PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk atau dikenal CPIN ialah perusahaan produsen pakan ternak, Day Old Chicks serta makanan olahan paling besar di Indonesia. Perusahaan ini ialah anak usaha Charoen Pokphand Indonesia Group yang dikendalikan oleh taipan Jiaravanon Family dari Thailand. Untuk mengetahui profil dan sejarahnya, simak penjelasan di bawah ini.
Profil dari PT. Charoen Pokphand Indonesia
Charoen Pokphand Indonesia Tbk didirikan nama PT Charoen Pokphand Indonesia Animal Feedmill Co. Limited. Perseroan dan entitasnya memiliki sejumlah segmen usaha dengan karakteristik yang berbeda. Produk utama dari CPIN ini ialah pakan ternak, ayam pedaging, anak ayam usia sehari (DOC) dan daging ayam olahan.
Anak perusahaan serta 7 fasilitas produksinya tersebar di Tangerang, Medan, Sidoarjo (2 unit) Semarang serta Makassar. Adapun bentuk pakan yang diproduksi berupa konsentrat, tepung, dan butiran. Sementara itu, merek produk yang digunakan yaitu Hi-Pro, Bonavite, Bintang, Hi-Pro-Vite, Turbo Feed Royal Feed, serta Tiji.
Salah satu produknya yang memberikan kontribusi terbesar kedua yaitu Day Old Chicks atau anak ayam usia sehari komersial. Beberapa tipe DOC yang disediakan yaitu petelur DOC, boiler DOC, dan jenis DOC lainnya. Beberapa pabrik pembibitannya berada di Lampung, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan lainnya.
Makanan olahan ialah produk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang memberikan kontribusi terbesar ketiga kepada penjualan. Produk ini diproduksi oleh beberapa fasilitas pengolahan daging berada di Banten, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan 2 unit di Jawa TImur. Empat merk makanan olahan ini yaitu Okey, Champ, Fiesta dan Golden Fiesta. Produk terkenalnya yaitu Fiesta dan Champ.
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk berhasil meraih angka Rp 43.43 triliun pada penjualannya dan naik sebanyak 15,54% dari tahun yang lalu. Kemudian, beban pokok penjualan juga ikut meningkat menjadi Rp 36,51 triliun dari Rp 31,62 triliun. Dengan begitu, laba kotor CPIN naik hingga 16,01% dari September 2021 yang sebesar Rp 5,96 triliun.
Aset Charoen Pokphand pun meningkat sebesar 11,69% per September 2022 dari Rp 35,44 triliun di tanggal 31 Desember 2021. Liabilitasnya pun meningkat hingga Rp 10,29 triliun dari Rp 13,03 triliun. Sementara itu, ekuitasnya naik dari Rp 25,15 triliun menjadi Rp 26,56 triliun pada Desember 2021.
Sejarah Singkat dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk berawal dari toko benih kecil yang bernama Chia Tai yang didirikan pada 1921 oleh dua bersaudara dari Cina yang bernama Chia Seow Nooy dan Shia Exchor. Kantor pusat pertamanya yaitu terletak di Shantou, Provinsi Guangdong, Tiongkok.
Pada awal tahun 1921, Chia Ek Chor serta Chia Siew Whooy memulai toko benih bersama Chia Tai Chung di Pecinan Bangkok. Mereka melakukan kegiatan impor benih serta sayuran dari Cina dan ekspor telur serta babi ke Hong Kong. Hampir tidak memiliki uang, kedua bersaudara tersebut berhasil mengumpulkan cukup modal memulai toko benih kecilnya.
Selama beberapa tahun pertama dari keberadaan bisnis, kedua bersaudara tersebut bereksperimen menemukan ceruk pasarnya. Pada tahun 1950 an, toko ini mulai berfokus dalam kegiatan ekspor pakan ternak khususnya ayam. Namun, mereka mengalami kesulitan berbisnis hingga tahun 1970 an saat Bangkok Bank mengambil alih peternakan ayamnya.
