Saat masyarakat Indonesia semakin melek finansial, pastinya akan semakin menyadari pentingnya investasi. Apalagi ketika mengalami permasalahan yang membutuhkan proses penerapan manajemen keuangan yang efektif. Salah satu hal yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan investasi saham. Namun anda perlu perhatikan tentang risiko investasi saham ini.
Investasi diartikan sebagai salah satu bentuk kegiatan mengelola keuangan untuk tujuan menghasilkan uang atau meningkatkan kekayaan. Bentuk investasi juga sangat beragam, antara lain investasi emas, trust investasi, deposito, obligasi, saham, dan real estate. Apa pun rute yang dipilih, sangat penting untuk mengetahui risiko investasi yang bisa saja dialami.
Terlepas dari risiko investasi, ada juga manfaat yang cukup besar dari kegiatan pengelolaan keuangan ini. Mengamankan masa depan keuangan yang lebih baik Aset tetap dapat menghasilkan pendapatan yang dapat digunakan sebagai pendapatan tetap, menghindari resiko berhutang dan terutama untuk menyisihkan dana sebagai tabungan dan investasi.
Selain ini bermanfaat juga untuk menghindari stres keuangan keluarga, dan kehidupan akan aman secara finansial di masa depan. Berinvestasi adalah rencana keuangan jangka panjang yang penting dalam upaya membangun masa depan finansial. Berinvestasi memang berisiko, tetapi pendapatan harus didistribusikan untuk menuai manfaat dari investasi.
Memahami Resiko dalam Investasi Saham
1. Resiko Investasi Sistematis
Risiko investasi saham adalah potensi kerugian yang mungkin diderita investor dari kegiatan investasi tersebut. Risiko ini secara umum dibagi menjadi dua jenis yaitu risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Risiko investasi sistematis Ini adalah jenis risiko eksternal yang tidak dapat dihindari atau tidak bisa dikendalikan oleh perhitungan yang sedemikian rupa.
Risiko investasi sistematis mampu memberikan pengaruh pada semua sekuritas dan tidak dapat dikurangi dengan diversifikasi. Beberapa jenis dari risiko sistematis meliputi Risiko suku bunga yang merupakan jenis risiko investasi yang timbul dari perubahan tingkat suku bunga yang dapat mempengaruhi hasil investasi. Selanjutnya terdapat risiko inflasi atau daya beli
Dengan kata lain, perubahan terkait inflasi dalam daya beli membuat peluang arus kas investasi menjadi kurang berharga di masa depan. Ketiga, risiko nilai tukar (valas) yang timbul dari fluktuasi nilai tukar, misalnya jika mata uang lokal terdepresiasi. Terakhir, Risiko yang disebabkan oleh perubahan harga komoditas tertentu. Biasanya tunduk pada fluktuasi harga dan penawaran dan permintaan.
2. Resiko Investasi Tidak Sistematis
Risiko investasi saham tidak sistematis diartikan sebagai bentuk risiko yang bisa dihindari dan dikendalikan. Risiko ini bisa diatasi dengan membangun atau mendiversifikasi portofolio investasi Anda. Risiko non-sistematis meliputi Risiko likuiditas atau resiko yang timbul dari kesulitan dalam mengumpulkan dana untuk jangka waktu tertentu sesuai ketentuan.
Selanjutnya terdapat risiko reinvestasi yang timbul dari imbal hasil aset keuangan yang harus diinvestasikan kembali oleh entitas. Anda juga bisa menemukan risiko keuangan yang merupakan suatu jenis risiko struktur pendanaan. Dan yang terakhir terdapat sebuah risiko bisnis yang biasanya terjadi karena adanya masalah terkait operasi perusahaan investasi.
Solusi Mengatasi Risiko Investasi
1. Menetapkan Target Investasi
Keuntungan atau pengembalian dan risiko investasi saling terkait. Jika pengembaliannya tinggi, resikonya tinggi. Sebaliknya, jika pengembalian investasi rendah, maka nantinya akan menghadapi risiko yang lebih kecil. Sebelum berinvestasi, Anda bisa belajar banyak dengan menetapkan tujuan terlebih dahulu. Mulailah dengan memutuskan tujuan dari investasi.
Kemudian pastikan jenis investasi yang diinginkan, serta jenis risiko yang mungkin dihadapi. Misalnya, jika Anda ingin berinvestasi untuk jangka pendek dengan risiko minimal pilihlah reksa dana. Kendaraan investasi ini juga cocok untuk investor yang belum berpengalaman. Jika Anda sudah memahami pasar dan jenis investasi yang berbeda, Anda dapat beralih ke tingkat risiko yang lebih tinggi.
2. Awasi Investasi
Setelah mengikuti tips di atas maka dapat mengatasi risiko investasi saham berikut dengan kendali penuh atas investasi. Untuk melakukan ini, pantau secara teratur pergerakan investasi. Tujuannya agar tidak melewatkan kesempatan menarik dengan keuntungan yang lebih besar. Anda juga bisa mengetahui kapan tren investasi sedang mengalami penurunan.
Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi saham maka anda perlu memahami terlebih dahulu apa saja yang perlu dipersiapkan dan bagaimana cara mendapatkan keuntungan. Selain memperhatikan keuntungan, anda juga perlu melakukan pertimbangan terhadap kemungkinan resiko yang akan dihadapi seperti yang disebutkan diatas.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!