7 Jenis Risiko Investasi Saham yang Perlu Anda Waspadai

by Minsya
4 minutes read

Investasi saham adalah salah satu cara untuk menghasilkan pendapatan dan mengembangkan kekayaan dalam jangka panjang. Namun, seperti halnya instrumen investasi lainnya, investasi saham yang memiliki risiko tinggi juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan oleh para investor. Ada 7 risiko investasi saham yang perlu diketahui. Apa saja 7 risiko investasi saham tersebut? Dan bagaimana cara mengatasi risiko investasi saham? Ayo cari tahu lebih lanjut dalam artikel ini!

1. Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas terjadi ketika saham sulit untuk dijual atau dibeli tanpa mempengaruhi harga pasar. Hal ini terjadi karena kurangnya minat dari investor atau keterbatasan likuiditas pada beberapa saham. Dampak dari risiko ini adalah penurunan harga jual. Jika jumlah pembeli terbatas, para investor mungkin harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari yang diharapkan.

2. Risiko Forced Delisting

Risiko forced delisting adalah situasi di mana perusahaan dipaksa untuk menghapus sahamnya dari bursa. Ada beberapa penyebab risiko forced delisting, seperti kinerja keuangan yang buruk, laporan keuangan yang tidak akurat, dan pelanggaran terhadap peraturan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia.

3. Risiko Capital Loss

Risiko capital loss adalah kerugian yang dapat terjadi ketika nilai saham turun dari harga beli. Risiko ini terkait dengan fluktuasi saham yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kondisi pasar, kinerja perusahaan, dan berita ekonomi. Risiko capital loss dapat berdampak pada kerugian finansial, nilai portofolio, dan keputusan investasi di masa depan.

risiko investasi
freepik.com

4. Risiko Pasar (Systematic Risk)

Risiko pasar dalam investasi saham merujuk pada fluktuasi harga saham yang disebabkan oleh perubahan kondisi pasar secara keseluruhan. Risiko ini mempengaruhi seluruh pasar saham karena faktor eksternal dan tidak dapat dihindari. Risiko pasar ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kondisi ekonomi yang fluktuatif, perubahan suku bunga, sentimen investor, dan peristiwa politik. Untuk mengatasi risiko pasar, investor dapat melakukan diversifikasi portofolio dan melakukan investasi jangka panjang.

5. Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)

Selain Capital gain, istilah belajar saham pemula lainnya yang penting untuk dipahami adalah Capital loss. Bila Capital gain adalah keuntungan, maka Capital loss adalah istilaha untuk kerugian. Kerugian yang dialami oleh investor saham ini dikarenakan harga jual saham yang lebih rendah bila dibandingkan dengan harga saham saat kamu membelinya.

6. Risiko Inflasi

Risiko inflasi dalam investasi saham adalah potensi penurunan daya beli akibat kenaikan tingkat inflasi. Inflasi adalah fenomena di mana harga barang dan jasa secara umum meningkat dalam waktu tertentu. Dampak risiko inflasi terhadap investasi saham antara lain penurunan nilai riil, pendapatan dividen, dan kinerja pasar saham.

7. Risiko Kebangkrutan

Risiko kebangkrutan dalam investasi saham adalah potensi perusahaan tidak dapat membayar hutang atau memenuhi kewajiban keuangannya. Risiko ini dapat berdampak negatif pada nilai saham dan berpotensi menyebabkan kehilangan sebagian atau seluruh saham yang diinvestasikan. Risiko kebangkrutan dapat disebabkan oleh kinerja perusahaan yang buruk, manajemen perusahaan yang tidak efisien, hutang berlebihan, atau persaingan industri.

Cara Mengatasi Risiko dalam Investasi Saham

Risiko selalu ada dalam investasi saham, oleh karena itu ada beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh investor untuk mengelola risiko dan membuat keputusan investasi yang tepat. Berikut adalah beberapa cara mengatasi risiko investasi saham!

1. Ketahui Profil Risiko
Dalam melakukan investasi saham, investor harus mengetahui profil risiko mereka terlebih dahulu. Dengan mengetahui profil risiko, investor dapat menentukan apakah saham yang dipilih untuk diinvestasikan sesuai dengan profil risiko mereka. Ada 3 kategori profil risiko, yaitu konservatif, moderat, dan agresif. Profil risiko konservatif mengutamakan kestabilan dan keamanan dana, profil risiko moderat memiliki tingkat toleransi risiko yang setara antara keuntungan dan kerugian, dan profil risiko agresif cenderung mengambil risiko tinggi dalam berinvestasi.

2. Diversifikasi Portofolio
Diversifikasi adalah strategi kunci dalam mengurangi risiko investasi saham. Diversifikasi melibatkan penyebaran investasi di berbagai saham atau aset yang berbeda. Dengan cara ini, jika salah satu investasi mengalami penurunan nilai, potensi kerugian keseluruhan portofolio akan lebih rendah. Investor dapat melakukan investasi di berbagai industri yang berbeda, memiliki kombinasi saham, obligasi, dan instrumen investasi lainnya dalam portofolio mereka.

3. Penelitian Mendalam
Penelitian mendalam merupakan kunci untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik dan tepat. Lakukan riset menyeluruh tentang perusahaan atau saham yang akan dibeli. Tinjau laporan keuangan, lakukan analisis fundamental, dan ikuti berita terkini yang dapat mempengaruhi harga saham. Melakukan penelitian mendalam sebelum berinvestasi dapat membantu investor menghindari potensi jebakan dan mengelola risiko dengan lebih baik.

Investasi saham memiliki potensi keuntungan yang besar, tetapi juga memiliki risiko yang tinggi (high risk high return). Dengan memahami jenis risiko, penyebabnya, dan cara mengatasinya, investor dapat membuat keputusan investasi yang tepat. Jadi, jangan takut untuk berinvestasi saham, namun tetaplah waspada dan bijak dalam mengelola risiko!

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Leave a Comment

-
00:00
00:00
Update Required Flash plugin
-
00:00
00:00