Memahami beberapa hal terkait pasar modal menjadi hal yang penting jika ingin membeli saham untuk pemula. Salah satunya yaitu mengenai konsep support dan resistance yang paling sering didiskusikan dalam analisis teknikal. Apa sebenarnya support dan resistance dalam dunia investasi saham ? Yuk simak.
Jika diartikan secara harfiah, support yaitu dukungan dan resistance adalah perlawanan. Dalam dunia saham, support ini merupakan garis di bawah chart yang menjadi titik harga terendah pada suatu waktu. Support tersebut bertindak seakan ada ada yang menjaga agar harga saham tidak sampai jatuh lebih dalam.
Jadi ketika harga saham menyentuh support, maka harganya seperti memantul kembali ke atas. Harga akan turun ke bawah sampai menemukan titik support baru apabila support sebelumnya tertembus atau breakdown. Dengan kata lain, itu adalah waktu yang tepat untuk membeli saham. Sebab harga saham tidak bisa lebih rendah lagi ketika sudah mencapai titik support ini.
Sementara resistance biasanya dipakai untuk strategi menjual. Sebab resistance merupakan kebalikan dari support, yaitu titik tertinggi yang tidak bisa ditembus pergerakan harga yang naik. Jika sudah mencapai batas atas harga saham tersebut, maka saham tidak akan bisa lagi mengalami kenaikan harga. Itu berarti saat yang tepat bagi anda untuk menjual saham yang dimiliki.
Bagi anda yang membeli saham untuk pemula, perlu dipahami bahwa dua keadaan tersebut hanya berlaku untuk harian. Jadi hari esok mungkin keadaan support dan resistance bisa berbeda lagi. Analogi mengenai konsep ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari. Sebagai contoh, sepasang sepatu dijual seharga Rp. 200.000 pada sebuah marketplace.
Suatu hari, harga sepatu tersebut turun menjadi Rp. 150.000 dan beberapa hari kemudian harganya kembali normal ke Rp. 200.000. Kondisi ini tentu membuat anda akan berpikir bahwa Rp. 150.000 adalah harga terbaik yang bisa diperoleh. Jadi Rp. 150.000 inilah yang menjadi titik support untuk menjaga supaya harga tidak semakin turun.
Sementara untuk resistance contohnya yaitu harga bawang merah mencapai harga tertingginya di pasar pada bulan Ramadhan, yakni Rp. 80.000 per kilonya. Anda tentu ingin harga semakin naik jika menjadi pedagang. Namun karena kondisi pasar tidak memadai, maka anda akan berpikir bahwa Rp. 80.000 tersebut adalah harga terbaik untuk menjual bawang merah.
Jadi fungsi dari support dan resistance yaitu sebagai indikator atau sebagai alat konfirmasi pergerakan harga saham. Ini menjadi salah satu cara trader dalam menaksir tingkat harga saat ini serta memproyeksikan pergerakannya di masa depan. Namun pergerakannya harus selalu diperhatikan karena dapat terus mengalami perubahan. Dimana titik harga terendah dan harga tertinggi setiap harinya tidak selalu sama.
Cara Menentukan Titik Support dan Resistance
1. Menggunakan Garis Horizontal
Mengetahui cara membaca grafik adalah hal penting ketika belajar saham untuk pemula. Dalam hal ini jangan lupa mempelajari cara membaca garis garisnya, karena anda memerlukannya untuk menentukan titik support dan resistance. Adapun cara pertama yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan garis horizontal.
Tarik dari ujung ke ujung garis horizontal dan letakkan di tengah tengah sehingga membentuk pola yang simetris antara atas dan bawah. Jika sudah, nantinya anda bisa melihat lebih jelas titik support dan titik resistance. Titik terendah merupakan harga saham yang paling kecil, dan titik tertinggi adalah harga saham yang paling besar. Dimana pergerakan tersebut akan menjadi bayangan di hari berikutnya.
2. Menggunakan Garis Diagonal
Selain menggunakan garis horizontal, anda juga dapat menggunakan garis diagonal. Yaitu dengan menarik garis diagonal dari harga titik terendah ke harga titik tertinggi. Setelah itu anda bisa melihat dengan jelas titik support dan resistance. Penggunaan garis horizontal dan diagonal ini adalah teknik yang paling sederhana, sehingga dapat diandalkan ketika membeli saham untuk pemula.
Memahami support dan resistance akan sangat membantu anda ketika bertransaksi saham. Jadi sebaiknya anda mempelajari hal ini terlebih dahulu sebelum benar benar membeli saham. Selain itu, analisis fundamental tentu tetap dibutuhkan demi memperoleh sinyal masuk dan keluar. Anda dapat mengkombinasikan kedua metode analisis untuk membantu membaca sekaligus mengantisipasi sentimen pasar.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!