FOMO: Kapan Istilah Ini Muncul dan Bagaimana Mengatasinya?

by Minsya
5 minutes read

Dalam era digital yang terus berkembang, istilah-istilah baru sering muncul untuk menggambarkan perasaan dan fenomena yang muncul dalam kehidupan kita sehari-hari, khususnya dalam investasi saham dan trading saham. Salah satu istilah yang semakin populer adalah FOMO, singkatan dari “Fear of Missing Out” atau rasa takut ketinggalan. Istilah ini mengacu pada perasaan cemas atau rasa takut bahwa kita akan melewatkan sesuatu yang menarik atau penting yang sedang terjadi atau akan terjadi. Namun, kapan sebenarnya istilah ini muncul dan bagaimana cara mengatasinya?

Istilah ini pertama kali dikenal pada awal tahun 2000-an, dan konsepnya telah ada dalam beberapa bentuk selama beberapa dekade sebelumnya. Namun, istilah ini mulai mendapatkan perhatian lebih banyak dengan munculnya media sosial dan teknologi yang memungkinkan kita untuk terus terhubung dengan informasi dan kegiatan di seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya, orang-orang mulai merasa semakin terbebani dengan kebutuhan untuk selalu “terhubung” dengan apa yang sedang terjadi di sekitar mereka. Inilah saat istilah FOMO mulai sering digunakan untuk menggambarkan perasaan tersebut.

Gejala dan Dampak FOMO

Gejala ini dapat muncul dalam berbagai situasi, baik dalam kehidupan sosial maupun profesional. Dalam konteks sosial, hal ini dapat muncul saat melihat teman-teman atau keluarga menghadiri acara atau pertemuan yang tampaknya sangat menarik, sementara kita merasa ditinggalkan. Di dunia profesional, FOMO bisa muncul saat melihat rekan-rekan sekerja terlibat dalam proyek atau peluang yang besar, membuat kita merasa cemas akan melewatkan peluang untuk mengembangkan karier.

Di dunia saham, hal ini seringkali dialami oleh investor atau trader yang tidak mempunyai rencana yang pasti. Di harga berapa akan membeli dan di harga berapa akan menjual saham tersebut. Teknik transaksinya dicicil atau langsung sekali transaksi. Selain itu, walaupun sudah mempunyai rencana pasti, trader yang dilanda FOMO seringkali melanggar rencananya sendiri karena serakah atau berharap harga sahamnya akan terus naik.

FOMO
freepik.com

Dampaknya bisa jadi merugikan. Rasa cemas dan tekanan untuk selalu mengikuti apa yang orang lain lakukan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Selain itu, juga bisa mengganggu produktivitas karena seringnya memeriksa media sosial atau informasi terbaru yang sebenarnya tidak relevan dengan aktivitas kita. Hal ini bisa menghabiskan waktu berharga dan mengalihkan fokus dari tugas-tugas yang lebih penting.

Cara Mengatasi FOMO

Mengatasi FOMO adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan emosional dan mental kita. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

  1. Sadari Perasaan Anda: Langkah pertama adalah menyadari bahwa Anda sedang mengalami FOMO. Kenali perasaan tersebut dan identifikasi kapan dan di mana perasaan tersebut muncul.
  2. Batas Penggunaan Media Sosial: Satu sumber utama FOMO adalah media sosial. Cobalah untuk mengatur batasan penggunaan media sosial. Hindari terus-menerus memeriksa platform tersebut dan tetapkan waktu khusus untuk memeriksa informasi terbaru.
  3. Fokus Pada Diri Sendiri: Ingatlah bahwa kehidupan yang terlihat di media sosial tidak selalu mencerminkan kenyataan sepenuhnya. Setiap orang memiliki momen sulit dan tantangan dalam hidupnya, meskipun tidak selalu terlihat di luar.
  4. Prioritaskan Kegiatan Anda: Tetapkan tujuan dan prioritas dalam hidup Anda. Dengan fokus pada apa yang Anda ingin capai, Anda akan lebih sulit tergoda oleh apa yang dilakukan orang lain.
  5. Praktikkan Kehadiran: Cobalah untuk hidup dalam momen dan merasakan kebahagiaan dari apa yang Anda lakukan saat ini, bukannya terus-menerus memikirkan apa yang sedang terjadi di tempat lain.
  6. Hilangkan Ekspektasi yang Tidak Realistis: Realistislah tentang apa yang bisa Anda lakukan dalam waktu yang terbatas. Tidak perlu hadir di setiap acara atau terlibat dalam setiap peluang. Belajarlah untuk mengatakan tidak. Terlebih dalam menentukan target profit, jangan pernah membayangkan bisa cuan ratusan bahkan ribuan persen dalam waktu singkat.

Cari Dukungan: Berbicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional jika perasaan FOMO terus mengganggu kesejahteraan Anda. Terkadang berbicara dengan seseorang yang dipercayai dapat membantu meredakan perasaan cemas.

Kesimpulan

FOMO adalah perasaan yang umum muncul di era digital ini, tetapi itu bukanlah sesuatu yang harus kita biarkan mengendalikan hidup kita. Dengan kesadaran dan langkah-langkah konkret, kita dapat mengatasi dampak negatif FOMO dan belajar untuk hidup dengan lebih bahagia dan seimbang. Penting untuk diingat bahwa hidup adalah tentang pilihan, dan mengambil kendali atas perasaan kita adalah langkah pertama menuju kesejahteraan yang lebih baik.

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

Achmad Abdul Arifin: Seorang Trader Saham Syariah yang Mempunyai Motto "Menjadi Tak Terlihat dan Melampauinya"

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00