Inilah 4 Kelemahan Investasi Syariah dan Cara Menanggulanginya

by Minsya
5 minutes read

Banyak orang memilih investasi syariah selain karena sesuai dengan nilai-nilai Islam, tetapi juga produk investasi yang diperjualkan bebas riba, bersifat transparan dan selalu mengedepankan kegiatan sosial. Namun, apakah kalian tahu kalau investasi syariah ini memiliki beberapa kelemahan? Kalau belum tahu, baca dan pahami artikel ini agar tahu kelemahan dan cara mengatasinya jika akan berinvestasi syariah.

Yuk jadi investor syariah. Cari berkah, raih manfaat dengan investasi #serbasyariah di MOST Syariah. Daftar di join.most.co.id/syariah

1. Potensi Imbal Hasil yang Tidak Stabil

Imbal hasil dalam investasi tidak akan menyebabkan modal hilang. Hasil investasi syariah bisa saja tidak stabil karena hasil investasi akan bergantung pada naik turunnya harga efek di pasar modal. Sehingga nilai ekuitas tidak dapat dipastikan dan turut mempengaruhi nilai imbal hasil. Maka dari itu, jangan serta merta berasumsi bahwa investasi syariah akan selalu menguntungkan, sebab risikonya sama dengan investasi konvensional.

Namun hal ini tentu saja dapat dihindari dengan diversifikasi investasi Anda atau membagi modal ke beberapa instrumen berbeda. Misalnya, Anda menginvestasikan 30% modal pada saham, 20% obligasi, dan 50% pasar uang. Ketika harga saham turun, maka Anda bisa mengandalkan keuntungan dari obligasi dan pasar uang yang return nya cenderung stabil. 

investasi syariah
freepik.com

2. Investasi Syariah Jatuh

Ruang lingkup bisnis saham syariah memilki keterbatasan karena harus sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Jenis bisnis sharia stock dilarang untuk terlibat dalam praktik penipuan, perjudian, pengadaan bunga/riba, pendistribusian barang haram, dan perjualbelian risiko. Di sisi lain, bisnis saham konvensional memiliki cakupan yang lebih luas, selama tetap sesuai dengan norma hukum yang berlaku. Saham syariah akan terdaftar dalam Daftar Efek Syariah (DES) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan secara berkala diperbarui untuk memastikan bahwa tidak ada perusahaan terdaftar yang melanggar prinsip-prinsip syariah.

3. Risiko Likuiditas

Likuiditas merupakan kecepatan suatu aset yang dapat dijual tanpa mengubah harga atau bahkan meningkatkan biaya. Namun, tidak semua investasi memiliki likuiditas tinggi. Sebab semuanya bergantung pada kondisi pasar yang tidak menentu dan kondisi keuangan perusahaan maupun manajer investasi. Untuk itu dengan pemilihan instrumen yang lebih likuid atau menciptakan portofolio yang seimbang antara likuiditas dan keuntungan jangka panjang dapat membantu mengelola risiko likuiditas.

4. Tidak Paham Produk Investasi Syariah

Sebelum memulai investasi, ada baiknya mengetahui jenis produk investasi apa yang akan dibeli. Sekalipun harus menginvestasikan uang dalam jumlah besar, pada akhirnya tidak akan bisa mendapatkan keuntungan sebab, kurangnya pemahaman tentang produk investasi. 

Para calon investor ada baiknya harus memahami produk investasinya terlebih dahulu seperti reksa dana, sukuk, dan saham. Sehingga bukan hanya mengetahui cara mengikuti tren pasar, tetapi juga bijak dalam menyikapi segala kemungkinan yang akan timbul, seperti krisis atau penurunan harga pasar.

Penting untuk diingat bahwa setiap jenis investasi tentu memiliki risiko, dan penting bagi investor untuk melakukan riset mendalam sebelum membuat keputusan. Konsultasi dengan ahli investasi atau manajer investasi terpercaya seperti MOST syariah agar bisa memberikan pandangan yang lebih terperinci dan sesuai dengan kebutuhan Anda. 

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00