IPO, atau Initial Public Offering, merupakan proses di mana suatu perusahaan atau calon emiten memperoleh modal dengan menerbitkan sahamnya untuk pertama kalinya di pasar saham. Bagi Bursa Efek Indonesia (BEI), IPO bukan hanya sebatas transaksi keuangan, melainkan juga simbol pertumbuhan dan daya saing ekonomi.
Langkah Pertama Menuju Publik
Ketika sebuah perusahaan atau calon emiten memutuskan untuk melakukan IPO, langkah pertama yang diambil adalah menyusun prospektus. Prospektus ini berisi informasi komprehensif tentang perusahaan, termasuk kinerja keuangan, model bisnis, dan rencana penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran saham. Tujuannya adalah memberikan gambaran yang jelas kepada calon investor.
Peran Bursa Efek Indonesia
Proses IPO melibatkan kerjasama erat dengan Bursa Efek Indonesia. BEI menyediakan platform untuk perusahaan yang akan go public, menjalankan proses pendaftaran saham, dan memfasilitasi kegiatan perdagangan. Melalui IPO, perusahaan dapat memperoleh akses ke modal yang lebih besar, yang kemudian dapat digunakan untuk ekspansi, inovasi, atau pengurangan utang.
Keuntungan Bagi Investor
Bagi investor, IPO memberikan peluang untuk menjadi pemilik saham perusahaan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder. Sementara itu, fluktuasi harga saham pada hari pertama perdagangan memberikan kesempatan bagi investor untuk meraih keuntungan cepat.
Dinamika Pasar
Proses IPO juga menciptakan dinamika tersendiri di pasar saham. Kehadiran saham baru dapat memperkaya pilihan investasi di pasar, sementara investor berlomba-lomba untuk mendapatkan bagian dari saham yang ditawarkan.
Tantangan dan Peluang
Meskipun IPO menjanjikan banyak keuntungan, perusahaan juga dihadapkan pada tantangan. Proses regulasi, persiapan keuangan, dan perubahan dalam tata kelola perusahaan menjadi fokus utama. Namun, bagi perusahaan yang berhasil, IPO adalah langkah berani menuju pertumbuhan dan percepatan pengembangan.
Dalam konteks Bursa Efek Indonesia, IPO menjadi sebuah peristiwa penting yang mencerminkan keberlanjutan pasar modal Indonesia dan peran pentingnya dalam mendukung perkembangan ekonomi nasional. Berikut 10 Perusahaan yang akan IPO di Februari 2024.
10 Calon Emiten Yang Melantai
1. PT Satu Visi Putra Tbk (VISI)
VISI berperan sebagai penyedia bagi distributor dalam industri pencetakan digital. Calon emiten ini mengimpor produk dari China dan mendistribusikannya ke sebelas gudang yang dimiliki oleh perseroan di Bekasi dan Surabaya. Beberapa produk unggulan yang dijual oleh perusahaan termasuk papan PVC, tinta, banner, dan display.
Pengalokasian dana yang direncanakan adalah sebesar 96,5% untuk modal kerja, menunjukkan fokus pada keberlanjutan operasional dan pertumbuhan bisnis. Sementara itu, sekitar 3,5% dialokasikan untuk pembelian armada pengangkutan, yang mencerminkan upaya perusahaan untuk memperkuat infrastruktur logistiknya.
2. PT Ecocare Indo Pasifik Tbk (HYGN)
HYGN merupakan penyedia jasa kebersihan berlangganan untuk Bank Central Asia (BCA). Calon emiten ini beroperasi dalam industri layanan dukungan untuk manajemen kebersihan dan kesehatan dalam ruangan serta toilet di sebuah gedung. Melalui anak perusahaannya, PT Tukang Bersih Indonesia, HYGN telah mengembangkan aplikasi bernama Tukang Bersih, memungkinkan pelanggan untuk memesan layanan housekeeping sehari-hari. Selain itu, perusahaan juga menyediakan layanan pembasmi hama melalui anak perusahaannya, PT Indocitra Pacific, dengan merek Pestcare.
