PT Bukit Asam Tbk (PTBA): Mengenal Sejarah Perusahaan

by Minsya
6 minutes read

Perusahaan Bukit Asam Tbk (PTBA) dikenal sebagai bagian dari MIND ID yang telah lama bergerak dalam bidang pertambangan Batu Bara. Perusahaan yang satu ini memang sudah cukup terkenal di Indonesia. Perusahaan Bukit Asam Tbk PT memiliki pelabuhan di kawasan Tarahan dan dermaga di Kertapati dan Teluk Bayur guna mendukung proses kegiatan bisnisnya.

Sejarah Perkembangan PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Sejarah berdirinya perusahaan ini dimulai sejak tahun 1919 ketika Tambang Air Laya yang ada di Tanjung Enim mulai Beroperasi menggunakan metode penambangan terbuka. Beberapa tahun kemudian atau tepat di tahun 1923, Tambang Air Laya mulai menjalankan operasi dengan menggunakan metode pertambangan bawah tanah dan di tahun 19338 sudah beroperasi secara komersial.

Pada tahun 1961 setelah kemerdekaan Indonesia, pemerintah memutuskan untuk membentuk perusahaan negara bernama PN Tambang Batubara Bukit Asam (TABA) supaya bisa mengelola Tambang Air Laya. Setelah itu pada tahun 1968, pemerintah mulai menggabungkan PT Bukit Asam dengan PN Tambang Batubara Ombilin untuk membentuk PN Tambang Batubara.

Karena berkeinginan untuk memajukan pertambangan, -pada tahun 1981 akhirnya unit Tambang Bukit Asam pada PN Tambang Batubara dijadikan sebagai modal untuk bisa mendirikan PT Tambang Batubara Bukit Asam. Status PM yang dimiliki oleh Tambang Batubara Asam ini kemudian diubah menjadi Perusahaan Umum atau disingkat dengan Perum di tahun 1984. 

Kemudian pada 1990 akhirnya pemerintah meminta perusahaan ini untuk memproduksi briket batu bara. Dengan segala usaha dan perkembanganya, perusahaan Bukit Asam ini mampu melantai di Bursa Efek Indonesia dan mengubah namanya menjadi seperti sekarang yaitu sebagai PT Bukit Asam, Tbk. Banyak hal baru yang diciptakan oleh perusahaan ini dalam kurun waktu beberapa tahun.

Pada tahun 2015, menteri ESDM mulai meresmikan program PLTU BanjarSari yang memiliki tingkat kapasitas 2×620 MW di kawasan Tanjung Agung.Ignasius Jonan yang menjabat sebagai menteri Perhubungan pada saat itu meresmikan pelabuhan Tarahan sebagai dermaga batubara Indonesia serta pelabuhan curah terbesar di Asia Tenggara.

Kapasitas yang bisa ditampung pada pelabuhan tersebut yaitu mencapai 25 Juta ton dan bisa disandari oleh kapal bobot mati sampai 210.000 DWT. Perusahaan ini kemudian mengakuisisikan PT Bumi Sawindo Permai. PT Tabalong Prima Resources, PT Satria Bahana Sarana dan PT Mitra Hasrat Bersama yang semuanya bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit.

bukit asam
https://www.ptba.co.id

Perusahaan yang disebutkan tersebut juga berjalan dalam bidang kontraktor pembangunan, infrastruktur penambangan batu bara dan pertambangan batu bara. Pada tahun 2017, pemerintah memutuskan untuk menyerahkan mayoritas saham perusahaan ke Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) sebagai bagian upaya pembentukan holding BUMN yang bergerak dalam bidang pertambangan.

Pada tahun 2018, perusahaan berhasil menyepakati pembiayaan pembangunan PLTU Sumsel 8 dengan Exim Bank of China. Kemudian di Tahun 2019, Tambang Batubara Ombilin ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia yang ditandatangani oleh UNESCO. Setelah itu di bulan Desember tahun 2022, pemerintah mengalihkan mayoritas saham perusahaan pada Mineral Industri Indonesia.

Hal tersebut dilakukan secara sengaja dengan tujuan agar Inalum lebih fokus dalam menjalankan bisnis produksi Aluminium. Mineral Industri Indonesia atau MIND ID secara sengaja dibangun dengan tujuan sebagai Induk holding BUMN dalam Industri Pertambangan. Perusahaan Bukit Asam Tbk PT ini memiliki sekitar 9 Anak perusahaan hingga akhir 2021.

