringan pusat perbelanjaan, rumah sakit dan lainnya.
Mengalami Perkembangan pada Tahun 2011
Kemudian tepatnya pada tahun 2011, PT Lippo Karawaci Tbk ini kembali mengambil satu langkah lagi dalam perjalanan transformasinya. Pendapatan dari kegiatan real estate Perseroan meningkat pesat, diikuti oleh Pusat Perbelanjaan, Rumah Sakit dan Hotel yang terus tumbuh dan menguntungkan disamping pembangunan sejumlah rumah sakit dan pusat perbelanjaan baru yang sedang dalam proses.
Bermodalkan basis investor asing yang luas, kepemimpinan yang kuat, dan neraca yang solid, Lippo Karawaci terus berusaha meningkatkan pencapaiannya dalam mencapai target pertumbuhan menjadi perusahaan senilai USD 8 miliar selama empat tahun ke depan dan akan berusaha untuk mendorong kapitalisasi pasarnya lebih tinggi untuk terus menambah nilai bagi semua pemegang saham.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!