Inspirasi Investasi Dari Ayat Suci

by Minsya
2 minutes read

Bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Alquran dengan ayat pertama diawali dengan kata iqra’ tanpa adanya maf’ul bih. Ini menandakan bahwa membaca itu harus komprehensif.  Tak terkecuali Alquran secara eksplisit maupun implisit menjelaskan perihal ekonomi dan juga tentang investasi.

Secara etimologis, Antonio (2007) sebagaimana dikutip Pardiansyah (2017), menyebutkan bahwa investasi berasal dari bahasa Inggris investment yang berarti menanam, atau istathmara dari bahasa Arab, yang berarti menjadikan berbuah, berkembang dan bertambah jumlahnya. Investasi menurut Islam adalah penanaman dana atau penyertaan modal untuk suatu bidang usaha tertentu yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, baik objeknya maupun prosesnya.  

Terkait dengan investasi, ada beberapa ayat yang biasa dijadikan rujukan. Setidaknya ada tiga ayat populer yang sering dijadikan landasan berinvestasi dalam perspektif Islam. Ketiga ayat dimaksud adalah QS. Al-Baqarah (2) ayat 282, QS. An-Nisaa (4) ayat 9, dan QS. Yusuf (12) ayat 46-49.

QS. 2:282 merupakan ayat terpanjang dalam Alquran. Ini membuktikan bahwa harta pada dasarnya tidak dibenci Allah. Ayat ini juga menyiratkan bahwa Islam melindungi perekonomian umat dengan mekanisme akad transaksi yang dilakukan secara jujur dan amanah.

Sementara itu, pada QS. 4:9 dinyatakan bahwa kita harus khawatir meninggalkan generasi yang lemah, utamanya lemah secara finansial. Karena itulah, siapa pun harus berikhtiar untuk menyiapkan generasi yang melek finansial. Ini dapat ditempuh dengan cara menanamkan mindset investasi sejak dini.

Terakhir, dari QS. 12: 46-49, kita bisa mengambil hikmah tentang pentingnya mengantisipasi masa krisis ketika masih masa laris. Ini tersirat dari takwil Nabi Yusuf a.s. aats mimpi raja perihal tujuh sapi gemuk dimakan tujuh sapi kurus dan tujuh tangkai hijau disertai tujuh tangkai kering. Solusi dari Nabi Yusuf a.s. saat itu adalah lumbung untuk menampung hasil panen sebagai persiapan masa paceklik. Kisah ini mengisyaratkan pentingnya berinvestasi dalam menata kehidupan di masa depan.

*Artikel ini telah terbit di Radar Cianjur 16 April 2021 ditulis oleh Asep M. Saepul Islam (Founder Syariah Saham & Sekretaris Umum MES Kabupaten Cianjur)

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00