PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) berhasil mencatatkan peningkatan laba yang signifikan sebesar 23,69% pada semester I 2024 dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan perusahaan yang tetap stabil.
Berdasarkan Laporan Keuangan Semester I 2024 yang dirilis pada Senin (19/8), pendapatan bersih ULTJ naik sebesar 7,36% menjadi Rp 4,44 triliun, dibandingkan Rp 4,13 triliun pada semester I 2023. Sebagian besar pendapatan ini berasal dari penjualan minuman di pasar domestik, yang mencapai Rp 4,89 triliun, naik dari Rp 4,54 triliun.
Namun, penjualan makanan mengalami penurunan menjadi Rp 40,50 miliar dari Rp 44,76 miliar, sementara penjualan ekspor minuman meningkat sedikit menjadi Rp 6,54 miliar dari Rp 6,41 miliar, dan penjualan ekspor makanan turun menjadi Rp 1,61 miliar dari Rp 3,12 miliar.
Semester I 2024 Laba Ultrajaya Naik Signifikan
Laba kotor produsen minuman susu olahan ini tercatat meningkat 11,54% menjadi Rp 1,49 triliun dari Rp 1,34 triliun pada semester I 2023. Margin laba kotor perusahaan juga naik menjadi 33,68%, dari sebelumnya 32,42% pada periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, laba usaha ULTJ tumbuh sebesar 22,21% menjadi Rp 933,71 miliar dari Rp 763,99 miliar pada semester I 2023. Laba tahun berjalan mencapai Rp 760 miliar, naik 23,39% dari Rp 615,90 miliar, sementara laba bersih tercatat Rp 755,13 miliar, meningkat signifikan dari Rp 610,85 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Total aset ULTJ hingga 30 Juni 2024 mencapai Rp 8,34 triliun, naik dari Rp 7,5 triliun per 31 Desember 2023.
Liabilitas ULTJ tercatat sebesar Rp 1,30 triliun pada akhir Juni 2024, meningkat dari Rp 836,9 miliar di akhir Desember 2023. Sementara itu, ekuitas perusahaan tercatat Rp 7,02 triliun pada semester I-2024, naik dari Rp 6,86 triliun di akhir Desember 2023.
ULTJ memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 2,91 triliun hingga Juni 2024, naik dari Rp 2,49 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan ini mencerminkan kinerja keuangan PT Ultrajaya Milk Industry yang solid, didukung oleh peningkatan penjualan di segmen utama perusahaan, meskipun terjadi penurunan di segmen makanan dan beberapa pasar ekspor.
Untuk tahun 2024, ULTJ telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar US$ 30 juta.
Modal Capex Ultrajaya
Sekretaris Perusahaan Ultrajaya, Helina Widayani, mengungkapkan bahwa alokasi belanja modal (capex) perusahaan akan difokuskan untuk pembangunan pabrik dan gudang di kawasan industri MM2100.
Helina menjelaskan bahwa peningkatan kinerja Ultrajaya pada tahun 2023 didorong oleh peningkatan penjualan Perseroan serta pengelolaan biaya yang lebih efisien.
“Permintaan konsumen tahun lalu cenderung stabil tanpa adanya lonjakan signifikan,” ujarnya.
Ultrajaya juga menargetkan pertumbuhan penjualan yang dapat mencapai dua digit tahun ini. Namun, hingga kuartal I 2024, pertumbuhan penjualan masih belum terlihat signifikan, meskipun terdapat momentum Pemilu 2024 dan bulan Ramadan.
Peningkatan penjualan Ultrajaya akan didorong oleh produk-produk unggulan ultra high temperature (UHT), seperti produk olahan susu (dairy) dan teh siap minum (RTD).
“Untuk produk dairy, varian rasa cokelat masih menjadi favorit, diikuti oleh varian full cream,” tambahnya.
Helina juga menyebutkan bahwa Ultrajaya akan menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2024, baik dari sisi pemasaran maupun produksi.
“Kami akan memperluas jangkauan distribusi, terutama di luar Pulau Jawa, agar produk lebih mudah dijangkau oleh konsumen,” jelasnya.
Terkait dengan cukai minuman manis, Ultrajaya sedang mengkaji langkah-langkah strategis dan tidak akan menaikkan harga secara mendadak.
Kajian ini mencakup berapa besar kontribusi gula dalam biaya produksi serta bagaimana mengompensasinya dengan komponen material lain.
“Komitmen kami untuk menyediakan produk yang baik dan sehat bagi masyarakat juga akan menjadi pertimbangan dalam menentukan langkah selanjutnya,” ujarnya.
