Fundamental is Bullshit? Kini banyak kaum muda yang mulai sadar akan pentingnya investasi. Didukung dengan banyaknya kemudahan dalam memperoleh informasi hingga proses jual beli saham saat ini, investasi saham kian diminati saja. Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan investasi saham, ada baiknya jika melakukan analisis dengan teknik analisis fundamental.
Saham fundamental diartikan sebagai faktor-faktor apa saja yang ada di dalam sebuah perusahaan, yang mana mempengaruhi kondisi saham perusahaan itu sendiri. Adapun faktor-faktor yang dimaksud meliputi kondisi ekonomi makro, industri, pesaing saha, serta bagaimana kinerja dari perusahaan tersebut.
Kemudian, faktor-faktor tersebut selanjutnya dapat dijadikan sebagai pertimbangan ketika akan melakukan investasi saham pada perusahaan yang bersangkutan. Dengan begitu, calon investor juga bisa melihat potensi serta resiko saham dalam beberapa waktu ke depan. Termasuk juga sebagai gambaran awal bagaimana pengelolaan saham nantinya akan berjalan.
Lalu, tujuan dari analisis saham fundamental ini tidak lain untuk mengetahui secara mendalam kondisi keuangan perusahaan yang mengeluarkan saham. Juga termasuk ke sifat dan karakteristik operasional yang dijalankan perusahaan tersebut. Faktor-faktor seperti inilah yang penting untuk ditelusuri agar tidak salam mengambil keputusan terkait investasi saham.
Pendekatan Analisis Saham Fundamental
Dalam teknik analisis fundamental, ada dua pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu pendekatan Bottom Up dan pendekatan Top Down. Kedua pendekatan tersebut sebenarnya menelusuri hal-hal yang sama, namun memiliki alur pendekatan yang berkebalikan. Namun, tujuan keduanya tetap sama, yaitu mengetahui kondisi perusahaan secara mendalam.
Pendekatan Bottom Up atau dari bawah ke atas. Artinya pendekatan dimulai dari bagian struktural perusahaan dari yang terbawah. Hal pertama yang harus dilakukan calon investor adalah menentukan saham mana yang akan dianalisis, lalu menelusuri kinerjanya dan berlanjut ke persaingan usaha yang ditemukan. Kemudian analisis ke kondisi ekonomi makronya.
Sedangkan, pendekatan Top Down dari atas ke bawah berarti analisis yang dilakukan terhadap suatu perusahaan dimulai dari kondisi ekonomi makronya. Kemudian berlanjut ke sektor usaha unggulan perusahaan, dan terakhir ke kinerja keuangan perusahaan tersebut. Dengan begitu, calon investor bisa melihat peluang perusahaan di suatu industri melalui teknik analisis fundamental.
Indikator Analisis Saham Fundamental
1. PBV
PBV atau Price to Book Value adalah rasio yang berfungsi untuk menilai harga saham suatu perusahaan. Dengan menggunakan rasio ini, calon investor bisa mengetahui apakah harga saham perusahaan dapat dikategorikan mahal atau murah. Perbandingan rasio ini didapatkan dari nilai book value (modal yang dikuasai perusahaan).
2. PER
PER atau Price to Earning Ratio adalah rasio antara harga saham dan laba bersih yang didapatkan dari per lembar saham. Rasio ini juga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk melihat apakah harga saham perusahaan tersebut dikatakan mahal atau murah. Dengan begitu, bisa menghindari pembelian saham yang mahal atau overprice.
3. ROA
ROA atau Return on Asset adalah rasio yang berfungsi untuk melihat tingkat pengembalian saham yang diinvestasikan pada suatu perusahaan. Rasio ini juga menunjukan besar laba perusahaan, dalam teknik analisis fundamental rasio tersebut didapatkan dari hasil perbandingan equity atau modal yang disetorkan pada perusahaan.
4. EPS
EPS atau Earning per Share adalah rasio yang berfungsi untuk mengukur semua laba bersih yang didapat oleh perusahaan. Pengukuran ini dilakukan dari jumlah lembar saham perusahaan yang sudah diedarkan ke investor. Biasanya jika jumlah lembar saham yang diedarkan tinggi, maka pendapatan atau laba perusahaan juga tinggi.
4. EPS
EPS atau Earning per Share adalah rasio yang berfungsi untuk mengukur semua laba bersih yang didapat oleh perusahaan. Pengukuran ini dilakukan dari jumlah lembar saham perusahaan yang sudah diedarkan ke investor. Biasanya jika jumlah lembar saham yang diedarkan tinggi, maka pendapatan atau laba perusahaan juga tinggi.
5. Asset dan Liability
Asset adalah semua hal yang dimiliki perusahaan, sedangkan liability adalah tanggungan hutang yang dimiliki perusahaan. Dengan melihat dua elemen ini, calon investor bisa menilai apakah aset yang dimiliki perusahaan tersebut asalnya dari modal yang dimiliki atau didapat dari hutang. Dimana dua elemen tersebut juga berpengaruh pada kondisi keuangan perusahaan.
6. DER
DER atau Debt Equity Ratio adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang. Teknik analisis fundamental menggunakan rasio ini untuk mengetahui apakah kegiatan pembayaran hutang yang dilakukan memberatkan kondisi keuangan perusahaan tersebut atau tidak. Penting bagi calon investor untuk memastikan jumlah hutang tidak melebihi modal yang dimiliki.
7. Analisis Cash Flow dan Dividen Saham
Analisis Cash F low berfungsi untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Dimana kas ini merupakan salah satu faktor penting dalam dunia bisnis, dimana sebaiknya dihasilkan bukan berasal dari hutang. Sedangkan, dividen saham adalah pembagian keuntungan yang diberikan kepada investor. Kedua hal ini harus diketahui sebelum memulai investasi.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!
Heading Title
Dalam era globalisasi, kebijakan perdagangan internasional memainkan peran penting dalam menggerakkan ekonomi dunia. Perdagangan lintas negara tidak hanya berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, tetapi …
1 comment
[…] mengandalkan naluri mereka, seorang investor bijak dapat mengandalkan keterampilan analisis mereka. Analisis fundamental dan teknikal adalah alat yang saat ini dapat digunakan untuk memahami kesehatan dan […]