Perusahaan anak tersebut diantaranya terdapat PT Bukit Asam Prima. PT Bukit Asam Metana Ombilin, PT Internasional Prima Coal serta PT Bukit Energi Metana. Selain itu, Anda juga bisa menemukan PT Bukit Asam Banko, PT Bukit Energi Investama, PT Bukit Multi Investama, PT Batubara Bukit Kendi dan yang terakhir PT Bukit Asam Metana Enim.

Informasi Saham PT Bukit Asam Tbk

Kantor pusat perusahaan ini berada di Jalan Parigi No. 1 Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Sedangkan untuk Kantor Korespondensi berada di Menara Kadin Indonesia Lt 9 & 15 Jalan H.R Rasuna Said X5 Kav. 2—3 Jakarta. Pemegang Saham PT Bukit Asam Tbk yang lebih dari 5% yaitu dipegang oleh PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) sebanyak 65,93%.

Kemudian untuk pemegang saham pengendali dari perusahaan pertambangan ini yaitu Pemerintah Republik Indonesia yang telah memiliki 5 saham preferen atau Saham Kelas A Dwiwarna dan secara tidak langsung juga mengendalikan PT Indonesia Asahan Aluminium. Pada tahun 1993, Indonesia menugaskan Bukit Asam Tbk guna mengembangkan unit usaha briket.

Jika dilihat berdasarkan jumlah anggaran dasar, kegiatan usaha yang dilakukan oleh perusahaan dengan kode PTBA ini beserta anak perusahaannya yaitu dalam bidang Industri Pertambangan Batubara dan kegiatan terkait termasuk eksplorasi umum. Prospeksi, pengolahan. Pengangkatan, pemurnian dan perdagangan serta pengelolaan batu bara.

Batubara khusus serta fasilitas untuk kebutuhan sendiri dan kebutuhan orang lain, penggunaan pembangkit listrik tenaga uap untuk kebutuhan sendiri dan kebutuhan orang lain, dan pemberian jasa konsultasi serta rekayasa untuk industri pertambangan batubara dan produk olahannya, pengembangan di perkebunan dan pelayanan kesehatan. 

Saat ini, bisnis utama Grup PTBA berupa industri pertambangan batubara, yang meliputi eksplorasi umum, eksploitasi, eksplorasi, pemurnian, pemurnian, transportasi dan perdagangan, pemeliharaan situs batubara khusus untuk kebutuhan sendiri dan kebutuhan ketiga, pabrik untuk tenaga uap serta bentuk pemanfaatan dan kebutuhan pribadi. 

Usaha lainnya yaitu dengan melakukan pengolahan untuk diri sendiri atau orang lain dan memberikan jasa konsultasi dan rekayasa di bidang yang berkaitan dengan pertambangan batubara dan hasil olahannya. Selain itu, Grup PTBA juga bergerak dalam bidang usaha lain seperti jasa kontrak, pengolahan briket, perkebunan kelapa sawit dan pengolahan kelapa sawit serta pelayanan kesehatan.

Pada 3 Desember 2002, PTBA mendapat pernyataan efektif yang diberikan oleh Bapepam-LK untuk penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 346.500.000 lembar saham PTBA kepada publik dengan jumlah nilai nominal Rp500 per saham dengan harga penawaran Rp575/saham. Jumlah tersebut telah termasuk sampai dengan 173.250.000 Waran Seri I. 

Saham serta opsi Seri I telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) tepatnya pada 23 Desember 2002. Bagi anda yang ingin melakukan investasi maka bisa memilih perusahan yang satu ini. hal tersebut karena anda bisa memastikan bahwa jumlah dividen yang akan diberikan oleh perusahaan ini sudah pasti terjamin dan dibagikan secara merata pada setiap investor.

Seluruh data Perusahaan Bukit Asam Tbk PT telah tercatat dan diperlihatkan kepada publik secara transparan. Dengan begitu maka anda bisa mengetahui kejelasan dari sumber dana sampai dengan berapa jumlah dividen yang pernah diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham atau investor. Yuk pilih emiten perusahan satu ini di pasar modal.

Perusahana yang satu ini mampu menunjukkan data laporan keuangans secara jelas kepada publik. Hal ini akan memberikan keuntungan berupa kemudahan dalam melakukan analisis keuntungan saat melakukan investasi saham. Anda pastinya akan bisa mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar ketika memilih PT Bukit Asam sebagai emiten pilihan.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00