Penggunaan dana IPO direncanakan sebesar 49,2% untuk modal kerja, menunjukkan komitmen perusahaan untuk menjaga keberlanjutan operasionalnya. Sebanyak 18,5% akan dialokasikan untuk belanja modal, sementara 13,5% akan digunakan untuk pembelian gudang di Bogor dari pihak afiliasi. Selanjutnya, sekitar 10,8% direncanakan untuk penyetoran modal kepada anak usaha PT Tukang Bersih Indonesia, dan sisanya, 8%, akan dialokasikan untuk penyetoran modal kepada anak usaha PT Indocitra Pacific. Rencana alokasi dana tersebut mencerminkan strategi perusahaan dalam mengoptimalkan aspek-aspek kunci bisnisnya.
3. PT Terang Dunia Internusa Tbk. (UNTD)
UNTD adalah produsen dan pemasar sepeda yang mengusung merek-merek terkenal seperti United, Genio, Avand, Patrol, Dominate, 3T, dan Rubick. Calon emiten ini memiliki afiliasi dengan Sepeda Bersama Indonesia (BIKE), yang bertindak sebagai distributor produk-produk UNTD. Dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta unit sepeda, 250 ribu unit sepeda listrik, dan 150 unit sepeda motor listrik per tahun, UNTD telah menetapkan pijakan yang kuat di industri sepeda.
Penggunaan dana dari penawaran saham ini sepenuhnya akan dialokasikan untuk modal kerja. Dana tersebut akan digunakan untuk pembelian bahan baku yang berkaitan dengan produksi sepeda motor listrik dan e-moped, mencerminkan komitmen perusahaan untuk memperkuat operasional dan ekspansinya di pasar sepeda yang terus berkembang. Hanya saja saham ini tidak termasuk kategori Saham Syariah.
4. PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII)
ALII adalah perusahaan jasa pengangkutan batu bara yang merupakan afiliasi dari Bakrie. Calon emiten ini telah memiliki aset berupa 36 unit tongkang sungai, 40 unit kapal tunda, 2 unit assist tugs, dan 1 unit FTU dengan kapasitas 20.000 MT PWWD.
Dana yang dihimpun dari penawaran saham ini akan digunakan secara strategis. Sebanyak 75% dari dana tersebut akan dialokasikan untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan anak, PT Mahakam Coal Terminal. Sementara itu, 20,64% akan digunakan untuk belanja modal, terutama pembelian kapal tongkang baru. Sedangkan 4,36% sisanya akan disisihkan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Keputusan ini mencerminkan komitmen ALII untuk memperkuat operasionalnya dan mendukung pertumbuhan bisnisnya di sektor pengangkutan batu baru. Sayangnya saham ini tidak termasuk kategori Saham Syariah.
5. PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP)
MKAP adalah penyedia alat berat yang menjadi langganan Pertamina. Bisnis perusahaan ini terdiri dari dua segmen utama, yaitu penjualan dan pengadaan, serta layanan dan sewa. Calon emiten ini memiliki lisensi resmi untuk memasarkan produk dari merek-merek terkemuka seperti Mudking, Petrodrill, PumpWorks, Double Life, WEG, Gardner Denver, dan Leistritz.
Dana yang dihimpun dari penawaran saham ini akan digunakan sepenuhnya calon emiten untuk modal kerja. Keputusan ini mencerminkan fokus MKAP untuk memperkuat kapasitas operasionalnya, memberikan layanan terbaik kepada Pertamina, dan mendukung pertumbuhan dalam segmen penjualan, pengadaan, serta layanan dan sewa alat berat.
6. PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA)
MEJA adalah perusahaan konsultan desain, pelaksana konstruksi interior, dan pabrikasi furnitur. Beberapa klien yang dilayani oleh Calon emiten ini termasuk Bank Mandiri ($BMRI), PT XL Planet, PT Putra Oetama Teknologi, PT Birotika Semesta, dan Holland Village Group.
Dana yang diperoleh dari penawaran saham ini akan dialokasikan dengan cara berikut: 24% untuk pembelian aset tetap, 4% untuk biaya sewa bangunan, dan 72% untuk mendukung kebutuhan modal kerja. Keputusan alokasi dana ini mencerminkan strategi MEJA untuk memperkuat infrastruktur, memperluas kapasitas, dan mendukung kelancaran operasional serta pertumbuhan bisnisnya di industri desain dan konstruksi interior.
