Great Depression 1929 M: Sejarah Kelam Ekonomi Dunia

by Minsya
5 minutes read

Great Depression yang terjadi pada tahun 1929 merupakan salah satu peristiwa ekonomi yang paling berdampak dalam sejarah Amerika Serikat. Peristiwa ini mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia dan memberikan pelajaran berharga tentang kerapuhan sistem ekonomi dunia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kisah tentang Great Depression 1929, penyebabnya, dan dampaknya yang luas.

Great Depression : Awal Mula Kejatuhan

Great Depression, juga dikenal sebagai Krisis Keuangan 1929, bermula di Amerika Serikat tetapi dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1920-an, Amerika Serikat mengalami periode kemakmuran ekonomi yang dikenal sebagai “Era Kejayaan Ekonomi.” Pada masa itu, orang banyak berinvestasi dalam pasar saham dengan harapan mendapatkan keuntungan besar. Banyak orang yang membeli saham dengan uang pinjaman, bahkan tanpa memiliki modal yang cukup.

Pada tanggal 29 Oktober 1929, yang dikenal sebagai “Black Tuesday,” pasar saham di Wall Street mengalami kejatuhan yang drastis. Harga saham tiba-tiba jatuh secara dramatis dan banyak investor yang kehilangan segalanya dalam sekejap. Kekhawatiran dan panik segera melanda para investor, dan ini menjadi pemicu runtuhnya pasar saham. Namun, kejatuhan pasar saham hanya merupakan salah satu faktor penyebab Great Depression yang mendalam.

Salah satu penyebab utama Great Depression adalah kerentanan ekonomi Amerika Serikat yang mendasar. Selama bertahun-tahun, ada kecenderungan meningkatnya kesenjangan antara pendapatan kelas atas dan kelas bawah. Pada saat yang sama, produksi industri meningkat pesat tetapi pendapatan pekerja tidak sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Ketimpangan ini memicu krisis keuangan yang akhirnya melumpuhkan ekonomi Amerika Serikat.

Dampak Great Depression 1929 sangat meresahkan. Pengangguran melonjak tajam, dengan jutaan orang kehilangan pekerjaan mereka. Orang-orang terpaksa hidup dalam kemiskinan ekstrem, mencari pekerjaan dan makanan untuk keluarga mereka. Banyak orang yang terlilit hutang dan terpaksa kehilangan rumah mereka karena tidak mampu membayar hipotek. Bencana ini menyebar ke seluruh dunia, dengan negara-negara lain juga mengalami resesi yang parah.

Great Depression
freepik.com

Upaya Pemulihan

Pemerintah Amerika Serikat dan lembaga keuangan berupaya untuk mengatasi Great Depression dengan berbagai tindakan. Salah satu tindakan yang diambil adalah penutupan bank-bank yang tidak stabil untuk mencegah kepanikan dan kebangkrutan lebih lanjut. Pemerintah juga mengadopsi kebijakan ekonomi yang berbeda, termasuk pelaksanaan “New Deal” yang bertujuan untuk menghidupkan kembali ekonomi dan menyediakan lapangan kerja untuk rakyat.

New Deal merupakan program besar yang diperkenalkan oleh Presiden Franklin D. Roosevelt pada tahun 1933. Program ini melibatkan intervensi pemerintah dalam perekonomian dengan tujuan menciptakan lapangan kerja, menghidupkan kembali sektor perbankan, dan memulihkan kepercayaan masyarakat. Melalui program ini, pemerintah membangun infrastruktur, seperti jalan raya dan jembatan, serta mendukung proyek-proyek pertanian dan pelestarian sumber daya alam. Program ini juga menciptakan badan-badan baru, seperti Securities and Exchange Commission (SEC), yang bertujuan untuk mengawasi pasar keuangan dan mencegah praktik-praktik spekulatif yang merugikan.

Dalam beberapa tahun setelah diperkenalkannya New Deal, kondisi ekonomi Amerika Serikat mulai membaik. Namun, pemulihan sepenuhnya dari Great Depression membutuhkan waktu yang lama. Baru pada saat pecahnya Perang Dunia II, industri Amerika Serikat bangkit kembali dengan pesat untuk memenuhi kebutuhan perang dan menciptakan lapangan kerja yang luas.

Badai Berlalu

Selain dampak ekonomi, Great Depression juga berdampak pada perubahan sosial dan politik yang signifikan. Banyak orang yang kehilangan kepercayaan mereka pada sistem kapitalis dan mempertanyakan keadilan distribusi kekayaan. Gerakan serikat pekerja dan organisasi politik yang mengadvokasi perubahan sosial semakin mendapatkan dukungan popularitas. Dalam banyak hal, Great Depression menjadi pemicu untuk reformasi sosial dan perlindungan pekerja yang lebih baik.

Kisah tentang Great Depression 1929 memberikan kita banyak pelajaran berharga. Dalam era globalisasi ekonomi saat ini, penting bagi kita untuk memahami akar penyebab krisis ekonomi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah terjadinya hal serupa. Regulasi keuangan yang kuat, perlindungan konsumen yang efektif, dan kebijakan yang berfokus pada pemerataan kekayaan dapat menjadi langkah-langkah penting dalam mencegah terulangnya krisis ekonomi yang merusak.

Great Depression 1929 tetap menjadi kisah yang mengingatkan kita tentang betapa rapuhnya sistem ekonomi dan pentingnya kebijakan yang bijaksana dalam menjaga stabilitas dan kesejahteraan ekonomi. Kita dapat belajar dari pengalaman pahit ini dan bekerja sama untuk membangun ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, di mana keuntungan dan kesempatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

Achmad Abdul Arifin: Seorang Trader Saham Syariah yang Mempunyai Motto "Menjadi Tak Terlihat dan Melampauinya"

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00