PT Jababeka Tbk (KIJA) Profil dan Sejarahnya

by Minsya
4 minutes read

PT Jababeka Tbk didirikan pada tahun 1989 dan merupakan perusahaan pengembang kawasan industri terbuka pertama di Indonesia, yang tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sejak tahun 1994.

Profil Perusahaan PT Jababeka Tbk (KIJA)

PT Jababeka Tbk, didirikan pada tahun 1989, memulai perjalanannya sebagai perusahaan pengembang kawasan industri terbuka pertama di Indonesia. Pada tahun yang sama dengan pendiriannya, KIJA memulai kegiatan usaha komersialnya dan segera mengambil langkah-langkah strategis untuk mengembangkan kawasan industri di Cikarang, yang kemudian menjadi cikal bakal dari Kota Jababeka. Dengan lokasi yang strategis dan dukungan infrastruktur yang memadai, KIJA berhasil menarik minat banyak investor dan perusahaan untuk berinvestasi di kawasan industri yang mereka kembangkan.

 

Pada tanggal 05 Desember 1994, KIJA mengumumkan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) dengan menawarkan 47.000.000 saham kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp4.950,- per saham. Pada tanggal 10 Januari 1995, saham KIJA resmi dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang menandai langkah penting dalam sejarah perusahaan sebagai pengembang kawasan industri publik yang tercatat di bursa.

Jababeka

Sejarah Perusahaan KIJA

Inti dari bisnis KIJA adalah mengembangkan kawasan industri yang didukung oleh infrastruktur dan jasa manajemen kota. Visi ini telah menginspirasi perusahaan untuk menciptakan bisnis yang menghasilkan “critical mass”, yang memungkinkan pertumbuhan bisnis lain di sekitarnya. Dengan demikian, KIJA berhasil meningkatkan pembangunan kawasan komersial dan residensial, serta layanan infrastruktur dan jasa manajemen.

 

Salah satu proyek utama Jababeka adalah Kota Jababeka di Cikarang, sebuah kota terpadu seluas 5.600 hektar dengan penduduk sekitar 1 juta orang. Kota ini telah berkembang pesat dari sebuah lahan hijau menjadi sebuah komunitas yang hidup. Terletak hanya 35 kilometer sebelah timur Jakarta, Kota Jababeka memiliki lokasi strategis di koridor Bekasi – Cikampek, dan dapat diakses dengan mudah melalui jalan tol dan kereta api.

 

Kota Jababeka tidak hanya menjadi pusat industri, tetapi juga sebuah daerah pemukiman yang mandiri. Saat ini, kota ini menjadi rumah bagi sekitar 1.650 perusahaan nasional dan multinasional dari 30 negara berbeda. Dengan lebih dari 700.000 pekerja dan 4.300 ekspatriat, KIJA telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Tenant-tenant ternama seperti Loreal, ICI Paints, Samsung, dan Unilever telah mempercayakan Jababeka sebagai lokasi operasional mereka.

 

Namun, KIJA tidak berhenti di Kota Jababeka saja. Perusahaan juga telah mengembangkan kota terpadu di Tanjung Lesung, sebuah destinasi pariwisata yang terletak sekitar 200 kilometer dari Jakarta. Selain itu, KIJA juga bekerjasama dengan Sembcorp Development Indonesia untuk mengembangkan kota mandiri di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

 

Komitmen KIJA dalam menciptakan kota yang berkelanjutan dan mandiri juga tercermin dari fasilitas-fasilitas yang mereka bangun. Dengan adanya taman pendidikan, pusat bisnis, lapangan golf, klub bisnis, dan fasilitas rekreasi lainnya, Jababeka berhasil menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan dan bisnis.

 

Pada perjalanan panjangnya, KIJA telah banyak meresmikan proyek-proyek penting, seperti Power Plant dan Dry Port. Dengan moto “Beyond Property”, Jababeka terus berinovasi dan mengembangkan berbagai macam real estate, infrastruktur, dan fasilitas logistik. Salah satu langkah inovatifnya adalah pendirian dry port, yang menjadi solusi logistik efisien bagi industri di kawasan tersebut.

 

Salah satu keunggulan utama Jababeka adalah kemampuannya untuk menyediakan infrastruktur dan fasilitas yang lengkap dan terintegrasi. Mulai dari kawasan industri, perumahan, hingga fasilitas pendukung seperti taman pendidikan, lapangan golf, dan klub bisnis, Jababeka telah berhasil menciptakan ekosistem bisnis yang mendukung dan memudahkan operasional perusahaan.

 

Dalam catatan sejarahnya, KIJA telah mengalami berbagai tahap pertumbuhan dan transformasi. Mulai dari membangun kawasan industri pertama, hingga mengakuisisi lahan di berbagai lokasi strategis, serta menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar seperti Sembawang Corporation, PT Bekasi Power, dan Tapestry Companies.

 

Dengan pemegang saham utamanya seperti Charm Grow International Ltd, Credit Suisse AG Singapore, dan Islamic Development Bank, KIJA terus menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan kawasan industri dan perumahan di Indonesia.

 

Sebagai penutup, KIJA adalah contoh nyata dari bagaimana sebuah visi dapat mengubah sebuah lahan hijau menjadi sebuah kawasan industri dan komunitas yang berkembang. Dengan terus berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan pasar, Jababeka siap menghadapi tantangan masa depan dan berkontribusi lebih lanjut dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00