Dalam mengambil suatu tindakan, kita selalu dipertemukan dengan berbagai pilihan. Teringat kalimat bijak yang dikatakan oleh Nicholas Cage bahwa “Hidup adalah pilihan atau pilihan akan menentukan hidup.” Dalam menentukan pilihanpun, tentu kita mengharapkan pilihan yang terbaik. Karena pilihan kita akan menentukan bagaimana kehidupan kita selanjutnya. Berusaha semaksimal mungkin untuk berhati-hati dalam memilih agar tidak menyesal atas pilihan kita di kemudian hari.
Begitu juga dengan investasi. Terlebih, jika kita berencana untuk menginvestasikan harta kita dalam jangka panjang. Andaikata kita tidak hati-hati dalam menentukan pilihan, besar kemungkinan segala resiko yang tidak kita inginkan akan terjadi. Beruntunglah, kehadiran pasar modal mempermudah calon investor, sebagai langkah awal untuk memilih instrumen mana yang akan dipilih. Mengingat kinerja pasar modal ini diawasi oleh lembaga negara yang secara khusus dibentuk untuk mengawasi sektor keuangan di Indonesia termasuk di pasar modal yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selain OJK, terdapat lembaga Bursa Efek Indonesia (BEI) yang juga melakukan pemantauan terhadap kinerja di pasar modal. Itu artinya, investor dapat berinvestasi dengan tenang dan aman. Calon investor yang khawatir atas investasi bodong pun tidak perlu ragu untuk memilih instrumen yang terdapat dalam pasar modal. Karena dalam operasionalnya terdapat lembaga yang melakukan pengawasan terhadap kinerja pasar modal dan jelas perlindungan hukumnya. Setelah mengetahui keamanan dan pengawasan dalam pasar modal syariah, para investor tidak perlu ragu untuk memilih instrumen di pasar modal untuk berinvestasi.
Jika calon investor memutuskan untuk berinvestasi di saham syariah, terdapat beberapa tips yang dapat dilakukan dalam memilih saham syariah. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Pilih saham yang termasuk dalam DES
Langkah awal untuk memilih saham syariah adalah dengan melihat Daftar Efek Syariah (DES) yang diterbitkan oleh OJK. Saham-saham yang terdapat dalam DES bukanlah saham biasa. Saham-saham tersebut mempunyai keunggulan yang tidak dimiliki oleh saham-saham pada umumnya. Saham-saham yang masuk kedalam DES ini merupakan saham yang dalam operasionalnya berdasarkan prinsip syariah.
Kehalalannya saham syariah yang masuk dalam DES teruji karena sebelum masuk ke DES ini, emiten yang menerbitkan saham tersebut melalui proses seleksi screening atau penyaringan. Seleksi tersebut dilakukan untuk memastikan apakah saham yang diterbitkan oleh emiten tersebut memenuhi kriteria efek syariah atau tidak.
2. Lihat indeks saham syariah di BEI
Setelah kita memilih saham di DES, kita bisa melihat beberapa indeks yang terdapat dalam laman resmi idxchannel.com. Berbagai indeks tersebut menyajikan daftar saham syariah. Indeks saham di BEI ini merupakan pengelompokkan saham berdasarkan kriteria tertentu dan dievaluasi secara berkala. Pada saat ini, terdapat empat indeks saham syariah diantaranya adalah Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Index (JII), Jakarta Islamic Index 70 (JII70) dan IDX-MES BUMN 17.
3. Track Record
Berinvestasi dengan perbanyak cari informasi mengenai investasi khususnya investasi saham, bukan karena sekedar mengikuti tren apalagi sekedar memilih saham yang diiklankan tanpa melakukan analisa terlebih dahulu. Dalam memilih saham, sebaiknya kita lakukan check track record terlebih dahulu. Track record adalah jejak rekaman selama berdagang di pasar bursa. Untuk melakukan track record ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode fundamental.
Dengan melakukan analisa fundamental, kita akan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan kinerja perusahaan seperti pendapatan, laporan keuangan dan lain sebagainya. Analisis fundamental ini perlu dilakukan karena kinerja perusahaan sangat berpengaruh pada saham syariah.
Selain melakukan analisa fundamental, sebaiknya calon investor juga melakukan analisa teknikal dalam memilih saham. Dengan analis teknikal, kita akan mengetahui histori harga saham. Analisis teknikal ini membantu untuk memperkirakan arah pergerakan harga saham. Selain menganalisa fundamental dan teknikal, tidak lupa untuk memastikan bahwa saham yang akan dipilih tidak mempunyai catatan buruk di BEI.
Baca Juga : Menghindari Risiko Saham Syariah Dengan Analisa
4. Pilih harga saham yang sesuai dengan kualitas
Penting bagi calon investor untuk mengatur keuangan dalam memilih saham syariah. Pilihlah saham dengan memperhatikan harga dan kualitas. Memulai berinvestasi dengan modal kecil guna mengantisipasi resiko yang besar mengingat calon investor belum banyak pengalaman dalam berinvestasi. Memilih saham syariah dengan harga yang murah memang disarankan untuk pemula yang baru memulai berinvestasi. Tapi, jangan mudah tergiur ya.
Tidak ada salahnya memilih saham dengan harga murah namun sebaiknya Selain melihat harga, calon investor juga harus memperhatikan kualitas saham tersebut dengan cara melakukan analisa terlebih dahulu terhadap saham tersebut. Jika hasil analisanya baik, maka bisa menjadi pilihan mengingat saham tersebut murah namun dengan kualitas yang baik.
5. Investasi saham di sekuritas yang berbeda
Jika calon investor menemukan saham harga terjangka dengan kualitas baik, disarankan untuk tidak berinvestasi saham di perusahaan yang sama. Mengingat investasi saham syariah juga memiliki resiko sehingga berinvestasi di tempat yang berbeda memungkinkan untuk mengurangi resiko atas saham yang dipilih.
Teori tersebut merupakan ajaran Henry Markowitz. Ia memberi nasehat pada investor “not to pull all eggs in one basket”. Artinya, janganlah menaruh semua telur dalam satu keranjang. Analoginya, jika kita mempunyai 20 butir telur dan menaruh dalam satu keranjang, kemudian keranjang tersebut jatuh maka kemungkinan besar seluruh telur di dalam keranjang tersebut pecah. Jika kita menaruhnya dalam 2 keranjang yang berbeda, maka jika satu keranjang tersebut jatuh, keranjang lainnya belum tentu jatuh juga. Begitupun dengan berinvestasi. Teori tersebut memudakan investor untuk mengurangi resiko berinvestasi.
Beberapa tips yang kami sajikan tersebut dapat dijadikan sebagai acuan untuk memilih saham syariah. Berinvestasi di saham syariah memang tidak lepas dari berbagai macam resiko. Tapi hal tersebut dapat kita hindari jika kita melakukan pemilihan dengan sangat hati-hati. Resiko dan keuntungan dalam investasi memang selalu berbandingan. Namun, kita bisa mengatasi hal tersebut dengan bijak. Kita dapat menentukan mana yang akan kita pillih. Saham dengan resiko rendah namun keuntungan rendah juga atau resiko tinggi namun keuntungan yang tinggi juga. Bijak dalam memilih yaaa
Setelah kita mengetahui maksud dari 3M, selanjutnya kita akan membahas D1 yang artinya disiplin. Disiplin disini berarti konsisten dalam berinvestasi. Tidak mudah putus asa jika terjadi resiko.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!