Sebagian dari Anda tentunya sudah tidak asing dengan perusahaan ini. PT Bumi Serpong Damai (BSDE) menjadi salah satu perusahaan real estate yang sangat populer di Indonesia khususnya Tangerang. Untuk aset utama dari perusahaan ini yaitu berupa Bumi Serpong Damai di Banten. Berikut sejarah PT Bumi Serpong Damai Tbk yang menjadi bagian dari Sinarmas Group.
Perusahaan yang berjalan di bidang real estate ini telah berdiri sejak tahun 1984. Bumi Serpong Damai dibangun dengan tujuan untuk mengembangkan proyek Bumi Serpong Damai (BSD. Dengan segala upaya yang dilakukan, akhirnya BSD Junction dan Ocean Park berhasil dioperasikan pada tahun 2006-2007.
Perkembangan yang dibawanya membuat perusahaan ini tercatat secara resmi di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008 – 2009 bersamaan dengan pengoperasian kantor pemasaran baru BSD tahap II. Kemudian pada rentang tahun 2013 – 2014, perusahaan ini berganti menjadi Sinar Mas Land Plaza Jakarta yang awalnya bernama Plaza BII.
Perusahaan juga meningkatkan kepemilikannya di PT Plaza Indonesia Realty Tbk sebesar 46,78%. Untuk memperluas usahanya, perusahaan mengakuisisi lahan serta ruang komersial dengan luas 5,1 hektar di Epicentrum Walk dan menjalin hubungan strategis dengan Aeon Mall dan HongKong Land. Di tahun yang sama perusahaan ini juga merilis The Breeze BSD.
Tidak hanya berhenti di situ, pada tahun 2015 perusahaan kembali membuka Go! Wet Water Park dan Grand Wisata di Bekasi, Green Office Park 6 dan AEON Mall di BSD. Pada tahun berikutnya, PT Bumi Serpong Damai Tbk meluncurkan Qbig di BSD dan mulai pembangunan jalan tol Serpong-Balaraja.
Tidak tanggung tanggung, pada tahun 2017 perusahaan ini kembali mengakuisisi kepemilikan rumah susun seluas 72.864 m2 yang berada di Sinarmas MSIG Tower pada lantai 17-47. Kemudian di tahun 2018 juga mengakuisisi 13 lantai Bakrie Tower. Di tahun 2021, perusahaan real estate ini melakukan kerjasama dengan Mitsubana Pte.
Tujuan dari kerjasama tersebut dilakukan dengan tujuan untuk pengembangan TOD yang terbatas pada lahan seluas 100 hektar di Tangerang. Melalui PT Sinar Pertiwi Megah, perusahaan ini melakukan investasi sejumlah US$ 25 juta di DANA pada tahun 2022.
Ruang Lingkup Kegiatan PT Bumi Serpong Damai Tbk
Jika dilihat berdasarkan peraturan perusahaan, ruang lingkup dari perusahaan ini yaitu bergerak pada bidang real estate. Saat ini, kegiatan utama yang dilakukan yaitu berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan real estate milik pribadi maupun yang disewa atas dasar balas jasa. Area yang dikerjakan diantaranya kawasan industri, penyiapan lahan serta konstruksi bangunan dan infrastruktur.
Selain itu, terdapat juga kegiatan seputar instalasi dan pengelolaan air, transportasi, listrik, kebersihan dan keamanan, restoran dan penyediaan makanan keliling, perdagangan, operasional fasilitas, perawatan dan pemeliharaan taman beserta taman tema atau taman hiburan.
Rincian Saham PT Bumi Serpong Damai Tbk
Perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk saat ini berupast di Sinar Mas Land Plaza Wing 3B. Tidak hanya di satu tempat, perusahaan ini juga berada di Jalan Grand Boulevard, BSD Green Office Park dan BSD City Tangerang. Perusahaan satu ini juga memiliki anak perusahaan yang terdaftar secara resmi pada Bursa Efek Indonesia yaitu DUTI atau Duta Pertiwi Tbk.
Perusahaan yang memiliki kode BSDE ini mendapatkan pernyataan resmi dari BAPEPAM-LK atas penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 1.093.562.000 saham dengan nilai Rp 100 per lembar saham pada penawaran Rp 550 per saham di tanggal 28 Mei 2008. Kemudian akhirnya, perusahaan Bumi Serpong Damai Tbk ini terdaftar resmi di BEI pada tanggal 6 Juni 2008.
Sayangnya pada Februari 2022, perusahaan ini mendapatkan catatan penurunan laba bersih sejumlah 31,81% meskipun telah mendapatkan peningkatan jumlah pendapatan. Hal tersebut bisa terjadi karena banyaknya peningkatan biaya untuk beberapa perusahaan. Jika dilihat dari hasil laporan keuangannya pada 29 Juli 2022 diketahui BSDe membukukan laba bersih Rp 463,63 miliar
Meskipun begitu, laba usaha perseroan ini tetap mengalami peningkatan sebanyak 17,86% menjadi Rp 3,83 triliun yang sebelumnya hanya Rp 3,25% triliun. Jumlah peningkatan tersebut bisa ditopang karena penjualan tanah dan perumahan sebesar Rp 2,48 triliun sehingga naik 1,69% dari Rp 2,44% triliun.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!