Laba Bersih Saham ISSP Tumbuh 6,8% di Semester 1 2023!

by Minsya
5 minutes read

PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (Kode saham ISSP) menjadi buah bibir para value investor semenjak merilis laporan keuangan Q2 2021 kemarin. Laba Saham ISSP naik hingga 6,8% dari periode sebelumnya.

Dalam perjalannya yang yang kini telah meggenapi 5 dekade Saham ISSP ini kembali berhasil mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik, selama semester 1 tahun ini mencatatkan perbaikan signifikan ketimbang pada semester 1 2022. Faktor utama penyebabnya diantaranya harga besi & baja tetap stabil. Hal ini cukup menarik karena Saham ISSP yang bermain di industry yang terdampak pandemi tapi kenapa justru mampu membukukan kinerja yang moncer dan laba yang meroket.

Sebagai informasi perusahaan menyiapkan alokasi belanja modal atau capex (capital expenditure) sebesar Rp 200 miliar- Rp 250 miliyar. Sekitar 60%  dari dana capex tahun ini  bakal digunakan untuk pembangunan pabrik ke 7  sedangkan sisanya sebagai maintenance capex.

Sehingga pada semester 1 2023 ISSP Perseroan berhasil mengembangkan bisnis secara signifikan.

Hingga semester 1 2023 saat ini tengah menangani beberapa proyek diantaranya yakni duplikasi Jembatan Pulau Balang Bentak Pendek (IKN), MMP Nickel Smelter Project Kaltim (program hilirisasi) Garbarata Dermaga VIP Bakauheni, Bendungan Way Sekampung Project Noefefan Bridge ke Oenuno Timor Leste dan lainnya.

Ditambah Saham ISSP semester 1 2023 ini menargetkan bisa memproduksi sebanyak 500.000 ton per tahun seiring dengan potensi permintaan pasar yang akan datang. Untuk mencapai peningkatan produksi tersebut perseroan melakukan ekspansi mesin stainless steel berdiameter besar yang baru menunjukkan hasil sangat baik. 

Nah, barangkali dari teman teman belum membaca informasi penting seputar informasi Perusahaan ini . Berikut akan kita ulas serta analisis perusahaan dari segi fundamental. Baca sampai akhir ya.

Profil Singkat Saham ISSP

ISSP didirikan pada tahun 1971 di Surabaya sebagai produsen pipa baja. Semenjak itu, ISSP terus bertumbuh menjadi perusahaan dengan kapasitas produksi terbesar di Indonesia dan berpengalaman dalam memproduksi berbagai macam pipa baja/tabung & berbagai produk terkait lainnya.

Pada 22 Februari 2013, ISSP resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penawaran umum (IPO) tersebut, ISSP meraih dana segar sebsar Rp735,07 miliar untuk pengembangan usaha.

Saat ini pemegang saham mayoritas ISSP adalah PT Chakra Bakti Para Putra sebanyak 55,94%, Pemberton Asian Opportunities Fund sebanyak 6,68% dan sisanya pemegang saham publik sebanyak 37,38%.

Selain itu, ISSP mempunyai 3 entitas anak dan perusahaan asosiasi, yaitu PT SPINDO Engineering Industry, PT Sanko Steel Indonesia dan PT Poses.

Model Bisnis

ISSP sebagai produsen pipa baja perlu memasok bahan baku berupa baja karbon dan gulungan stainless dari pemasok luar negeri dan dalam negeri. Jaringan pemasok yang dimilki oleh ISSP pun cukup luas sehingga tidak mempunyai ketergantungan oleh perusahaan tertentu. Ini memberikan keleluasaan ISSP dalam menentukan pemasok mana yang memberikan harga yang menarik.

Dari sisi kinerja operasional sendiri ISSP sendiri ini masih menorehkan catatan operasional yang sedikit menurun  yang di support oleh segmen bisnis nya.

saham issp

ISSP mencatat penurunan pendapatan domestic dan pendapatan ekspor. Pada q2 23 jumlah pendapatan domestic sendiri tercatat hanya menurun – 1 %. Yaitu pada quartal ini sejumlah 2,958,480 dan pada q2 22 sejumlah 2,99,300.

