5 Langkah Memulai Investasi Bagi Pemula Dan Generasi Muda

by Minsya
3 minutes read

Generasi muda memang harus melek teknologi. Apalagi dengan banyaknya inovasi teknologi yang memudahkan proses keuangan hingga investasi. Namun perlu dikenali, jika investasi kekinian pun tidak bisa dilakukan sembarangan. Jika Anda tertarik untuk mencoba, lebih baik kenali cara memulai investasi berikut ini agar lebih siap dengan keuntungan dan risikonya. 

1. Mematangkan Pengetahuan Akan Investasi

Dari awal, setiap peminat dan pemula investasi harus tahu dan mengenal apa yang akan mereka lakukan. Wajib tugasnya untuk tahu apa yang Anda beli atau akan taruhkan. Berinvestasi berarti membeli saham, atau sebagian kecil dari kepemilikan sebuah perusahaan. Meski kecil, nilainya pun bisa sangat besar mulai dari ratusan ribu hingga milyaran rupiah. 

Saham yang dibeli pun termasuk luas dan beragam, apapun yang ditemukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai pasar saham. BEI ini adalah tempat bertemunya pihak emiten atau yang membutuhkan modal dengan investor. Penjualan saham ini dilakukan melalui penawaran umum perdana atau IPO (initial public offering).

Penjualan saham ini hadir dalam lembar saham yang ditawarkan. Yang mana, setiap investor wajib kenali akan fundamental perusahaan tersebut. Beberapa ilmu yang dipelajari adalah industri, perusahaan, trend indeks, hingga pergerakan saham. Alhasil cara memulai investasi yang dikeluarkan akan memiliki potensi untung.  

2. Mengenali Keuntungan Investasi

Keuntungan investasi yang bisa didapat adalah pembagian Dividen dan capital gain. Capital gain ini keuntungan dari selisih harga beli dan jual saham. Biasanya keuntungan ini diambil saat ada gejolak harga saham di pasar, yang bisa diperoleh dari transaksi trading atau investasi jangka panjang. Contoh yang paling mudah adalah peningkatan harga saham. 

Seumpama membeli 100 lembar atau lot saham dengan harga awal Rp 500. Namun kini saham melonjak menjadi Rp 3.000 per lembar, maka nilai investasi menjadi Rp. 30 jutaan. Selisih Rp 25 juta tersebut adalah capital gain yang Anda dapatkan. Hal tersebut adalah contoh untung, namun bisa saja investasi rugi karena nilai usaha justru menurun. 

Selain dari Capital gain, bisa juga mendapat untung dari dividen. Keuntungan ini berdasar porsi saham kepemilikan. Namun hanya akan diberikan jika benar mendapat untung. Sayangnya, dividen tidak selalu memberikan hasil. Mengingat setiap perusahaan memiliki kebijakan tersendiri, termasuk menggunakan laba untuk ekspansi bukan untuk dividen. 

Memulai Investasi
freepik.com

3. Menyediakan Modal

Cara memulai investasi selanjutnya adalah modal. Investasi tidak selalu mahal, apalagi dengan penawaran investasi kekinian yang memiliki setoran modal awal hingga Rp 100 ribuan saja. Meski demikian, Anda tidak harus berpatok pada nilai minimal. Jika sekuritas sudah pasti jelas dan aman, maka bisa ditingkatkan.

Tapi pastikan modal yang dikucurkan adalah uang dingin atau dana menganggur. Karena investasi kerap bersifat jangka panjang dan tidak bisa diambil sewaktu waktu. Setelah itu, kenali jumlah biaya dan prospek perusahaannya. Pilih dengan berhati hati, hindari perusahaan yang ada di ambang kebangkrutan.

4. Memilih Broker Yang Tepat

Pastikan Anda berinvestasi dari broker yang tepat dan terpercaya. Sebagai jembatan antara bursa efek Indonesia dan Anda sebagai investor, pastikan mereka benar mampu. Untuk itu, perhatikan MKBD atau modal kerja bersih disesuaikan dan lakukan riset komprehensif dari layanannya. Pastikan mereka unggul dalam memberi layanan dan juga bertanggung jawab.

Sesuai dengan jenis dari broker itu sendiri, Anda pun akan mendapat cara dan kinerja investasi yang berbeda. Yang jelas, pastikan pelayanannya baik. Terutama untuk fasilitas online trading, akses real time, hingga komisinya. Lakukan juga riset akan sekuritas tersebut, seperti rekomendasi hingga lisensi. 

5. Memilih Saham Berdasar Kapitalisasi Pasar

Meski sudah dibantu dengan broker, Anda masih memiliki hak untuk memilih saham. Cara memulai investasi ini bisa diambil dengan melihat dan memilih kapitalisasi pasar. Kapitalisasi saham menunjukkan nilai sebuah perusahaan. Biasanya harga saham akan dikalikan dengan jumlah lembar saham. mMka semakin besar kapitalisasi tersebut, semakin mahal pula harga perusahaan di pasar.  

Di zaman yang serba teknologi, sudah tidak heran jika banyak hal yang menjadi atau dibuat lebih mudah. Investasi sendiri akhirnya dapat mencapai pasar yang lebih luas dan beragam, termasuk para kaum muda. Meski kesannya mudah, perhatikan pengetahuan, keuntungan, modal, broker, dan kapitalisasinya, sehingga kucuran dana pun tidak akan sia sia. 

Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!

You may also like

Add Comment