Rebound saham merupakan kondisi dimana seorang investor pemegang saham bisa mengambil keuntungan dari saham yang diinvestasikan. Namun, kondisi ini tidak selalu terjadi. Pelajari yuk dan apa penyebabnya, serta bagaimana cara menghadapinya melalui penjelasan singkat berikut.
Apa itu Rebound Saham?
Istilah rebound kerap kali digunakan dalam olahraga bola basket, merupakan sebuah kondisi dimana pemain bisa mengambil bola yang memantul setelah tidak berhasil dimasukan ke ring oleh pihak lawan. Peluang bola memantul ini langka terjadi, namun jika pemain bisa menggunakan kesempatan ini dengan bijak, poin akan mudah didapat.
Istilah tersebut kemudian dipakai juga dalam dunia investasi saham, yang mana nilai saham akan terus mengalami naik turun sesuai dengan kondisi tren pasar. Rebound saham adalah kondisi saat nilai saham mengalami kenaikan atau memantul ke atas setelah penurunan. Di kondisi ini, pemilik saham bisa mengambil keuntungan jika bisa memanfaatkannya dengan bijak.
Penyebab Rebound Saham
Kondisi ini tidak selalu terjadi, dan amat sangat baik jika memanfaatkan kondisi ini dengan bijak. Rebound saham sendiri bisa terjadi setelah adanya penurunan atau bearish dari nilai saham. Adanya peningkatan ini, kemudian disebut dengan rebound saham dan penyebabnya. Lebih dari itu, naik dan turunnya grafik saham ini mempengaruhi nilai atau harga jualnya.
Saat terjadi penurunan, akan banyak saham yang kemudian dijual oleh para investor. Tindakan ini untuk menghindari adanya kerugian akibat nilai saham yang anjlok, bisa disebut pula sebagai langkah manajemen risiko. Sementara, ada pula investor lain yang mengambil keuntungan dengan membeli saham yang nilainya anjlok tersebut, tentunya dengan harapan akan naik di waktu yang akan datang.
Dengan perhitungan dan prediksi yang matang, para investor akan dengan berani membeli saham yang anjlok tersebut. Jika banyak pihak yang tertarik untuk membeli, maka kondisi akan berbalik, nilai dari saham tersebut akan perlahan naik. Akibatnya, akan terjadi rebound saham, karena nilai saham grafisnya akan naik.
Ciri-Ciri Rebound Saham
1. Kondisi Pasar Normal
Kondisi pasar yang normal akan mempengaruhi grafik nilai saham. Kondisi pasar ini banyak dipengaruhi oleh IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan, yang biasanya sentimen terhadap kondisi pasar. Mengetahui apa itu rebound saham dan penyebabnya penting karena ketika nilai saham mulai naik dalam hitungan hari, maka bisa diasumsikan IHSG akan mulai mengalami kenaikan, atau rebound.
2. Indeks Saham Amerika Menguat
Ciri selanjutnya dapat dilihat dari kondisi saham Amerika yang menguat. Sebut saja Dow Jones dan Nasdaq, jika keduanya ditutup dengan angka yang terhitung kuat, maka bisa dipastikan IHSG akan ikut naik di hari selanjutnya. Kondisi seperti ini harus diperhatikan secara jeli oleh para investor agar tidak kehilangan momen rebound saham. Pasalnya, IHSG bisa berubah sewaktu-waktu.
3. Sentimen Positif pada IHSG
Jika IHSG sedang mengalami penurunan, maka bisa dilihat apakah mendapatkan sentimen positif atau tidak. Jika ada sentimen positif, misalnya tax amnesty, maka investor bisa mencoba untuk membeli saham yang anjlok harganya. Yang kemudian, akan ada kemungkinan untuk mencapai kondisi rebound nantinya.
Cara Menghadapi Rebound Saham
Kunci untuk menghadapi kondisi rebound saham adalah tenang dan cermat. Mengetahui apa itu dan penyebabnya penting karena saat IHSG menurun dengan tajam, nilai saham akan anjlok. Saat itu, akan banyak investor pemegang saham yang biasanya panik kemudian menjual saham-saham tersebut sebagai langkah manajemen risiko, yang kemudian populer disebut panic selling.
Di sisi yang lain, saham yang dijual saat anjlok bisa menjadi kesempatan bagi investor lain yang berani membelinya. Apalagi, jika saham tersebut berasal dari perusahaan fundamental, kemungkinan akan mengalami kondisi rebound saham akan sangat besar. Karena akan mendapatkan kenaikan lebih cepat setelah IHSG turun.
Untuk itulah momen ketika IHSG turun atau bearish menuju rebound itu cukup krusial. Para investor harus dengan cermat melihat keadaan untuk menentukan langkah selanjutnya. Maka dari itu, ketika IHSG turun, jangan langsung panik dan menjual saham. Tetap tenang dan lihat bagaimana pergerakan nilai saham selanjutnya. Itulah pengertian rebound saham dan penyebabnya.
Selain itu, sangat penting untuk menyimpan dana cadangan. Agar saat kondisi rebound ini terjadi, investor bisa mengambil kesempatan dengan membeli saham yang sedang anjlok maupun sebagai manajemen risiko terhadap nilai saham yang dimiliki sebelum adanya rebound saham. Lebih dari itu, selalu berhati-hati dan cermat dalam berinvestasi agar tidak salah langkah.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!