Kemudian dari sisi pendapatan ekspor perseroan juga terjadi penurunan yang cukup dalam. penurunan penjualan ini dikarenakan adanya penjualan luar biasa pada Maret 2022 yang mencapai Rp 1 triliun dalam satu bulan. Melonjaknya penjualan tahun lalu karena antisipasi meningkatnya Pajak Pertambahan Nilai alias value added tax (VAT).

Hasil produksi pipa ISSP juga digunakan dalam berbagai industry seperti industri infrastruktur, otomotif, minyak dan gas, pipa air minum, dan lain sebagainya. Selain itu, ISSP juga menyediakan jasa layanan pelapisan (coating dan protection) internal dan eksternal.

Kemudian dari total keseluruhan pendapatan segmen PTPP ini sendiri menurun sebesar -2% namun menurut sumber informasi website Perusahaan, ISSP mempunyai target untuk mencapai produksi 500.000 ton per tahun dalam dua  atau tiga tahun ke depan, mengingat Indonesia saat ini adalah eksportir stainless steel terbesar. Ekspansi mesin stainless steel berdiameter besar anyar milik ISSP menunjukkan hasil yang sangat baik.

Laba Bersih Q2 Naik 6,8% ???

Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita bedah laporan keuangan Q2 2023 ISSP

Walaupun dari segi pendapatan ISSP 1H-23 ini sempat menurun sedikit yaitu sekitar 2 % dikarenakan penurunan ASP terkait penurunan harga baja global.


Namun dari sisi laba bersih ini bertumbuh cukup signifikan di semester 1 ini. SSP berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 203 miliar rupiah, atau meningkat 6.8% dibandingkan realisasi di semester pertama 2022. Yang dimana pertumbuhan laba bersih ini didorong olah stabilnya harga baja sehingga mampu menjaga minat beli konsumen di paruh pertama tahun ini. Secara volume penjualan, ISSP mencatatkan kenaikan sekitar 3%.

Kenaikan ini terutama ditunjang kenaikan permintaan dari sektor infrastruktur dan otomotif. Selain itu, kenaikan permintaan pipa migas dan stainless steel juga membantu peningkatan kinerja selama semester pertama lalu. 

Bagaimana Kinerja Rasio ISSP?

Dari sisi rasio keuangan ISSP juga menunjukan kinerja bisnis yang solid dan kondisi keuangan yang sehat . for your information ISSP juga kini sedang menyelesaikan PUB II tahap II dengan tenor 1 tahun yang memberikan bunga dan imbal hasil setara 7% per tahun.

Jika dibandingkan dengan SUN dengan tenor yang sama, maka Obligasi dan Sukuk yang ditawarkan memiliki spread 1%. Sehingga saat ini ISSP telah Mengurangi total utang, memperpanjang durasi dan pada saat yang sama melakukan penghematan biaya financial (Cost of Fund). 

ISSP berharap harga baja dapat terus bertumbuh di semester kedua ini. Beberapa katalis positifnya antara lain, pembangunan infrastruktur, pemulihan ekonomi pasca covid-19, realisasi pembangunan IKN dan juga industri terkait hilirisasi.

Untuk target Pertumbuhan sendiri ISSP masih mempertahankan target pertumbuhan sekitar 20% dari tahun sebelumnya.

Valuasi Relatif Yang Masih Murah

Harga saham ISSP Ketika dilihat di chart pada bulan januari sempat terjadi penurunan yang cukup dalam, namun didukung oleh performa Perusahaan yang baik dipertengahan januari sampai bulan agustus ini harga saham ISSP sedang mengalami fase uptrend dilihat dari major trend nya. Ditambah ISSP ini menawarkan valuasi yang cukup menarik. Dilihat dari rasio PER 5,13 X dan PBV 0,48.

Kesimpulan

Dari sisi liabilitas, Liabilitas ISSP saat ini menurun (terlihat dari DER yang semakin kecil) dengan tenor lebih panjang (terlihat dari meningkatnya currrent ratio, dengan bunga yang lebih kecil . sehingga jauh membantu cash flow dan profitabilitas di masa depan ditambah karakteristik industri adalah seasonalitas.

Bagaimana pendapat anda mengenai prospek ISSP? Apakah masih menarik untuk dibeli? Tetap lakukan analisa mendalam secara mandiri dan sesuaikan dengan strategi masing-masing.

Disclaimer on

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

Ramadhan, RSA, AWP Equity Research Analyst Syariah Saham

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00