Di dalam dunia saham, seorang investor bahkan trader tentu harus memiliki bekal ilmu yang cukup. Meski tidak harus ilmu yang sangat mendasar, namun salah satu hal yang wajib dipahami adalah rasio solvabilitas atau solvency ratio. Biasanya, rasio ini menjadi senjata andalan untuk memprediksi kesehatan keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk transaksi.
Setiap entitas atau investor yang ingin melakukan kegiatan finansial hendaknya tahu apa yang mereka lakukan. Apalagi untuk sebuah investasi yang tidak berjumlah sedikit. Salah satu hal yang wajib jadi pertimbangan adalah kesehatan keuangan dari suatu perusahaan. Dari informasi kesehatan tersebut, maka dapat melihat apakah suatu investasi berisiko atau tidak.
Pada dasarnya, rasio untuk perhitungan solvabilitas adalah menghitung rasio untuk menentukan kapabilitas suatu perusahaan dalam kemampuan pembayaran utang dan liabilitas. Perhitungan ini nantinya akan menjadi suatu pertimbangan kapabilitas untuk analisis kemampuan keuangan, mencakup pemanfaatan jaminan modal, aktiva, hingga jangka panjang atau pendek.
Jenis Jenis Dan Rumus Hitungnya
1. Debt Ratio (Rasio Hutang)
Salah satu perhitungan dan rasio perhitungan untuk solvabilitas sendiri dapat dimulai dengan identifikasi debt ratio atau rasio hutang. Perhitungan ini berfokus pada penilaian akan kapasitas dan kemampuan perusahaan berdasarkan besaran utang untuk membiayai aset. Biasanya rasio ini akan membandingkan total keseluruhan aset dengan uang yang dimiliki.
Biasanya, perhitungan rasio ini juga menjadi suatu indikasi apakah sebuah perusahaan mampu mendapat kredit baru atau tidak. Seperti contohnya adalah rasio solvabilitas positif untuk menghitung kemampuan pengajuan aktiva untuk modal. Besaran dari rasio hutang semakin besar, maka jaminan dari pihak kreditur akan lebih panjang dan dinilai terjamin.
Saat dinilai terjamin, maka solvabilitas dari perusahaan tersebut akan disebut dengan baik. Dalam artian lain, rasio hutang dan kredit yang tinggi dapat berarti baik. Namun tak jarang investor memilih perusahaan dengan hutang kecil untuk mengurangi risiko kebangkrutan. Dari perhitungan ini, rumus yang digunakan adalah debt rasio = (hutang)/(total aset).
2. DER Atau Debt To Equity Ratio (Rasio Hutang Dan Ekuitas)
Perbandingan hutang dan ekuitas atau kepemilikan nilai uang pun menjadi salah satu rahasia investasi pintar. Pada dasarnya, penggunaan perhitungan rasio ini digunakan untuk perbandingan ekuitas dan liabilitas atau penghambat berupa hutang. Lebih mudahnya, bisa dikatakan bahwa pinjaman perusahaan jangan sampai lebih dari modal.
Mindset tersebut ditanamkan mengingat modal atau ekuitas akan menjadi alat pemenuhan kewajiban yang ditanggung oleh perusahaan. Jika hutang lebih banyak, maka kewajiban pun akan semakin menggunung. Karena itulah, nilai DER yang diharapkan adalah rendah. Yang berarti perusahaan memiliki kemampuan penyelesaian utang karena memiliki modal untuk jaminan pembayaran yang cukup besar.
Patokan terbaik untuk penghitungan rasio solvabilitas menggunakan DER adalah kurang dari atau setara dengan 1. Rumusnya adalah DER= total utang / ekuitas x 100%. Contohnya adalah hutang perusahaan mencapai 1.480.893 dan ekuitas 4.168.830. Saat menggunakan rumus hasilnya adalah 36% (DER= (1.480.893/4.168.930)x100%). Karena di bawah 100% maka baik.
3. TIE Atau Times Interest- Earned Ratio (Rasio Kapabilitas Dan Bunga)
Rasio terakhir adalah kemampuan perusahaan untuk membayar bunga di masa mendatang. Perlu dipahami jika hutang bernilai sama, namun bunga yang membuat hutang semakin berat. Karena itulah, TIE digunakan untuk membandingkan laba sebelum pajak dan bunga dengan biaya bunga yang harus dibayarkan. Nilai rasio ini digunakan sebagai acuan pihak pemberi hutang.
Perhitungan nilainya adalah besaran TIE yang semakin kecil berarti kapasitas perusahaan untuk membayar semakin terbatas. Semakin tinggi nilainya, semakin baik rasio solvabilitas yang dimiliki. Rumus yang digunakan adalah TIE = laba/ beban bunga x 100%. Jika laba 250 juta dan bunga 50 juta, maka hasilnya 5 kali. Artinya, perusahaan tersebut mampu membayar biaya bunga 5 kali lebih besar.
Dari informasi tersebut, bisa diambil garis bawah bahwa solvabilitas adalah salah satu ilmu rasio yang hendaknya setiap peminat transaksi saham pahami. Melalui rasio ini pula, para investor dapat mengenal dan memahami perusahaan lebih baik. Dari nilai rasio itu pula, para investor dapat menghindari masalah atau risiko kerugian di waktu ke depan.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!