PT Indosat Tbk (ISAT) Profil dan Sejarahnya

by Minsya
4 minutes read

Jika ada pertanyaan apakah provider sejuta umat saat ini? Mungkin dari kamu banyak yang akan menjawab Indosat. Benar, kartu seluler keluaran PT Indosat Tbk (ISAT) ini banyak digandrungi oleh masyarakat. Tidak hanya berbagai macam produk yang menarik, namun tarifnya pun tergolong ramah di kantong. Yuk, intip lebih dekat tentang profil dan sejarah perusahaan ini lewat ulasan berikut!

Profil Perusahaan PT Indosat Tbk (ISAT)

ISAT, juga banyak dikenal dengan nama Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH. Merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi yang sudah sejak lama berkecimpung di Indonesia. Maka, kamu sudah pasti kenal dengan produk-produknya. Sebut saja dengan kartu seluler IM3 dan 3. Tidak hanya itu, perusahaan ini juga punya produk lain seperti Indosat HiFi.

Sejarah Singkat

ITT Corporation mendirikan perusahaan ini pada 10 November 1967. Nama Indosat sendiri dipilih dari singkatan Indonesian Satellite Corporation. Pendirian perusahaan ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memajukan bidang telekomunikasi satelit di Indonesia. Namun karena terkendala biaya, maka pengelolaan diserahkan ke pihak swasta.

ITT Corporation sendiri berasal dari Amerika Serikat, yaitu sebuah perusahaan penanam modal asing. Perusahaan tersebut menekan perjanjian dengan PN Telekomunikasi untuk operasional ISAT. Kerjasama tersebut berhasil hingga tahun 1979 muncul ketidakpuasan dari pihak Pemerintah Indonesia. Dianggap bahwa ISAT lebih banyak menguntungkan pihak asing.

indosat
https://bisnisjatim.id/ioh-luncurkan-indosat-hifi/

Akusisi PMA to BUMN

Pada akhirnya, tahun 1980, pemerintah berhasil bernegosiasi dengan ITT Corporation untuk mengakuisisi ISAT. Adanya akuisisi tersebut menjadikannya sebagai perusahaan telekomunikasi asing pertama yang sepenuhnya milik Pemerintah Indonesia. Bersamaan dengan itu, ISAT berganti status dari mulanya PMA (Penanaman Modal Asing) menjadi BUMN (Badan Usaha Milik Negara). 

Tahun 1982, ISAT mulai ditata kembali. Seluruh aset telekomunikasi lokal akan dialihkan ke PN Telekomunikasi, sementara komunikasi internasional dialihkan sepenuhnya ke ISAT. Pembangunan beberapa fasilitas pendukung juga digiatkan, misalnya sarana Gerbang Internasional yang ada di Medan, Batam, dan Surabaya.

Pada tahun 2000 – 2002, perusahaan ini mengakuisisi Satelindo (PT Satelit Palapa Indonesia). Bersamaan dengan itu, dilakukan pula ekspansi bisnis dengan menerapkan strategi 4 in 1. Yaitu fokus bisnis pada operator seluler, layanan jaringan, layanan multimedia, dan layanan internet. Saat itu perusahaan ini bahkan sudah memiliki lebih dari 15 anak perusahaan di bidang yang terkait.

Di tahun 2000 pula ISAT mendapatkan lisensi GSM. Setahun setelahnya, akibat satu dan dua hal terkait dengan penghapusan aturan monopoli telekomunikasi, ISAT menjual sahamnya sebesar 35% ke Telkomsel. Penjualan saham ISAT terus berlangsung hingga di tahun 2002 Singapore Technologies Telemedia berhasil membeli 41,94% saham ISAT. 

Banyak orang yang menganggap penjualan saham ISAT sebuah kesalahan. Karena saham milik Indonesia di perusahaan tersebut tinggal 14,96% saja. Hal ini menjadikan Indosat kembali berstatus sebagai PMA. Alasan pemerintah untuk melakukan pengalihan saham tersebut untuk menekan defisit keuangan yang dialami negara pada saat itu.

Setelah amsa akuisisi, STT memfokuskan ISAT pada produk layanan seluler. Target utamanya menjadi FNSP (Full Network Cellular Provider). Produk-produk yang bernaung di bawah perusahaan ini kemudian restrukturisasi dan pembaharuan kebijakan operasional perusahaan dilakukan. 

Banyak perubahan baru terjadi di perusahaan ini. Misalnya lisensi 3G yang didapatkan pada tahun 2006, kemudian diperkenalkan layanan provider yang terintegrasi di area Jakarta dan Surabaya. Perrumbuhan terus terjadi hingga di tahun 2007, ISAT mencatat lebih dari 24 juta orang pengguna. 

Karena ada beberapa isu masalah privatisasi, akhirnya STT menjual sahamnya di tahun 2008. Qtel, sebuah perusahaan asal Qatar, berhasil menjadi pemegang mayoritas saham sebesar 65%. Setelah itu, ISAT kembali fokus melakukan ekspansi bisnis di dunia telekomunikasi Indonesia dan berhasil mengukir kesuksesan yang besar. 

Terhitung pada tahun 2015, perusahaan ini memiliki jumlah pelanggan mencapai 68,5 juta orang. Lalu, di tahun 2021, ISAT secara resmi merger dengan 3 atau PT Hutchison 3 Indonesia. Merger tersebut menghasilkan nama perusahaan yang baru, yaitu Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH. Hal ini kemudian menjadikan PT Indosat Tbk (ISAT) menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia.

Dengan total jumlah pengguna hingga 100 juta lebih, perusahaan ini sukses menjadi jejeran penguasa pasar telekomunikasi Indonesia. Produk-produknya pun menjadi incaran banyak orang di Indonesia. Terlebih dengan layanan yang terintegrasi dan tarif yang terjangkau. Banyak orang yang suka dengan produk Indosat.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00