PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) atau dikenal pula dengan Emtek merupakan perusahaan konglomerat yang beroperasi di Indonesia. Secara garis besar, perusahaan ini bergerak di bidang media, telekomunikasi, dan properti, yang mana anak usahanya berjumlah lebih dari dua puluh. Perusahaan publik ini berkantor pusat di Jakarta Pusat, Indonesia.
Profil Elang Mahkota Teknologi
Elang Mahkota Teknologi merupakan perusahaan induk yang bisnisnya sudah menggurita di Indonesia. Utamanya, perusahaan ini bergerak di bidang media, telekomunikasi, dan properti. Namun, juga membawahi beberapa yayasan. Dengan ragam anak usaha yang sangat banyak, perusahaan ini pantas mendapat julukan perusahaan konglomerat Indonesia.
Didirikan lebih dari 30 tahun yang lalu, perusahaan ini pada 2022 tercatat memiliki total aset yang sangat besar mencapai lebih dari 40.000 triliun rupiah. Dengan nilai pendapatan sekitar 15.000 triliun dan laba bersih 710.000 milyar. Kepemilikan dari perusahaan ini mencakup beberapa orang pribadi dan perusahaan publik.
Sejarah Singkat Elang Mahkota Teknologi
Elang Mahkota Teknologi pertama kali didirikan oleh Eddy Kusnadi Sariatmadja pada tahun 1983. Pada masa tersebut, nama perusahaan ini masih PT. Elang Mahkota Komputer atau Emtek dan beroperasi sebagai perusahaan layanan komputer pribadi. Kemudian perusahaan ini berkembang dan dipercaya sebagai distributor eksklusif Compaq di Indonesia.
Bersama saudaranya yang bernama Fofo Sariatmadja, Eddy Kusnadi Sariatmadja kemudian melakukan ekspansi bisnis dari hanya perangkat keras ke perangkat lunak, data, hingga jaringan komputer. Yang kemudian bisnis ini terus berkembang dan melahirkan beberapa anak usaha yang khusus menangani bidang-bidang tertentu.
Tercatat pada tahun 1995 sudah ada tiga anak perusahaan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang berdiri, yaitu PT. Abhimata Citra Abadi yang fokus ke jaringan, PT. Abhimata Persada yang fokus ke perangkat lunak, dan PT. Intipraja Teknosindo yang fokus ke manufaktur atau perakitan perangkat keras komputer. Dengan adanya ketiga anak usaha tersebut, menjadikan perusahaan ini semakin dikenal luas.
Lalu, pada tahun 1977 muncul satu lagi anak perusahaan yang bernama PT. Bitnet Komunikasindo atau ISP dan PT. Tangara Mitrakom atau VSAT. Pada tahun yang sama, perusahaan ini berganti nama menjadi PT. Elang Mahkota Teknologi sebagai salah satu langkah untuk menjadi perusahaan one-stop solution di bidang teknologi dan komunikasi.
Kemudian perusahaan ini mulai melebarkan bisnisnya di bidang penyiaran melalui kerjasama dengan Singleton Group asal Australia dan mengakuisisi sebagian saham dari SCTV. Dimana pada saat itu stasiun TV tersebut menjadi perusahaan induk televisi swasta terbesar kedua di Indonesia. Hasil dari langkah tersebut adalah berdirinya PT. Cipta Aneka Laras.
Namun, seiring dengan ekspansi Elang Mahkota Teknologi, sebagian besar saham SCTV kemudian dimiliki oleh perusahaan ini. Proses kepemilikan saham mayoritas tersebut terjadi pada tahun 2005. Lalu, nama PT. Cipta Aneka Laras kemudian diganti menjadi PT. Surya Citra Media Tbk atau SCMA hingga saat ini.
Pada tahun sebelumnya, yaitu 2004, Elang Mahkota Teknologi juga sempat mendirikan televisi swasta lokal yang berada di Jakarta bekerjasama dengan MRA Media. Televisi tersebut dinamakan O Channel, wilayah siaran meliputi Jabodetabek. Dan kemudian televisi ini sepenuhnya diakuisisi pada tahun 2008.
Berlanjut ke tanggal 12 Januari 2010, perusahaan ini secara resmi masuk ke Bursa Efek Indonesia dengan melepas saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebesar 10%. Nilai tersebut merupakan emiten pertama pada tahun tersebut yang melakukan IPO. dengan begitu, perusahaan ini bisa memperoleh dana pengembangan investasi usaha.
Masih di ranah penyiaran, pada tahun 2011 Elang Mahkota Teknologi kemudian mengakuisisi PT. Indosiar Karya Mandiri Tbk (IDKM). Dimana merupakan induk dari stasiun televisi Indosiar. Selain itu, juga ada peluncuran layanan televisi digital NexMedia melalui PT. Mediatama Anugrah Citra.
