Setiap orang yang berperan sebagai investor pastinya ingin mendapatkan keuntungan dari investasinya. Oleh karena itu, diperlukan strategi terbaik dalam menentukan jenis emiten yang dipilih. Sebelum terjun ke dunia saham maka pastikan bahwa anda memahami berbagai jenis istilah yang ada didalamnya. Rasio Rentabilitas adalah salah satu jenis istilah yang perlu dipahami.
Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa untuk bisa menentukan pilihan emiten yang menguntungkan maka diperlukan pertimbangan matang. Salah satu bentuk tindakan yang bisa dilakukan untuk bisa mendapatkan pilihan terbaik yaitu dengan melakukan pemeriksaan apakah emiten akan menguntungkan atau tidak ketika dilakukan dalam jangka panjang.
Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan dengan cara menguji kemampuan emiten dalam menghasilkan laba. Proses untuk bisa mengetahui hal ini tidak hanya bisa dilihat dari laba bersih yang dihasilkan dalam periode tertentu saja, namun juga perlu dibandingkan dengan berapa besaran modal yang dikeluarkan oleh emiten untuk bisa mencapai laba tersebut.
Karena bisa jadi emiten tersebut berhasil meraup keuntungan sebesar Rp. 1 triliun tetapi modal yang ditempatkan adalah 950 miliar rupiah. Dengan begitu maka dapat diartikan bahwa kinerja dari emiten tersebut masih kurang efektif. Langkah yang perlu dilakukan untuk bisa membandingkan keuntungan tersebut yaitu dengan menggunakan rasio rentabilitas.
Rasio rentabilitas adalah cara yang bisa dilakukan untuk bisa menunjukkan perbandingan pendapatan emiten atau perusahaan dengan modal yang dikeluarkannya. Proses ini dilakukan umumnya dengan tujuan agar bisa mengetahui efektivitas dan kinerja perusahaan emiten. Dalam bahasa inggris, rasio rentabilitas ini dapat dikenal dengan istilah basic earning power.
Basic earning power merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghasilkan laba dalam jangka waktu tertentu dan sudah terlepas dari kondisi eksternal dan internal yang dapat memberikan pengaruh terhadap operasional perusahaan. Rasio rentabilitas ini seringkali disamakan dengan rasio profitabilitas padahal keduanya sangat berbeda.
Perbedaan tersebut bisa diketahui bahwa rasio rentabilitas akan digunakan oleh investor untuk bisa mengukur dan mengetahui jumlah laba bersih yang dihasilkan oleh emiten sedangkan untuk rasio profitabilitas digunakan untuk bisa mengukur jenis laba yang dihasilkan. Selanjutnya anda bisa mengetahui berbagai jenis dari Rasio Rentabilitas.
Mengenal Jenis Rasio Rentabilitas
1. NPM atau Net Profit Margin
Net Profit Margin rasio rentabilitas adalah sebuah perhitungan yang dilakukan untuk bisa mendapatkan perbandingan antara laba setelah pajak dengan jumlah pendapatan emiten. Rumus yang digunakan untuk bisa menghitung NPM ini yaitu dengan memperkirakan jumlah laba bersih perusahaan dengan melakukan pengurangan pendapatan operasional dengan biaya operasional dan pajak.
Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan membagi jumlah laba bersih yang diperoleh dan kemudian dibagi pendapatan operasional. Selain menambahkan jumlah pajak, anda juga perlu menambahkan berbagai jenis faktor lainnya seperti bunga bank. Hal tersebut perlu dilakukan karena tak jarang perusahaan mengajukan hutang kepada pihak ketiga.
2. GPM atau Gross Profit Margin
GPM dapat diartikan sebagai salah satu jenis rasio pembanding yang dilakukan untuk bisa mengetahui jumlah laba kotor perusahan dan juga pendapatannya. Untuk bisa mengetahui jumlah laba kotor maka dapat dilakukan dengan mengurangi pendapatan operasional dengan biaya operasional yang meliputi gaji dan bahan baku lainnya kemudian dibagi pendapatan operasional.
Setelah itu untuk bisa mengetahui GPM maka anda perlu membagi laba kotor yang didapatkan sebelumnya dengan pendapatan operasional sebagai contoh sederhananya misalkan perusahaan memiliki pendapatan Rp 21 juta pada tahun 2020 dan Rp 20 juta di tahun 2019.
Dengan begitu maka jumlah laba kotor yang dimiliki perusahaan yaitu sekitar 7,14% sedangkan Gross Profit Marginnya rasio rentabilitas adalah 12,8%. Dengan begitu maka dapat diartikan bahwa kinerja perusahaan mengalami penurunan karena beban operasional yang dikeluarkan perusahaan lebih besar dibandingkan dengan jumlah peningkatan laba yang diperoleh.
Dengan mengetahui bagaimana cara mengukur dan menghitung rasio rentabilitas ini maka dapat dipastikan bahwa anda tidak akan salah dalam menentukan emiten yang akan dijadikan pilihan. Tanpa melakukan perhitungan yang satu ini maka dapat dipastikan bahwa untung yang diperoleh dari investasi tidak akan bisa tergambarkan dengan sangat baik.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!