Analisis keuangan akan sangat penting untuk menentukan apakah kondisi perusahaan baik atau tidak. Bahkan hasil analisis data keuangan ini juga bisa dijadikan sebagai pertimbangan investasi agar tidak salah dan aman. Salah satu cara untuk melakukan analisis data keuangan yang tepat adalah dengan menggunakan rumus perhitungan Return on Asset (ROA).
Return on Asset atau lebih dikenal dengan nama ROA merupakan suatu perhitungan dengan menggunakan rasio keuangan. Rumus perhitungan ini akan membantu dalam menunjukkan perbandingan antara laba bersih dengan total keseluruhan aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Sehingga analisis data keuangan ini berperan penting dalam perusahaan.
Hasil dari data analisis ROA tersebut kemudian akan digunakan untuk mengetahui seberapa handal perusahaan dalam mengelola aset yang dimilikinya untuk menghasilkan laba atau keuntungan perusahaan. ROA akan ditampilkan dalam bentuk persentase yang menggunakan rumus. Semakin besar nilai ROA maka semakin baik perusahaan tersebut.
4 Langkah Menghitung ROA Untuk Laporan Keuangan
1. Melihat dan Menganalisis Laporan Keuangan Perusahaan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa hasil perhitungan ROA ini akan banyak dijadikan sebagai bahan pertimbangan investor untuk melakukan investasi. Namun, sayangnya tidak semua perusahaan akan membuka data keuangannya kepada publik. Sehingga memang tidak semua perusahaan bisa dihitun nilai ROA-nya.
Jenis perusahaan yang bisa dilakukan analisis adalah perusahaan yang sudah punya status terbuka dan sudah tercatat di BEI. Sehingga bila anda ingin menganalisis angka Return on Asset (ROA) perusahaan untuk investasi, maka anda bisa melihat berbagai deretan perusahaan resmi yang sudah terdaftar di BEI terlebih dahulu.
2. Mencari Laba Bersih
Sesuai dengan rumus ROA yang digunakan yaitu Return On Asset = Laba Bersih / Total Aset x 100%, maka ada dua variabel yang diperlukan yaitu laba bersih dan jumlah total aset. Sehingga tahap selanjutnya yang bisa anda gunakan untuk mengetahui nilai ROA adalah dengan mengetahui terlebih dahulu berapa besaran laba bersih suatu perusahaan tersebut.
Nilai laba bersih ini bisa anda dapatkan dari laporan keuangan yang diunduh di awal. Namun ingat, nilai laba bersih yang digunakan dalam ROA bukan jumlah laba bersih pada periode berjalan namun jumlah laba periode berjalan keseluruhannya. Namun, bila jumlah ini tidak ditampilkan di laporan keuangan, maka bisa menggunakan nilai laba periode berjalan saja.
3. Mencari Total Aset Perusahaan
Setelah mendapatkan nilai laba bersih suatu perusahaan, maka anda juga harus mengetahui tahap variabel selanjutnya yaitu jumlah total aset perusahaan. Anda bisa melakukan pengecekkan pada jumlah total aset perusahaan tersebut pada suatu periode berjalan. Informasi ini juga bisa anda temukan di laporan perusahaan yang di unduh pertama.
Laporan perusahaan yang akan dipublikasikan untuk umum biasanya akan mencantumkan informasi penting seperti aset, liabilitas, ekuitas, dan juga arus kas keuangan perusahaan pada periode berjalan. Sedangkan untuk informasi rasio seperti Return on Asset (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (ROE) dan lainnya tidak dicantumkan.
4. Proses Perhitungan ROA
Setelah mengetahui beberapa variabel diatas, maka anda bisa lanjut ke proses perhitungan nilai ROA. Anda bisa menggunakan rumus yaitu Return On Asset = Laba Bersih / Total Aset x 100%. Caranya mudah saja, setelah anda mngetahui kedua variabel yang pentung yaitu Laba Bersih dan Total Aset Perusahaan, maka anda tinggal masukkan saja ke rumusnya.
Misalnya seperti nilai Return on Asset (ROA) PT Unilever Indonesia Tbk tahun 2021 dengan laba bersih Rp 1.861.740.000.000 dan total aset Rp 32.916.154.000.000. Maka akan diperoleh hasil perhitungan nilai ROA sebesar 5,656 %. Nilai ini akan bisa dijadikan dasar untuk anda yang ingin melakukan investasi ke PT Unilever Indonesia Tbk selanjutnya.
Itulah sekilas tentang ROA dan Langkah menghitungnya yang bisa anda lakukan. Perhitungan dengan menggunakan rumus diatas adalah cara yang paling mudah untuk menentukan apakah kondisi keuangan sedang baik baik saja atau tidak. Rumus tersebut juga harus diketahui oleh investor agar tidak salah pilih investasi kedepannya.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!