Tidak ketinggalan, tahun itu juga merupakan awal PT Screenplay Produksi atau yang lebih dikenal dengan Screenplay Productions beroperasi. Yang merupakan sebuah rumah produksi film dan serial televisi. Di tahap ini, Elang Mahkota Teknologi sudah dikenal luas sebagai perusahaan induk media dan telekomunikasi terkemuka Indonesia.
Membuat gebrakan baru, perusahaan ini meluncurkan rumah produksi film animasi anak-anak yang diberi nama PT. Animasi Kartun Indonesia. Dibarengi pula dengan peluncuran digital media platform yang dinamai KMK Online, diprakarsai oleh PT. Kreatif Media Karya. Serial animasi pertamanya berjudul Keluarga Somat.
Untuk meningkatkan sinergi dalam perusahaan, SCMA (SCTV) dan IDKM (Indosiar) kemudian digabung menjadi satu. Pencapaian lain yang didapat yaitu menjadi saluran resmi penyiaran Sea Games 2013 di Myanmar. Proses penyiaran dilakukan di tiga saluran sekaligus, yaitu SCTV, Indosiar, dan NexMedia.
Setelah itu, Elang Mahkota Teknologi juga mengantongi hak penyiaran dari Barclays Premier League dan UEFA Champions League. Di sisi lain, perusahaan ini melalui PT. Elang Medika Corpora mengakuisisi RS Usada Insani yang berlokasi di Tangerang. Ini merupakan pencapaian terbaik di tahun yang bersamaan.
Tidak hanya berhenti di situ, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) ini mulai melakukan investasi di beberapa bidang bisnis baru seperti Home Tester Club, Bukalapak.com, Rumah.com, dan RS Pertamina Sentul di tahun 2014. Di masa tersebut, Elang Mahkota Teknologi sudah memiliki beberapa subsidiary bisnis yang terus bertumbuh.
Tahun 2015 menjadi waktu yang penting untuk Elang Mahkota Teknologi. Dimana perusahaan ini melakukan langkah besar dengan merestrukturisasi divisi media. Langkah yang diambil yaitu dengan mendirikan sub-holding yang fokus ke bidang konten bernama PT. Indonesia Entertainment Group, merupakan hasil patungan SCMA dan Elang Mahkota Teknologi.
Lalu, di divisi online, perusahaan ini juga melakukan banyak investasi di start-up dan portal online seperti bobobobo.com, Bridestory, Hijup.com, Kudo, PropertyGuru. Selain itu, KMK Online juga meluncurkan platform video bernama Vidio.com yang hingga saat ini terus diminati oleh banyak orang.
Setahun setelahnya, perusahaan ini terus memperkuat di bidang online dengan melakukan banyak investasi dengan beberapa platform seperti Klikdokter.com, Klik-apotek.com, dan Iflix. Ada pula penambahan kepemilikan saham di RS Pertamedika Sentul dan RS Usada Insani yang semakin kuat.
Tahun 2017, Elang Mahkota Teknologi mendirikan PT. Espay Debit Indonesia Koe (EDIK) yang bergerak di pembayaran digital sudah mendapat lisensi dari Bank Indonesia. Yang kemudian layanan uang elektronik ini diluncurkan dengan nama DANA. Lalu, tahun 2018, perusahaan ini kembali menjadi saluran resmi penyiaran perhelatan olahraga, ASIAN Games 2018.
Selanjutnya, di tahun 2019 perusahaan ini menanam saham di PT. Bendon Media Kreasi, meluncurkan TV Satelit bernama Nex Parabola, dan memproduksi film serial superhero berjudul Gundala. Lalu, tahun 2020, Elang Mahkota Teknologi berhasil mengakuisisi sebagian besar saham RS OMNI dan berhasil menyelenggarakan Konser Amal Satu Indonesia secara online.
Menghadapi masa pandemi, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) memberikan dukungan berupa layanan Vaksin Gotong Royong di tahun 2021. Masih di waktu yang sama, kembali menjadi saluran resmi penyiaran Olimpiade Tokyo 2020 dan bekerjasama dengan PT. Grab Teknologi Indonesia untuk mendukung percepatan transformasi UMKM di Indonesia.
Menginjak tahun 2022, perusahaan ini mengembangkan Bank FAMA, menjadi sponsor acara B20 of G20 Indonesia Presidency, dan kembali menjadi saluran resmi penyiaran perhelatan besar olahraga FIFA World Cup Qatar 2022. Dengan begitu, Elang Mahkota Teknologi kembali menuliskan pencapaian terbaiknya di tahun tersebut.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!