Growth Stock dan Value Stock, 2 Ini Mana Yang Lebih Baik?

by Minsya
4 minutes read

Pernahkah anda mendengar mengenai growth stock dan value stock? Jika baru belajar saham untuk pemula, mungkin kedua istilah ini masih asing di telinga. Namun lama kelamaan anda pasti akan akrab dengan istilah tersebut. Sebab growth stock dan value stock termasuk jenis saham yang sering diperbincangkan serta menjadi pertimbangan untuk bertransaksi. Adapun penjelasannya yaitu sebagai berikut.

1. Pengertian Growth Stock

Growth stock diartikan sebagai saham yang mempunyai harga pasar lebih tinggi dari nilai perusahaan. Hal tersebut umumnya dapat terjadi karena adanya prospek pertumbuhan jangka panjang yang mampu mendukung bisnis. Pendekatan seperti itu biasanya digunakan oleh perusahaan yang belum memiliki riwayat keuntungan mumpuni, namun mempunyai ruang pertumbuhan lama yang masih tinggi.

Secara umum, growth stock bergerak agresif dan terus gencar melakukan ekspansi usahanya. Karena inilah seringkali ditemukan emiten tidak membagikan dividen kepada para pemegang saham, mengingat bahwa mereka lebih fokus untuk melakukan percepatan pertumbuhan bisnis.

2. Ciri dan Karakteristik Growth Stock

Mempelajari saham untuk pemula tidak boleh setengah setengah, jadi selain pengertiannya anda juga perlu memahami ciri serta karakteristik dari growth stock ini. Adapun ciri cirinya yaitu saham growth stock cenderung naik, sektornya sedang trend, saham dalam kondisi pulih, dan umumnya dari perusahaan yang masih kecil atau sedang berkembang.

Karakternya dapat dilihat dari produk atau layanannya yang unik sekaligus inovatif. Sehingga mereka umumnya mempunyai keunggulan kompetitif yang tidak dimiliki oleh kompetitor. PER (price to earnings ratio) yang dimiliki pun relatif lebih tinggi. Mereka lebih sering menggunakan laba ditahan untuk kepentingan ekspansi bisnis, sehingga yang ditawarkan adalah peningkatan capital gain di masa mendatang.

Tentang Value Stock

1. Pengertian Value Stock

Jika growth stock adalah saham yang harganya lebih tinggi dari nilai perusahaan, maka value stock justru sebaliknya. Sebab value stock merupakan saham dengan harga di pasar yang lebih rendah bila dibandingkan dengan nilai aset perusahaannya. Dan sampai sekarang, cukup banyak investor yang bertahan untuk menanamkan modal pada saham seperti ini.

Growth Stock
freepik.com

Dengan keyakinan bahwa suatu saat harga saham akan meroket dan menyamai kinerja aslinya. Meski begitu, value stock juga banyak dibenci sampai membuatnya ambruk lantaran sering diterpa sentimen negatif dari berbagai penjuru. Adapun saham perusahaan yang umumnya masuk value stock adalah emiten dengan bisnis siklikal, yaitu perusahaan yang penjualannya sangat sensitif terhadap siklus bisnis.

2. Ciri dan Karakteristik

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, belajar saham untuk pemula sebaiknya tidak setengah setengah. Jadi mengetahui ciri dan karakteristik value stock pun merupakan hal yang tidak boleh dilewatkan. Ciri dari value stock sendiri antara lain harga sahamnya lebih rendah dari nilai wajarnya, dan merupakan perusahaan besar dengan kinerja yang baik namun pelaku pasar tidak begitu berminat sehingga harga saham rendah.

Rasio valuasi yang umum digunakan pada value stock adalah PBV (price to book value) yang berada di bawah 1. Atau bisa dikatakan bahwa saham ini memang masih undervalue lantaran diperdagangkan di bawah nilai bukunya. PER (price to earning ratio) yang dimiliki dikatakan undervalue pula apabila lebih kecil dari rata rata PER secara historis, atau di bawah rata rata kompetitor dalam industri yang sama.

Growth Stock Vs Value Stock

Bagi yang ingin membeli saham untuk pemula, pasti banyak yang bertanya tanya mana lebih antara growth stock dan value stock. Namun perlu diketahui bahwa tidak terdapat jawaban absolut mengenai pertanyaan ini. Sebab baik growth stock maupun value stock mempunyai potensi pertumbuhan yang baik untuk jangka panjang.

Itu akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang membuat nilai pasar saham sangat fluktuatif. Selain itu anda dapat menyesuaikannya dengan profil risiko masing masing. Akan tetapi, kebanyakan investor akan memburu value stock jika kondisi ekonomi sedang resesi. Sebab langkah ini dianggap mempunyai risiko lebih rendah. Dan jika ekonomi sudah mulai ekspansi, growth stock pun banyak diminati.

Jadi mana yang akan anda pilih, apakah growth stock atau value stock? Keduanya bisa menawarkan potensi pertumbuhan yang baik untuk ke depannya. Jadi silahkan sesuaikan dengan profil risiko anda masing masing. Jangan lupa untuk memperhatikan secara cermat emiten yang dipilih, cek riwayat keuangan dan kinerjanya agar menemukan saham yang potensial.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00