Dunia saham itu bikin pusing dan banyak banget yang harus dipelajari! Pemikiran itu memang tidak salah, terutama untuk para pemula. Pada dasarnya, belajar saham tidak cukup hanya soal uang masuk dan keluar saja. Perlu juga paham tipe saham di Indonesia yang tersedia. Kenapa? Karena Anda bisa tahu potensi untung, rugi, sampai kinerjanya. Apa saja tipenya?
1. Saham Perusahaan Besar – Blue Chip
Seperti namanya, Blue Chip ini adalah salah satu instrumen saham yang didapat dari perusahaan besar dengan reputasi yang baik dan ternama. Jadi menjadi salah satu opsi investasi yang paling dinamis, stabil, dan menguntungkan. Mengapa demikian? Karena perusahaan itu sendiri sudah beroperasi dalam waktu lama, stabil secara finansial, dan aman.
Di Indonesia sendiri, tipe saham seperti ini didominasi oleh banyak sekali perusahaan negeri berupa bank. Seperti contohnya adalah BBRI (bank BRI), BBCA (bank BCA), dan BBNI (bank BNI) ini semua bukan tipe saham syariah. Tapi bisa juga tersedia dalam bentuk perusahaan sebesar TLKM (Telkom) atau SIDO (Sidomuncul). Perusahaan tersebut biasanya sudah memiliki kapitalisasi pasar bernilai miliaran yang dibagi dalam dividen.
2. Saham Small-Cap – Third Liner
Sedikit lebih rendah dari Blue Chip, Third Liner juga menjadi instrumen investasi yang punya nilai cukup tinggi ula. Tipe saham ini juga disebut dengan nama small-cap karena umumnya dibuat atau dimiliki oleh perusahaan yang tergolong baru tapi punya potensi berkembang cepat. Nilai kapitalisasi pasarnya pun cukup tinggi, dengan jumlah antara 300 juta sampai 2 miliar dolar.
Meski memiliki nilai yang lebih rendah, bukan berarti tipe saham di Indonesia ini kurang baik. Beberapa investor atau peminat saham memilihnya karena ada potensi peningkatan yang tinggi ke depannya. Tapi sebaliknya, tipe saham ini juga punya risiko yang lebih besar dari Blue Chip. Pasalnya volatilitas atau statistik sekuritasnya sendiri masih labil.

3. Saham Berdasar Stock Dividen – Dividend
Dividend (dalam bahasa inggris), jika diartikan dividen saham. Itulah tipe saham yang satu ini. Apa maksudnya? Pada dasarnya investasi ini berpaku pada stock dividen atau pembayaran dividen untuk para pemegang saham, dalam artian lain investor mendapat untuk dalam bentuk saham perusahaan. Jadi bukan uang tunai yang didapat.
Jika memilih perusahaan yang tepat, tipe saham ini bisa memberikan nilai yang besar pula. Investasinya pun bisa saja disediakan oleh perusahaan blue chip, jadi keuntungannya pun cukup banyak. Lantas bagaimana sistem kerjanya? Pada dasarnya, investor berlomba untuk memiliki jumlah saham di perusahaan penyedia.
Seperti contohnya PTBA yang menetapkan dividen saham senilai 5 persen. Dengan nilai tersebut maka perusahaan harus memiliki 0,05 lembar saham per lembar untuk pemegang saham. Apakah tipe saham di Indonesia ini menguntungkan? Ya, nilai keuntungan sesuai dengan jumlah lembar yang dimiliki. Contohnya membeli 100 lembar maka jumlah saham yang dimiliki adalah 5 lembar saham.
4. Saham Stabil – Defensive
Tipe saham yang satu ini punya nilai dividen yang lebih stabil dan konsisten, yang mana tidak terpengaruh kondisi pasar. Idealnya, opsi ini sangat menguntungkan karena tidak takut rugi saat kondisi ekonomi sedang gonjang ganjing. Perusahaan apa yang menyediakan? Biasanya jenis usaha atau emiten di sektor kesehatan, consumer staples, dan utilitas.
5. Saham Di Fase Pemulihan – Turnaround
Tipe saham yang satu ini termasuk yang memiliki nilai positif, tapi juga punya risiko gagal lagi. Pasalnya, tipe saham turnaround tersedia oleh perusahaan, negara, bahkan wilayah yang baru saja mengalami resesi ekonomi. Dalam artian lain, mereka mulai naik kembali dan bisa saja memiliki nilai tinggi karena potensi pemulihan finansialnya.
6. Saham Yang Kenaikan Harganya Kurang Wajar – Gorengan
Apakah ada saham yang punya nilai dan volume yang tidak wajar? Ada, dan namanya adalah saham gorengan. Biasanya aspek ketidakwajaran ini muncul di hampir semua aspek, termasuk bid dan offer, hingga aktivitasnya di dunia saham. Karakternya untung ruginya susah dianalisis, karena punya risiko rekayasa. karena itu, tipe saham di Indonesia ini beresiko dan sebaiknya dihindari terlebih dahulu.
Setiap saham yang tersaji pasti memiliki nilai plus dan minusnya tersendiri. Bukan berarti mereka tidak baik atau lebih baik dari satu sama lain. Pasalnya, setiap saham punya pasarnya sendiri. Jadi, jika ingin masuk ke dunia investasi pastikan Anda tahu tipe saham yang ditawarkan untuk mengantisipasi potensi naik atau turun di waktu ke depan. Semoga beruntung!
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!