Modal Capex Ultrajaya
Sekretaris Perusahaan Ultrajaya, Helina Widayani, mengungkapkan bahwa alokasi belanja modal (capex) perusahaan akan difokuskan untuk pembangunan pabrik dan gudang di kawasan industri MM2100.
Helina menjelaskan bahwa peningkatan kinerja Ultrajaya pada tahun 2023 didorong oleh peningkatan penjualan Perseroan serta pengelolaan biaya yang lebih efisien.
“Permintaan konsumen tahun lalu cenderung stabil tanpa adanya lonjakan signifikan,” ujarnya.
Ultrajaya juga menargetkan pertumbuhan penjualan yang dapat mencapai dua digit tahun ini. Namun, hingga kuartal I 2024, pertumbuhan penjualan masih belum terlihat signifikan, meskipun terdapat momentum Pemilu 2024 dan bulan Ramadan.
Peningkatan penjualan Ultrajaya akan didorong oleh produk-produk unggulan ultra high temperature (UHT), seperti produk olahan susu (dairy) dan teh siap minum (RTD).
“Untuk produk dairy, varian rasa cokelat masih menjadi favorit, diikuti oleh varian full cream,” tambahnya.
Helina juga menyebutkan bahwa Ultrajaya akan menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja pada tahun 2024, baik dari sisi pemasaran maupun produksi.
“Kami akan memperluas jangkauan distribusi, terutama di luar Pulau Jawa, agar produk lebih mudah dijangkau oleh konsumen,” jelasnya.
Terkait dengan cukai minuman manis, Ultrajaya sedang mengkaji langkah-langkah strategis dan tidak akan menaikkan harga secara mendadak.
Kajian ini mencakup berapa besar kontribusi gula dalam biaya produksi serta bagaimana mengompensasinya dengan komponen material lain.
“Komitmen kami untuk menyediakan produk yang baik dan sehat bagi masyarakat juga akan menjadi pertimbangan dalam menentukan langkah selanjutnya,” ujarnya.
Minuman Berpemanis Kena Cukai?
Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 sebagai tindak lanjut dari Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Melalui peraturan ini, pemerintah berencana untuk memungut cukai serta memberlakukan larangan iklan, promosi, dan sponsor pada waktu, lokasi, dan kelompok sasaran tertentu untuk produk pangan olahan yang melebihi batas gula, garam, dan lemak.
Menanggapi kebijakan tersebut, Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi Lukman menyatakan bahwa cukai serta pembatasan iklan dan promosi ini dapat mempersempit ruang gerak pelaku usaha pangan olahan dalam menjalankan bisnisnya dan menjangkau konsumen. Menurutnya, dalam situasi pertumbuhan industri makanan dan minuman yang melambat saat ini, kebijakan tersebut dapat membuat industri semakin sulit berkembang, kehilangan daya saing, dan bahkan berisiko untuk menutup operasinya, yang pada akhirnya bisa mengurangi lapangan pekerjaan.
Adhi memahami bahwa tujuan dari PP 28/2024 adalah untuk mengurangi angka Penyakit Tidak Menular (PTM) di masyarakat. Namun, ia berpendapat bahwa kebijakan ini seolah-olah menempatkan seluruh beban permasalahan PTM pada produsen pangan olahan saja. Padahal, risiko PTM dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk gaya hidup, kurangnya aktivitas fisik, asupan cairan yang tidak memadai, pengelolaan stres, serta pola konsumsi yang tidak seimbang.
Adhi juga menekankan bahwa kondisi kesehatan yang terganggu tidak hanya disebabkan oleh konsumsi jenis pangan tertentu, sehingga pembatasan pada kandungan gula, garam, dan lemak dalam produk pangan olahan saja tidak akan cukup efektif dalam menurunkan angka PTM. Berdasarkan hal tersebut, ia meminta agar pemerintah melakukan tinjauan menyeluruh terhadap PP 28/2024 dengan pendekatan yang komprehensif, melibatkan kajian risiko, dan berkolaborasi dengan industri pangan olahan sebagai pelaku utama dan pembina industri.
Langkah ini, menurut Adhi, penting agar tujuan nasional untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan industri yang berdaya saing dapat berjalan selaras. Ia juga menggarisbawahi pentingnya edukasi kepada konsumen mengenai pentingnya pola konsumsi yang seimbang sesuai dengan kebutuhan individu, serta perlunya istirahat dan aktivitas fisik yang cukup, sehingga konsumen dapat membuat pilihan yang lebih bijak terkait kandungan gula, garam, dan lemak dalam produk pangan yang mereka konsumsi.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!