Ketika bergabung dalam investasi saham, Anda akan mendengar istilah lock up saham atau pembekuan saham yang diartikan sebagai suatu periode dimana investor tidak bisa menjual saham yang dimiliki dalam periode tertentu. Penerapan kebijakan ini tentunya memiliki alasan tersendiri. Berikut adalah alasan atau penyebab lock up saham saat investasi.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, lock up saham ini adalah suatu tindakan pemblokiran yang diberlakukan kepada investor dan mengakibatkannya tidak boleh menjual saham selama periode ketentuan. Penerapan istilah dalam saham ini sebenarnya mampu memberikan keuntungan terutama bagi manajer investasi atau sekuritas dan juga perusahan perusahan yang telah go public.
Pemanfaatan lock up saham ini mampu membuat terjadinya kestabilan dan likuiditas yang besar. Dengan begitu maka hal ini akan membantu perusahaan sekuritas untuk bisa menjaga likuiditas dan kestabilan portofolio. Selanjutnya, Anda juga akan menemukan istilah lock up IPO yang diberlakukan untuk menjaga likuiditas pembangunan berkelanjutan.
Dengan adanya hal ini maka manajemen perusahaan bisa memastikan bahwa semua struktur masih utuh dan modal bisnis terbilang solid. Sebenarnya bentuk lock up saham ini lebih banyak diterapkan pada saham IPO yang membuat investor tidak bisa menjual saham dalam waktu tertentu sesuai aturan atau kebijakan dari perusahaan IPO.
Jenis saham IPO ini biasanya akan dikunci atau mengalami pembekuan mulai 90-180 hari dan bahkan bisa satu tahun. Hal ini umumnya diberlakukan kepada pemegang saham utama mulai dari pemilik, pendiri perusahaan, manajer, karyawan sampai dengan investor yang menyerahkan modal kepada perusahaan. Jika masa pembekuan sudah berakhir maka saham IPO sudah dapat diperdagangkan kembali.
Tujuan Adanya Lock Up Saham
Setelah mengetahui pengertian dari lock up saham maka Anda juga perlu mengetahui tujuannya juga. Hal yang menjadikan perusahaan untuk mengambil keputusan lock up yaitu supaya pasar tidak membanjiri pasar dengan berbagai jenis saham tambahan yang ingin dijual sehingga mengakibatkan harga saham menjadi turun atau merosot.
Jika para pemegang saham terbesar dan pemegang saham utama menjual sahamnya tanpa menerapkan sistem lock up ini maka akan mempengaruhi harga saham. Jika hal tersebut terus terjadi tentunya akan membuat seluruh pemegang saham akan mengalami kerugian. Umumnya setelah penerapan lock up saham ini, harga saham akan mengalami penurunan secara permanen sebanyak 1-3%.
Jumlah persentase penurunan tersebut masih bergantung dengan fundamental bisnis. Dengan begitu, investor akan diberikan kesempatan untuk melihat dari 2 sudut dimana ketika harga saham turun setelah penguncian maka akan memberikan kesempatan untuk bisa membeli saham dengan diskon sementara yang harganya tentu lebih murah dari biasanya.
Namun disisi lainnya, hal tersebut justru bisa menjadi pertanda bahwa saham IPO dinilai terlalu tinggi sehingga kemampuan menerapkan penurunan harga saham dalam jangka panjang.
Sebelum terjadinya lock up saham, biasanya diadakan perjanjian penandatanganan yang dilakukan oleh eksekutif, pemodal ventura dan orang dalam perusahaan. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar terhindar dari tekanan jual yang berlebihan pada perdagangan pertama setelah IPO. Semua orang yang bertanda tangan alan mendapatkan jumlah waktu yang sama sesuai dengan prospektus perusahaan.
Penyebab terjadinya Lock Up Saham
Perlu diketahui bahwa lock up saham ini sangat berpengaruh terhadap prospektus perusahaan. Itulah mengapa investor perlu mempertimbangkannya dengan benar. Ketika menemukan dan berkeinginan untuk membeli saham IPO maka Anda perlu menunggunya hingga akhir periode lock up. Hal tersebut karena lock up bisa mempengaruhi naik turunnya saham baru sesuai keputusan penjualan yang dilakukan oleh orang dalam di akhir periode lock up.
Salah satu strategi terbaik untuk memanfaatkan periode lock up ini, Anda bisa memilih melakukan pembelian saham yang terdaftar dengan harga diskon. Periode akhir dari lock up ini juga memberikan kesempatan bagi investor untuk melihat bagaimana kinerja saham dan juga perusahaan. Jika menemukan harga saham yang terus turun, Anda bisa memutuskan untuk membeli saham di instrumen lain.
Jika Anda sedang menjalankan usaha dan ingin go public melalui IPO maka bisa menjadikan tahap akhir dari lock up ini sebagai cara untuk bisa mengetahui apakah perusahaan masih utuh dan memiliki modal bisni skuat atau tidak. Hal ini perlu dilakukan agar penerbitan IPO bisa tetap dilakukan dengan tetap mempertahankan kestabilan keuangan untuk terus berkembang.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!