Prinsip dasar investasi saham adalah investasi jangka panjang. Jadi sebenernya beli saham itu simple. Beli – simpan – jual. Itu aja kok. Nah dalam perkembangannya, banyak para investor yang melakukan transaksi saham dengan cara jual beli dalam waktu yang relatif singkat. Biasanya hanya mau mengejar capital gain saja.
Buat kamu yang ga ada waktu, masih kerja, atau modal terbatas, kamu bisa coba ikutin investasi saham dengan metode Dollar Cost Averaging (DCA) ala Minsya. Semoga bermanfaat ya!
Siapin Modal Awal
Sobat Minsya bisa mulai investasi saham dengan nominal paling kecil adalah Rp 5.000/lot. Tapi saham-saham yang bisa dibeli dengan uang segini biasanya saham-saham tidur. Alias harganya udah mentok bawah. Kalau Minsya boleh saran, coba cari saham-saham yang harganya 150 ke atas, tentunya yang likuid ya. Yang banyak peminatnya. Jadi, minimal pembelian saham ini adalah Rp 15.000/lot. Masih relatif terjangkau ya. Sisihkan diawal bulan budget untuk investasi kamu. Jangan sisakan, nggak akan SISA! Percaya deh…
Beli Rutin Tiap Bulan
Skema yang digunakan adalah “beli merem.” Yup istilah kerennya gitu sih. Alias habis beli saham itu lupakan, ga usah dilihat-lihat lagi portofolionya. Misal kamu beli saham ABCD di harga Rp 500/lembar. Kamu beli misal 4 lot rutin setiap awal gajian, atau awal kamu dapet uang jajan. Kamu butuh dana sekitar 250rb per bulan. Kamu ga perlu liat sahamnya lagi naik atau turun. Udah beli aja. Namanya “nyicil”, namanya “nabung” ya cuek aja sama naik turunnya saham. Toh ini buat jangka panjang. Ya khan?
Pilihan Saham
Nah, ini yang penting. Ketika kamu memilih strategi ini untuk investasi, sebaiknya kamu cari saham-saham yang memberikan dividen yang rutin dan mungkin nilainya bisa diatas inflasi / deposito. Ya biar kalau sahamnya ga naik-naik, kamu masih bisa nikmatin dividen dari saham tersebut. Dan ketika kamu sudah selesai target menabung, kamu bisa coba jual semua dengan kemungkinan mendapat selisih dari capital gain juga. Jadi double nih untungnya. Asik ga?
Diversifikasi
Kalau kebetulan modal sobat Minsya lumayan besar, kamu bisa coba pilih opsi beli saham lebih dari 1. Artinya kamu punya pilihan saham lebih banyak untuk nabung saham. Misal modal kamu 500rb-1juta, kamu bisa coba bagi menjadi 3 bagian. Belinya jangan sektor yang sama ya. Usahakan belinya sektor yang berbeda. Misal saham properti, saham agri, saham consumer goods. Jadi kalau market lagi turun, nggak semua saham kamu ikut terdampak.
Passive Income YES!
Pernah nggak sobat Minsya ngerasa kalau kondisi krisis kita kelabakan. Ga ada backup, ga ada cadangan, ga punya dana darurat , dll. Nah sebaiknya kamu siapkan beberapa “sumur” untuk bisa kamu jadikan passive income. Salah satunya bisa di saham. Tapi ingat, saham bukan untuk nempatin dana darurat ya. Bisa bahaya nanti, musti uang dingin. Jadi ketika kamu kehilangan 1 sumber penghasilan, masih ada 8 sumber lain yang bisa backup kamu.
Faktor Fundamental
Satu lagi, kalau kamu mau pakai cara ini untuk investasi sebaiknya gunakan pendekatan analisa fundamental. Kamu bisa cek, apakah perusahaannya sehat, sering bagi dividen rutin, harganya nggak naik turun kayak roller coaster, dan produknya masih bertahan digunakan hingga 7 turunan ke depan. Biar kamu tenang kalau mau pakai sistem ini. Gimana? Sudah kebayang mau beli saham apa? Sudah siapin dana untuk mulai investasi? Atau baru mau mulai investasi? Gpp, ga ada kata terlambat. Lebih baik #mulaiajadulu
ACTION! ACTION! ACTION! Itu yang musti kamu lakukan sekarang. Nggak perlu nunggu KAYA baru INVESTASI. Kamu bisa mulai dengan modal yang secukupnya. 1 lot pun boleh kok. Kalau kamu beli 1 lot rutin, lama-lama bisa jadi 1000 lot. Masih alesan ga mau investasi?
Yuk HIJRAH ke SAHAM SYARIAH Selain BERKAH, investasimu akan BERTUMBUH dan BERKEMBANG
Join di grup telegram resmi kami di : https://t.me/SyariahSaham
1 comment
[…] adalah strategi yang dirancang untuk meratakan risiko dari fluktuasi harga saham. Konsep dasar dari dollar cost averaging adalah membeli jumlah saham tertentu pada interval waktu tertentu, tanpa memperhatikan harga saat […]