Dalam persoalan berinvestasi di saham syariah, tentu tidak terlepas dari perusahaan. Berbagai jenis bisnis yang terdapat dalam perusahaan ini sudah dikelompokkan oleh Bursa Efek Indonesia dalam laman resmi idxchannel.com. Daftar saham persektor sebelumnya dikelompokkan dengan nama JASICA (Jakarta Stock Exchange Industrial). Namun, mulai tanggal 25 Januari 2021, mulai diberlakukan IDX-IC (IDX Industrial Classification).
Salah satu perbedaan yang terdapat antara JASICA dan IDX-IC adalah prinsip klasifikasinya. Sebelumnya, JASICA digunakan untuk mengklasifikasikan perusahaan/emiten persektor dengan berdasarkan pada prinsip aktifitas ekonominya. Sedangkan IDX-IC menklasifikasikan sektor berdasarkan pada prinsip eksosur pasar. Dari segi prinsip klasifikasi pengelompokan sektornya, JASICA dan IDX-IC. Jumlah indeksnya pun berbeda. JASICA memiliki 9 indeks dan IDX-IC memiliki 11 indeks. Adapun pengelompokan sektor saham IDX-IC diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Basic Materials
Maksud dari basic materials atau material dasar ini merupakan perusahaan yang produk dan jasanya digunakan oleh industri lain untuk dijadikan bahan baku yang selanjutnya akan diolah menjadi barang final. Seperti perusahaan yang memproduksi bahan konstruksi, produk kayu, kertas dan lain sebagainya.
2. Consumer Cylicals
Sektor consumer cylicals merupakan industri yang memproduksi kebutuhan sekunder. Jadi hasil produksinya bukanlah kebutuhan primer karena produk-produknya bukanlah produk kebutuhan dasar. Contoh-contoh dari sektor consumer cylicals ini adalah pakaian, sepatu, textil dan otomotif.
Sektor consumer cylicals ini berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, karena jika terjadi pelemahan ekonomi, masyarakat akan lebih memilih untuk tidak membelinya dan akan lebih mementingkan kebutuhan primer. Sebagai contoh, untuk mempertahankan kehidupan dalam keadaan pertumbuhan ekonomi yang menurun, tentunya masyarakat akan lebih memilih untuk beli kebutuhan pokok seperti makanan dibandingkan membeli baju.
3. Consumer Non Cylicals
Sektor consumer non cylicals ini merupakan kebalikan dari sektor consumer cylicals. Jika sektor consumer cylicals merupakan industri yang memproduksi barang kebutuhan sekunder, pada sektor consumer non cylicals ini merupakan industri yang hasil produksinya dijual ke toko sebagai kebutuhan primer seperti makanan, minuman, obat-obatan dan lain sebagainya.
Berhubung consumer non cylicals ini memperoduksi kebutuhan pokok, jadi permintaan barang terhadap industri tersebut tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi.
4. Energy
Dalam sektor energy, perusahaan bergelut dibidang sumber energy yang tidak dapat diperbaharui. Berbagai hal mengenai informasi sumber energi, kegiatan yang berkaitan dengan sumber energi, penambangan, pengolahan, perubahan sumber energi menjadi hasil final dari perubahan tersebut, dan lain sebagainya. Seperti pengilangan minyak, pembangkitan listrik dan pengolahan gas alam. Biasanya, produk yang berkaitan dengan energy alternatif juga termasuk pada sektor energi.
Baca Juga : Simak! Jenis-Jenis Akad di Pasar Modal Syariah
5. Financials
Perusahaan yang termasuk pada Sektor financial, industrinya berkaitan dengan keuangan. Hal ini bisa berarti lembaga keuangan baik lembaga keuangan bank maupun non bank. Didalam operasionalnya terdapat layanan pendanaan dan pembiayaan. Beberapa contoh sektor finansial diantaranya adalah bank, asuransi, berbagai jasa investasi seperti perusahaan efek, reksadana dan lain sebagainya
6. Healthcare
Sektor healthercare ini merupakan sektor perusahaan yang jenis usahanya mencakup hal-hal mengenai kesehatan. Baik berupa produk seperti peralatan dan perlengkapan kesehatan, farmasi, ataupun jasa-jasa kesehatan.
7. Industrials
Perusahaan yang termasuk dalam sektor industrial ini merupakan perusahaan yang menjual produk final dan bukan produk yang harus di olah lagi. Namun, produk yang dihasilkan oleh perusahaan sektor industrial ini tidak diperuntukan untuk dikonsumsi oleh konsumen, melainkan diperuntukan untuk industri. Contoh nya adalah keramik porselen & kaca, logam, kimia, plastik, kemasan dan lain sebagainya.
8. Infrastructures
Sektor infrastruktur ini mencakup perusahaan yang berperan dalam pembangunan yang bianya dijadikan fasilitas umum investasi negara seperti jalan tol, bandara, transportasi dan lain sebagainya. Selain pembangungan, sektor perusahaan infrastruktur juga bisa sebagai penyedia kebutuhan infrastruktur.
9. Properties & Real Estate
Berbeda dengan sektor infratruktur yang identik dengan pembangunan failitas umum, sektor properties & real estate ini merupakan perusahaan pengembang pembangunan seperti rumah, kos-kosan, appartement, dan lain sebagainya. Real estate mengacu pada fisik bangunan dan Properties mengacu pada kepemilikan atas fisik bangunan tersebut. biasanya, perusahaan yang bergerak dibidang ini juga menyediakan jasa penunjangnya.
10. Technology
Pada sektor teknologi ini, bisnis yang dijalankan oleh perusahaan merupakan produk dan jasa teknologi. Seperti perusahaan yang menyediakan jasa Teknologi dan Informasi, pengembangan perangkat lunak, produsen perangkat jaringan, perangkat komputer, komponen elektronik dan lain sebagainya.
11. Transportation & Logistic
Industri pada sektor transportation ini merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi. Seperti jasa travel, bis umum, angkutan umum dan tranportasi lainnya.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!