7. PT Topindo Solusi Komunika Tbk (TOSK)
TOSK adalah perusahaan pengembang platform Topindoku yang menawarkan berbagai produk virtual seperti pulsa, paket data, token, voucher game, tiket perjalanan, pembayaran tagihan, dan lain sebagainya. Fokus utama Calon emiten ini adalah pada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Dalam penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran saham ini, sebanyak 40% akan dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja. Selanjutnya, sebanyak 10% akan digunakan sebagai penyertaan modal untuk entitas anak PT Topindo Niaga Nusantara, dan 50% akan disalurkan sebagai penyertaan modal untuk entitas anak PT Topindo Ikon Properti. Pengalokasian dana ini mencerminkan strategi TOSK untuk memperkuat operasional sehari-hari, mendukung pertumbuhan bisnisnya, dan melanjutkan investasi di sektor properti.
8. PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK)
BAIK adalah perusahaan yang mengelola dan memiliki restoran dengan merek Ayam Goreng Nelongso dan Geprek Kak Rose (yang merupakan merek milik entitas anak). Saat ini, Calon emiten dan entitas anaknya telah merambah ke 64 gerai dengan berbagai cabang dan kemitraan yang tersebar di Pulau Jawa dan Bali.
Dalam penggunaan dana yang diperoleh dari penawaran saham ini, sebanyak 63,8% akan dialokasikan untuk biaya operasional. Selanjutnya, sebanyak 22,5% akan digunakan untuk merenovasi 23 gerai, 10,2% akan dialokasikan untuk perpanjangan sewa, dan 3,5% akan dipergunakan untuk pembelian mesin. Pengalokasian dana ini mencerminkan strategi BAIK untuk meningkatkan dan memperluas operasional bisnisnya, memperbarui fasilitas gerai yang ada, dan mendukung aspek operasional lainnya.
9. PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE)
LIVE beroperasi sebagai trader B2B yang menyediakan berbagai perlengkapan masak, makan, peralatan dapur, dan alat tulis dari berbagai merek terkemuka. Selain itu, perusahaan juga terlibat dalam produksi barang rumah tangga berbahan plastik dengan menggunakan merek Technoplast melalui entitas anaknya, PT Trisinar Indopratama.
Dana yang dihimpun dari penawaran saham ini akan dialokasikan dengan cermat. Sebagian besar, yakni 58%, akan digunakan untuk modal kerja, memastikan kelancaran operasional bisnis sehari-hari. Sementara itu, 21% akan dialokasikan untuk pelunasan sebagian utang perseroan, dengan tambahan 21% lainnya untuk melunasi sebagian utang perseroan kepada entitas anak, PT Trisinar Indopratama. Pengalokasian dana ini mencerminkan strategi LIVE untuk memperkuat posisi keuangannya, mengoptimalkan operasional, dan mendukung pertumbuhan bisnisnya di masa depan.
10. PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX)
MPIX hadir sebagai penyedia platform digital yang memfokuskan diri pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui MPStore SuperApp UMKM. Ragam produk dan layanan yang ditawarkan melibatkan sektor aggregator produk digital dan payment channel, QRIS merchant, kasir online, street banking atau MINI ATM, e-commerce dan e-grocery (kulakan), agen logistik, serta akses permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR) melalui kerja sama dengan Bank Nobu.
Dana yang berhasil dikumpulkan dari penawaran saham ini akan dialokasikan dengan cermat. Sebanyak 89% akan digunakan untuk modal kerja, meliputi pembelian persediaan produk digital, pembayaran gaji karyawan, biaya pemasaran, dan biaya sewa server. Sementara itu, 11% sisanya akan dialokasikan untuk belanja modal, mencakup renovasi dan biaya sewa hub. Pengalokasian dana ini mencerminkan komitmen MPIX untuk mengoptimalkan operasionalnya, memperluas jangkauan layanannya, dan meningkatkan pelayanan kepada UMKM di Indonesia.
Suka dengan artikel ini? Yuk sharing ke temen-temen kamu ya. Semoga bermanfaat!