Investasi syariah sesuai sifat teladan Rasul?
Dalam ajaran Islam, investasi bukanlah konsep keuangan yang asing, apalagi jika mengacu pada teladan dan ajaran Nabi Muhammad SAW. Melalui artikel ini, Anda akan mempelajari bagaimana Nabi memberi contoh kepada umat Islam tentang pengelolaan kekayaan dan investasi yang bijaksana. Pasalnya, prinsip-prinsip investasi yang diajarkan Rasulullah tidak hanya relevan dengan zamannya, tetapi juga memberikan bimbingan yang berharga di zaman modern seperti sekarang.
Kehidupan Rasulullah SAW memberi keteladanan tidak hanya dalam hal spiritual, tetapi juga dalam mengelola kekayaan melalui investasi yang bijaksana. Sebagai seorang saudagar, Rasulullah SAW tentunya fasih dalam transaksi perdagangan. Dalam berdagang, beliau selalu menjalankan berbagai jenis transaksi dengan sikpa jujur dan adil. Beliau sangat memahami setiap dirham yang dihasilkan dan mengetahui pentingnya nilai-nilai berbagi.

Bagi Rasulullah SAW, berinvestasi bukan sekedar meraih keuntungan finansial saja, tapi juga memahami bahwa kekayaan adalah amanah yang harus dikelola dengan bijak. Kita tidak asing dengan 4 (empat) sifat teladan Rasul. Melalui empat sifat ini yang membuat penduduk Mekah mempercayai modal usahanya untuk dikelola Nabi. Sebagai investor, hanya dengan 4 (empat) sifat ini bisa menjadi indikator dalam memilih perusahaan yang layak untuk diinvestasikan, diantaranya sebagai berikut:
Siddiq
Sifat siddiq artinya benar. Rasulullah SAW. menjalankan bisnis dengan baik dari perbuatan maupun perkataan. Hal ini membuat bisnis Rasul meraih keuntungan yang terus berlanjut.
Saat memilih emiten yang tepat di instrumen saham, Anda harus memilih perusahaan yang beroperasi dengan baik. Hal ini terlihat dari kondisi keuangan yang semakin membaik dari rasio hutang yang dalam batas wajar. Lihat kembali laporan keuangan perusahaan. Kita selalu ingin melihat peningkatan pada rasio keuangan Earning Per Share (PER) dan Net Profit Margin. Sedangkan jika ingin menilai rasio hutang, maka pilih perusahaan dengan Debt to Equity Ratio (DER) yang rendah.
Amanah
Amanah artinya dapat dipercaya. Para penduduk Makkah memanggil Rasulullah dengan sebutan Al-Shiddiq (jujur) dan Al-Amin (terpercaya).
Konsep amanah mencakup tanggung jawab dan kepercayaan dalam mengelola keuangan. Investor syariah diharapkan untuk menjadi amanah dalam menjalankan investasi, yaitu mengelola dana dengan sebaik-baiknya, menjaga kepentingan investor, dan menghindari penggunaan dana secara tidak etis.
Kejujuran merupakan nilai yang sangat penting dalam investasi syariah. Investor syariah diharapkan untuk memberikan informasi yang jujur dan transparan terkait dengan investasi yang sedang dilakukan. Kejujuran juga melibatkan tindakan jujur dalam semua transaksi dan komunikasi terkait dengan investasi.
Tabligh
Sifat Rasulullah berikutnya yaitu Tabligh artinya menyampaikan Wahyu. Seorang Rasul menyampaikan waktu Allah SWT kepada umatnya. Prinsip tabligh dalam investasi syariah dapat diartikan sebagai menyampaikan ajaran dan nilai-nilai syariah dalam setiap transaksi maupun setiap keputusan transaksi.
Perusahaan tercatat di Bursa wajib menyampaikan laporan keuangannya. Perusahaan yang tidak menyampaikan laporan keuangannya ke bursa, maka akan dikenakan sanksi suspend perdagangan saham. Tujuannya agar tidak dapat merugikan investor. Sebaiknya investor wajib memilih saham yang selalu rutin menyampaikan laporan keuangannya.
Selain melaporkan keuangannya, perusahaan juga wajib membagikan dividen kepada investor. Deviden ini merupakan tujuan utama dari investasi, khususnya perusahaan yang membagikan dividen besar. Investor syariah diharapkan untuk memberikan kontribusi positif dalam menyebarkan pemahaman mengenai prinsip syariah dan manfaat investasi sesuai dengan ajaran Islam.
Fathanah
Sifat Rasulullah SAW yang terakhir adalah Fathanah, artinya cerdas. Sifat ini diterapkan ketika investor akan memilih perusahaan. Perusahaan yang cerdas dapat terlihat jelas apabila perusahaan tersebut merupakan leader di sektornya, dan produk yang ditawarkan selalu inovatif, sehingga mampu menjawab perubahan dan kebutuhan pasar.
Kecerdasan dan kepandaian dalam konteks investasi syariah mencakup pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip syariah, analisis pasar keuangan, dan kemampuan membuat keputusan investasi yang bijak. Investor syariah diharapkan untuk menggabungkan kecerdasan finansial dengan pemahaman baik etika maupun moral Islam.
Integrasi sifat Rasulullah SAW dalam investasi syariah ini dapat memberikan dampak positif pada keberhasilan investasi dan sekaligus mencerminkan nilai dan etika. Penting untuk selalu merujuk pada prinsip syariah dan konsultasi dengan manajer investasi yang memahami baik aspek keuangan maupun prinsip syariah sebelum membuat keputusan investasi.
Yuk mulai upgrade dirimu dengan berinvestasi syariah sesuai sifat Rasulullah. Daftarkan diri menjadi investor hanya di MOST Syariah!
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!