PT Harum Energy Tbk (HRUM), emiten pertambangan batubara dan nikel, memutuskan untuk tidak membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2023. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 7 Juni 2024.
Direktur Utama Harum Energy, Ray Antonio Gunara, menjelaskan bahwa keputusan ini diambil karena perseroan membutuhkan kas untuk membiayai sejumlah proyek yang sedang berjalan dan rencana ekspansi di masa depan.
“Sekitar 95% akan digunakan untuk pengembangan bisnis nikel yang sudah ada dan sisanya akan digunakan untuk bisnis batubara,” ujar Ray dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Jumat (7/6).
PT Harum Energy Tbk (HRUM) adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan dan perdagangan batu bara. Didirikan pada tahun 1995, Harum Energy memiliki visi untuk menjadi perusahaan energi terkemuka di Asia Tenggara dengan fokus pada pertumbuhan berkelanjutan dan tanggung jawab sosial.
Harum Energy memulai operasinya pada tahun 1997 dengan akuisisi beberapa tambang batu bara di Kalimantan. Perusahaan ini kemudian melakukan ekspansi dengan mengakuisisi tambang-tambang tambahan dan meningkatkan kapasitas produksi. Pada tahun 2010, Harum Energy mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode HRUM, yang menandai langkah besar dalam pengembangan perusahaan.
Baca Juga : PGEO: Kinerja Keuangan Meningkat 15% di Q1 2024!
Alasan Utama HRUM Tidak Membagikan Dividen
- Fokus Perkuat Bisnis Nikel: Harum Energy tengah fokus pada pengembangan bisnis nikelnya melalui proyek HPAL (High Pressure Acid Leach) yang baru saja diakuisisi. Proyek ini membutuhkan pendanaan yang signifikan untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan.
- Ekspansi Usaha: Harum Energy juga berencana untuk melakukan ekspansi usaha di sektor batubara dan nikel. Hal ini membutuhkan investasi modal yang besar untuk akuisisi tambang baru, pembangunan infrastruktur, dan pengembangan teknologi.
- Memperkuat Struktur Keuangan: Harum Energy ingin memperkuat struktur keuangannya dengan meningkatkan kas internal. Hal ini akan membuat perseroan lebih mandiri dalam membiayai proyek-proyeknya dan tidak bergantung pada pinjaman eksternal.
Meskipun tidak membagikan dividen, HRUM optimis dengan prospek bisnisnya di masa depan. Perseroan yakin bahwa proyek-proyek yang sedang berjalan dan rencana ekspansi akan meningkatkan profitabilitas dan nilai pemegang saham dalam jangka panjang.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait keputusan HRUM untuk tidak membagikan dividen:
- Laba bersih HRUM tahun buku 2023 mencapai USD151,04 juta atau setara Rp2,3 triliun.
- Perseroan akan menggunakan 95% dari laba bersihnya untuk pengembangan bisnis nikel dan 5% untuk bisnis batubara.
- HRUM optimis dengan prospek bisnisnya di masa depan dan yakin bahwa proyek-proyek yang sedang berjalan dan rencana ekspansi akan meningkatkan profitabilitas dan nilai pemegang saham dalam jangka panjang.
Bagi investor, keputusan HRUM untuk tidak membagikan dividen mungkin menjadi pertimbangan dalam jangka pendek. Namun, investor perlu melihat prospek jangka panjang perseroan dan rencana ekspansi yang sedang dilakukan.
Dampak Kepada Investor
Dampak Jangka Pendek:
- Harga Saham Tertekan: Investor yang mengharapkan dividen mungkin kecewa dan melepas sahamnya, menekan harga saham dalam jangka pendek.
- Kekhawatiran Arus Kas: Ada kekhawatiran perseroan mengalami kesulitan kas di masa depan karena tidak membagikan dividen.
Prospek Jangka Panjang:
- Potensi Kenaikan Laba: Proyek HPAL dan ekspansi usaha diharapkan meningkatkan profitabilitas dan nilai pemegang saham dalam jangka panjang.
- Penguatan Posisi Pasar: HRUM berpotensi menjadi pemain utama di industri nikel, yang memiliki prospek cerah.
- Diversifikasi Usaha: Ekspansi ke sektor lain selain batubara dapat meningkatkan ketahanan bisnis dan mengurangi risiko.
Rekomendasi:
- Analisis Fundamental: Investor perlu mencermati kinerja keuangan HRUM secara berkala dan melakukan analisis fundamental untuk menilai prospek jangka panjang.
- Pertimbangan Strategis: Memahami strategi perseroan dan rencana ekspansi penting untuk menilai apakah keputusan ini sejalan dengan tujuan investasi.
- Manajemen Risiko: Investor perlu mempertimbangkan risiko yang terkait dengan proyek baru dan ekspansi usaha.
Kesimpulan:
Keputusan HRUM untuk tidak membagikan dividen merupakan langkah berani yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang. Investor perlu menganalisis secara mendalam strategi dan prospek perseroan sebelum mengambil keputusan investasi.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!