Sejak saat itulah, toko ini kemudian mengkhususkan diri dalam membeli ayam dewasa untuk dijual ke pedagang grosir serta restoran menggunakan strategi operasi penggilingan pakan yang terintegrasi secara vertikal dengan pembakaran ayam. Pada tahun 1969, perseroan ini mempunyai omset tahunan sebesar US$1-2 juta.
Pada tahun 1970 an saat ekonomi Thailand diliberalisasi, Grup CP memasuki berbagai negosiasi bisnis dengan sejumlah bank besar Thailand, pemerintah Thailand dan perusahaan asing. CP Group memasok ayam dan memberi makan petani Thailand. Mereka juga mengajari para peternak bagaimana cara beternak ayam. Sementara itu, para petani menjual ayam kembali yang sudah dewasa ke CP Group.
Kemudian, CP Group mengolah ayam lalu dijual ke restoran, waralaba makanan instan, serta toko grosir dalam jumlah banyak tersebar di wilayah Thailand. Kegiatan ekspor formula pertanian kontrak diperluas secara Internasional ke seluruh Asia Tenggara hingga seluruh dunia. Beberapa negaranya yakni Portugal, Tiongkok, Turki, Indonesia, Taiwan serta Amerika Serikat.
Pada 1980an, saat negara Thailand menjadi ekonomi kapitalis yang berkembang, grup CP mulai terjun ke bisnis budidaya perairan dan mengubah formulannya menjadi ternak serta pemasaran udang. Cakupan penjualan benih sayuran bermerk Ruan Bin pun juga meningkat menjadi produksi pakan ternak di bawah naungan dua putri tertuanya yakni Jaran Chiaravanont serta Montri Jiaravanon,
Pada tahun 1970an, monopoli virtual atas pasokan ayam serta telur di Thailand berhasil dimiliki. Perusahaan ini lebih dikenal dengan integrasi vertikal, memperluas beberapa jalur bisnis peternakan bertambah, rumah potong hewan dan produk makanan olahan. Bahkan, grup CP berhasil go internasional.
Perseroan melebarkan kegiatan usahanya di sejumlah negara Asia dengan operasi pabrik pakan d Indonesia di tahun 1972. Kegiatan ekspor ayam ke Jepang pun dilakukan pada 1973 dan mulai bergerak di tahun 1976 di Singapura. Sekitar tahun 1980 an, ikatan keluarga CP dengan wilayah daratan di Cina membangun Shenzhen yang baru dibuat.
Saham di TelecomAsia diakuisisi oleh CP group pada tahun 1990. Pada awal tahun 1990an, CPIN memimpin sekitar 200 anak perusahaan di Cina. Di daratan utama, Investasi produksi unggas dikreditkan dengan melakukan perubahan pada kebiasaan makan negara. Mulai tahun 1993, banyak anak perusahaannya yang mulai go public.
Melihat adanya potensial yang cukup besar di bidang industri makanan ternak di Indonesia, grup CP membangun perusahaan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang berada di Jakarta. Untuk mewujudkan minatnya, perseroan menanamkan modalnya dalam jumlah besar secara patungan dengan para pengusaha Indonesia.
Seiring meningkatnya konsumsi serta pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang berkembang pesat, kebutuhan pakan ternak pun ikut meningkat. Dengan begitu. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) memperluas usahanya di Surabaya pada tahun 1976, di Medan pada 1979, serta cabang pabrik pakan ternak di Balaraja pada 1992.
Sejak Juli 1994, perusahaan yang ada di Balaraja dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terkenal di bidang agribisnis di Indonesia. Kini, perusahaan tersebut mempunyai kapasitas produksi pakan ternak dari berbagai unit yang tersebar di Jakarta, Mojokerto dan Medan sebanyak 2,6 juta ton per tahunnya.
Itulah penjelasan singkat profil dan sejarah dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang perlu diketahui. Bisa disimpulkan bahwa perseroan ini berasal dari Thailand yang dikembangkan oleh dua bersaudara. Melihat adanya peluang besar di Indonesia khususnya di bidang industri makanan ternak, CP grup mendirikan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!