Memulai investasi sejak dini merupakan salah satu langkah terbaik menuju kebebasan finansial. Jika Anda merencanakan untuk memulai perjalanan investasi, salah satu opsi yang dapat Anda pertimbangkan adalah investasi syariah.
Apa itu investasi syariah? Secara sederhana, investasi syariah merujuk pada investasi yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam atau tidak melanggar ajaran agama Islam. Dalam investasi syariah, segala sesuatu yang bertentangan dengan prinsip Islam seperti riba, alkohol, judi, rokok, dan pornografi dihindari sehingga investasi tersebut sesuai dengan ketentuan agama.
Untuk Anda yang tertarik untuk mengalokasikan dana Anda dalam investasi syariah, berikut adalah 7 pilihan investasi syariah yang dapat Anda pertimbangkan.
1. Saham
Salah satu pilihan investasi syariah yang pertama adalah investasi dalam saham syariah. Contoh saham-saham syariah dapat ditemukan dalam Indeks Saham Syariah Indonesia, Jakarta Islamic Index, dan Jakarta Islamic Index 70. Indeks-indeks tersebut mencakup kumpulan perusahaan terbuka yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.
2. Reksa Dana Syariah
Salah satu bentuk investasi syariah lainnya adalah melalui reksa dana syariah. Dalam reksa dana syariah, perusahaan manajer investasi mengumpulkan dana dari para investor dan mengalokasikan dana tersebut pada berbagai instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan produk pasar uang yang sesuai dengan prinsip syariah. Ini berarti bahwa perusahaan manajer investasi akan memilih instrumen-instrumen tersebut dengan mempertimbangkan aspek-aspek syariah, seperti larangan riba, alkohol, judi, dan sebagainya. Sehingga, investor dapat berinvestasi dengan yakin bahwa uang mereka dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
3. Deposito Syariah
Deposito syariah adalah produk tabungan berjangka yang dikeluarkan oleh bank dan dikelola berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Saat ini, banyak bank syariah yang menawarkan produk ini kepada para nasabahnya. Produk ini memberikan alternatif tabungan yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam, di mana nasabah dapat menempatkan dananya dalam jangka waktu tertentu dengan tingkat keuntungan yang telah ditetapkan sebelumnya. Deposito syariah memastikan bahwa dana yang ditempatkan oleh nasabahnya tidak digunakan untuk kegiatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, seperti riba, spekulasi, atau bisnis yang melibatkan barang-barang haram. Dengan demikian, nasabah dapat menjaga kehalalan dari keuntungan yang diperoleh dari investasi mereka dalam produk ini.
4. Obligasi Syariah / Sukuk
Obligasi Syariah merupakan salah satu bentuk investasi syariah yang penting. Meskipun pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan obligasi konvensional, yang merupakan surat utang dalam jangka panjang, obligasi syariah diterbitkan dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah. Di Indonesia, obligasi syariah sering disebut dengan nama sukuk. Dalam konteks ini, obligasi syariah atau sukuk dikeluarkan sesuai dengan prinsip syariah yang melarang bunga atau riba serta transaksi yang bersifat spekulatif atau tidak jelas. Investasi dalam obligasi syariah memberikan peluang bagi investor untuk mendapatkan pendapatan yang tetap dalam jangka waktu tertentu, sambil memastikan bahwa dana mereka dikelola dengan cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini membuat obligasi syariah menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin berinvestasi secara sesuai dengan keyakinan agama mereka.
5. Emas
Investasi dalam emas secara syariah adalah suatu bentuk investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Emas telah lama diakui sebagai salah satu instrumen investasi yang halal dalam agama Islam. Hal ini karena emas memiliki nilai intrinsik yang stabil dan diakui secara universal.
Dalam investasi emas secara syariah, ada beberapa prinsip yang harus dipatuhi, antara lain:
Transaksi Tanpa Riba: Transaksi dalam investasi emas tidak boleh melibatkan unsur riba atau bunga. Ini berarti pembelian dan penjualan emas tidak boleh melibatkan pembayaran atau penerimaan bunga.
Transaksi Tangguh: Transaksi dalam investasi emas harus dilakukan secara tunai atau kontan, tanpa adanya penundaan atau pembayaran cicilan dengan tambahan bunga.
Aset Fisik: Emas yang diinvestasikan harus merupakan aset fisik yang nyata dan dapat disentuh, bukan sekadar klaim atas kepemilikan emas tanpa keberadaan fisik yang jelas.
Transparansi: Semua transaksi dan proses investasi harus dilakukan dengan transparan, tanpa adanya unsur penipuan atau manipulasi.
Beberapa bentuk investasi emas yang sesuai dengan prinsip syariah meliputi pembelian emas fisik, investasi dalam reksa dana emas syariah, dan investasi dalam program simpan emas yang disediakan oleh lembaga keuangan yang patuh syariah.
Dengan mengikuti prinsip-prinsip syariah ini, investor dapat memanfaatkan potensi pertumbuhan nilai emas sambil menjaga kesesuaian dengan ajaran agama Islam.
6. Investasi Properti
Berinvestasi di sektor properti merupakan opsi alternatif bagi mereka yang ingin berinvestasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
Anda bisa memilih untuk membeli rumah, apartemen, atau kondominium. Selama dana yang Anda gunakan untuk membeli properti adalah halal, dan properti tersebut tidak digunakan untuk tujuan yang bertentangan dengan prinsip syariah, maka investasi properti tersebut dapat dianggap sebagai investasi syariah.
7. Security Crowd Funding (SCF)
Security Crowd Funding (SCF) adalah sebuah konsep yang memungkinkan individu atau investor kecil untuk berinvestasi dalam proyek-proyek bisnis atau properti dengan menyediakan dana dalam jumlah kecil secara kolektif. Dalam SCF, investor memperoleh kepemilikan dalam bentuk sekuritas, seperti saham atau obligasi, sebagai imbalan atas investasi mereka.
Tujuan SCF adalah untuk memberikan akses kepada investor kecil untuk berpartisipasi dalam investasi yang sebelumnya hanya tersedia bagi investor institusi atau yang memiliki modal besar. Dengan menggunakan platform online, SCF memungkinkan investor untuk menemukan dan berinvestasi dalam proyek-proyek yang sesuai dengan preferensi mereka.
Meskipun SCF menawarkan peluang investasi yang lebih terbuka, tetapi juga mengandung risiko yang perlu dipertimbangkan oleh para investor. Sebelum berinvestasi dalam SCF, penting bagi investor untuk melakukan riset yang cermat tentang proyek yang ditawarkan, serta memahami semua risiko dan ketentuan yang terkait dengan investasi tersebut.
Itulah beberapa penjelasan tentang berbagai bentuk investasi syariah, serta keunggulan dan risiko yang terkait. Semoga investasi syariah menjadi pilihan terbaik bagi Anda yang mempertimbangkan jenis investasi ini. Semoga artikel ini bermanfaat!
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!