Investasi menjadi topik yang banyak diperbincangkan oleh masyarakat akhir akhir ini. Sebab banyak orang yang telah menyadari akan pentingnya investasi untuk masa depan. Dan salah satu instrumen investasi yang digemari adalah saham. Namun sebelum membeli saham untuk pemula, sebaiknya yuk pahami terlebih dahulu apa itu market cap dalam saham.
Berbicara mengenai investasi, itu berarti akan membicarakan pula tentang market cap. Sebab market cap/capitalization atau kapitalisasi pasar adalah semacam alat ukur untuk melihat seberapa kompeten sebuah perusahaan. Sehingga anda dapat menjadikannya sebagai dasar pertimbangan sebelum menanamkan investasi atau membeli saham.
Market cap tersebut mengacu pada seberapa besar nilai perusahaan yang ditentukan dari pasar saham. Sederhananya, market cap dapat didefinisikan sebagai total nilai perusahaan yang dihitung dari harga serta jumlah saham yang beredar. Para investor umumnya menjadikan istilah ini sebagai tolak ukur untuk melihat kualitas perusahaan.
Dengan mengetahui nilai market cap, maka investor pun menjadi bisa menentukan besaran dana yang tepat untuk diinvestasikan. Dimana semakin besar nilai dari market cap, itu berarti semakin besar pula potensi perusahaan dalam menjadi ladang investasi saham untuk pemula.
Jenis Jenis Market Cap
1. Large Cap
Large cap adalah jenis yang paling besar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp. 10 triliun atau lebih. Disebut pula sebagai saham lapis pertama atau blue chip, biasanya dimiliki oleh perusahaan besar dengan kondisi keuangan yang stabil. Karena fundamental dan kinerja perusahaan sangat terpercaya, umumnya saham jenis ini tidak mudah terpengaruh kondisi ekonomi.
Dengan kata lain, harga sahamnya pun relatif stabil dan jarang mengalami penurunan. Sehingga tingkat risiko untuk saham blue chip pun lebih rendah. Bahkan kinerjanya mampu mempengaruhi IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan). Tidak heran jika banyak orang mengincar untuk membeli saham dalam kategori large cap tersebut.

2. Middle Cap
Membeli saham untuk pemula juga dapat mempertimbangkan pada kategori middle cap. Kategori ini berisikan saham bernilai sedang yang diterbitkan perusahaan dengan kapitalisasi pasar antara Rp. 1 triliun hingga Rp. 10 triliun. Umumnya emiten yang memasarkan saham middle cap adalah perusahaan yang berkembang pesat, namun masih berpotensi untuk tumbuh lebih besar.
Fundamentalnya cukup baik, meskipun tidak sebesar large cap. Kinerjanya bahkan cukup stabil, sehingga risiko kerugian dapat diminimalisir. Namun tentunya tetap ada risiko kerugian yang lebih besar dari large cap. Kabar baiknya, pergerakan perusahaan middle cap cenderung lebih agresif dibandingkan perusahaan lapis ketiga.
3. Small Cap
Small cap adalah kategori market cap untuk perusahaan lapis ketiga. Kategori ini berisikan saham saham yang umumnya dimiliki oleh perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil, yakni di bawah Rp. 1 triliun. Karena biasanya saham small cap berasal dari perusahaan baru yang masih berpotensi berkembang, maka kemungkinan risikonya pun tinggi.
Itu karena pergerakan saham small cap yang cenderung fluktuatif lantaran rentan terdampak oleh kenaikan atau penurunan ekonomi. Harga saham yang dijual juga cenderung murah, dengan likuiditas lebih rendah. Meski begitu, namun small cap pun memungkinkan anda memperoleh keuntungan yang menjanjikan.
Menghitung Market Cap
Anda bisa mengalikan jumlah saham beredar dengan nilai pasar saat ini dari satu saham, untuk menghitung kapitalisasi pasar perusahaan. Formula yang digunakan antara lain (Market cap = jumlah total lembar saham yang beredar X harga per lembar saham). Agar lebih mudah memahaminya, perhatikan contoh.
Sebagai contoh, PT. KNY memiliki total saham yang beredar sebanyak 10 juta lembar. Tiap lembar saham tersebut dihargai Rp. 100. Maka nilai market cap bisa dihitung 10 juta X Rp. 100 = Rp. 1 miliar. Sehingga berdasarkan kalkulasi tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai market cap PT. KNY adalah sebesar Rp. 1 miliar.
Itu berarti dibutuhkan dana sebesar Rp. 1 miliar untuk bisa membeli perusahaan secara keseluruhan. Inilah kenapa market cap dapat dimanfaatkan ketika membeli saham untuk pemula, jadi anda tahu berapa modal yang dibutuhkan untuk membeli saham. Namun perlu diingat bahwa nilai market cap dapat berubah setiap waktu.
Demikian pembahasan mengenai market cap dalam saham. Anda dapat menghitungnya untuk dijadikan sebagai dasar dalam memilih saham yang berpotensi cuan. Penting untuk mencermatinya terlebih dahulu, sebab nilai market cap bisa terus mengalami perubahan, bahkan meskipun perubahannya tidak terlalu sering. Itulah kenapa ini dapat dimanfaatkan sebagai kunci saat berinvestasi.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!