PT Barito Pacific Tbk (BRPT) adalah perusahaan yang berbasis di Indonesia dan bergerak di bidang energi dan industri³. Perusahaan ini didirikan pada 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimatan dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Kantor pusat BRPT berada di Jakarta dengan alamat di Wisma Barito Pacific Tower B, Lt. 8, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63, Jakarta 11410 – Indonesia.
Profil Perusahaan Barito Pacific
Perusahaan ini bergerak dalam bidang energi terbarukan, transportasi, dan aktivitas perusahaan holding. Saat ini, BRPT dan anak usahanya berusaha di bidang petrokimia; energi panas bumi dan pembangkit listrik; pengusahaan hutan dan industri; hutan tanaman industri; Lem (perekat); properti dan lain-lain. Produk-produk dan jasa yang dihasilkan anak usaha Barito Pacific meliputi bahan baku industri plastik di sektor hilir (etilena, propilena, py-gas, serta mixed C4), komoditas perkebunan (kelapa sawit, serta produk turunannya), kayu olahan (particle board), penyewaan gedung (perkantoran dan perhotelan), dan lain sebagainya.
Barito Pacific berkomitmen untuk menciptakan dampak positif di luar pengembalian finansial. Mereka percaya bahwa dengan menerapkan langkah-langkah keberlanjutan ke dalam bisnis dan budaya mereka, mereka dapat merespons tantangan dan menangkap peluang pertumbuhan baru. Mereka juga menjalankan inisiatif keberlanjutan melalui Yayasan Bakti Barito, yang berfokus pada revitalisasi lingkungan, memperluas akses ke pendidikan, dan meningkatkan kehidupan dan mata pencaharian.
Sejarah Perusahaan Barito Pacific
PT Barito Pacific Tbk (BRPT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi dan industri. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 4 April 1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimantan dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983. Kantor pusat BRPT berada di Jakarta dengan alamat di Wisma Barito Pacific Tower B, Lt. 8, Jl. Letjen S. Parman Kav. 62-63.
Awalnya, BRPT bergerak dalam bidang pengusahaan hutan dan industri dengan pabrik berlokasi di Jelapat, Banjarmasin. Namun, memasuki awal 2000-an, bisnis kayu tersebut merosot tajam, menyebabkan Barito Pacific menutup dua pabrik pengolahan kayu pada kurun saat 2004 sampai 2007. Mulai 2007, dilakukan perubahan usaha yang lebih mengarah ke bisnis energi dan petrokimia, yang mengarah ke perubahan nama saat ini.
Saat ini, ruang lingkup kegiatan BRPT bergerak dalam bidang energi terbarukan, transportasi, dan aktivitas perusahaan holding. BRPT dan anak usahanya berusaha di bidang petrokimia; energi panas bumi dan pembangkit listrik; pengusahaan hutan dan industri; hutan tanaman industri; Lem (perekat); properti dan lain-lain. Produk-produk dan jasa yang dihasilkan anak usaha Barito Pacific meliputi bahan baku industri plastik di sektor hilir (etilena, propilena, py-gas, serta mixed C4), komoditas perkebunan (kelapa sawit, serta produk turunannya), kayu olahan (particle board), penyewaan gedung (perkantoran dan perhotelan), dan lain sebagainya.
Pada tanggal 11 Agustus 1993, BRPT memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BRPT (IPO) kepada masyarakat sebanyak 85.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 01 Oktober 1993.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Barito Pacific Tbk (31-Mar-2022), yaitu: Prajogo Pangestu, dengan persentase kepemilikan sebesar 70,86%. Barito Pacific memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia, yakni Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Saat ini, Barito Pacific berfokus untuk melakukan ekspansi di bidang petrokimia melalui proyek pembangunan kompleks petrokimia ke-dua di Indonesia oleh Chandra Asri, dan melalui ekplorasi energi panas bumi oleh Barito Renewables.
Sebagai perusahaan publik, BRPT telah melalui berbagai pasang surut. Pada kuartal I/2021, BRPT berhasil membukukan kinerja positif dengan raihan laba US$45,27 juta, meningkat signifikan dari sebelumnya yang rugi US$2,08 juta pada periode sama tahun sebelumnya. Dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp75,47 triliun per Kamis (15/7/2021), BRPT terus menunjukkan pertumbuhan yang meyakinkan.
Dengan berbagai lini bisnis yang meliputi petrokimia, energi, properti, logistik, produksi lem, dan masih banyak lainnya, BRPT terus berinovasi dan beradaptasi dengan dinamika pasar. Dengan kepemimpinan Prajogo Pangestu, BRPT terus berupaya untuk mencapai visi dan misinya dalam memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!