Laba Bersih Petrosea Melonjak 114,49% Menjadi US$ 30,78 Juta!

by Minsya
4 minutes read

31 Januari 2023 – PT Petrosea Tbk (PTRO) sukses mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 30,78 juta pada akhir September 2022 yang melonjak 114,49% dibandingkan dengan US$ 14,35 juta pada periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara itu, total pendapatan Perusahaan mencapai US$ 329,66 juta yang didukung oleh peningkatan kegiatan operasional di lini bisnis Rekayasa, Pengadaan & Konstruksi (EPC) dan Jasa Pertambangan.

“Pencapaian tersebut merupakan wujud nyata dari optimisme Perusahaan dalam mendiversifikasi kegiatan usahanya ke sektor mineral lain dan infrastruktur melalui kapabilitas jasa pertambangan dan EPC, serta pengelolaan kegiatan operasional yang lebih cost effective demi mencatat profit margin yang lebih tinggi,” ujar Sekretaris Perusahaan Petrosea, Anto Broto.

Sampai dengan akhir tahun 2022, Petrosea berhasil mengantongi total nilai kontrak kurang lebih sebesar US$ 1,6 miliar sebagai hasil dari ekspansi bisnis dan strategi diversifikasi untuk memastikan keberlanjutan usahanya. Kedepannya, Petrosea akan terus menjalankan diversifikasi usaha secara berkelanjutan, serta melakukan repositioning menjadi mine owner demi memberikan added value bagi seluruh pemangku kepentingan.

Dalam menjalankan usahanya, Petrosea berkomitmen penuh untuk memprioritaskan pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (GCG), aspek Environmental, Social & Governance (ESG), serta prinsip keberlanjutan dengan memanfaatkan teknologi digital terkini melalui Minerva Digital Platform yang terbukti telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi kegiatan operasional Perusahaan.

Petrosea didukung penuh oleh Haji Romo Nitiyudo Wachjo yang merupakan pemilik dari mayoritas saham salah satu tambang emas terbesar di Indonesia, PT Nusa Halmahera Minerals dan PT Caraka Reksa Optima yang merupakan pemegang saham utama PT Petrosea Tbk.

petrosea

INDY Jual Seluruh Saham di Petrosea

PT Indika Energy Tbk (INDY) berencana menjual seluruh sahamnya di anak usahanya PT Petrosea Tbk (PTRO) kepada PT Caraka Reksa Optima. Dari transaksi ini, Indika akan memperoleh dana segar mencapai Rp 2,1 triliun. 

Indika dan Caraka Reksa Optima sudah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat. Hal ini disampaikan melalui keterbukaan informasi yang dipublikasikan di website BEI.

Dalam pengumuman tersebut disebutkan penjualan seluruh saham milik INDY di PTRO ini kepada CARA pada tanggal 18 Februari 2022 di mana tanggal efektif 25 Februari 2022 (PPJB) PTRO tak akan lagi menjadi anak usaha perusahaan.

Berdasarkan PPJB tersebut INDY bermaksud untuk menjual 704.014.200 lembar saham yang mewakili 69,80% kepemilikan saham di PTRO.

Valuasi yang disepakati untuk seluruh saham di PTRO adalah setara dengan jumlah rupiah dari US$ 210 juta atau apabila menggunakan kurs saat ini yakni Rp 14.350/unit maka valuasi PTRO berada di angka Rp 3,01 triliun. Dengan penjualan ini maka INDY akan memperoleh dana segar mencapai Rp 2,1 triliun.

Investor yang lebih menyukai dividen menunjukkan bahwa mereka lebih menyukai pengembalian jangka panjang, tetapi mengapa karena setiap pembayaran dividen hanya dilakukan setahun sekali. Oleh karena itu, jika investor ingin menerima lebih banyak dividen, maka mereka harus berinvestasi lebih banyak ketika memasuki masa awal tahun.

Caraka Reksa Optima itu Siapa?

Lalu siapa sebenarnya pemilik investor penting yang mendanai konsorsium Caraka Reksa Optima?

Caraka Reksa Optima adalah konsorsium yang dipimpin oleh Anggara Suryawan. Konsorsium ini terdiri dari beberapa investor yang disponsori oleh Haji Romo Nitiyudo Wachjo. Haji Romo Nitiyudo adalah pemilik Indotan Halmahera Bangkit dan NHM Gosowong Gold Mine.

Indotan Group adalah korporasi dalam berbagai lini bisnis di beberapa lokasi di Indonesia. Melalui anak usahanya PT Indotan Halmahera Bangkit, Indotan mengambil alih kepemilikan mayoritas PT Nusa Halmahera Minerals yang mengoperasikan Tambang Emas Gosowong, dari pemilik sebelumnya Newcrest Mining Ltd. pada awal tahun 2020.

Setelah seperempat abad beroperasi, bersama manajemen baru di bawah Indotan, PTNHM semakin menekankan komitmennya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja, produktivitas tinggi, serta berkontribusi aktif terhadap kesejahteraan sosial dan kesehatan warga masyarakat terutama mereka yang berada di sekitar kegiatan operasional PTNHM berada.

Sebelumnya INDY sudah terlebih dahulu menjual anak usahanya PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) kepada PT Galley Adhika Arnawama di mana perseroan berhasil meraup Rp 589 miliar. Penjualan MBSS ini disebutkan dilakukan demi upaya INDY beralih ke sektor energi hijau. (Sumber : CNBC)

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00